tag:blogger.com,1999:blog-16537578008865723272024-02-02T17:06:15.101+07:00SEMESTA NAYANIKACatatan orang biasa yang ingin bercerita tentang semestanyaDee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.comBlogger139125tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-82105279078270184192022-11-26T21:23:00.001+07:002022-11-26T21:29:09.921+07:00One Week One Post, Cukup atau Lanjut? <div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-YhDAVVLmllCqsPMSkoNoLgX3TJ9gX9z7XNUnq0zcDXrQZUvMEX8mxnJh3Nb8KtE1v_up-K9XzqSfnb9BDmIkbMukE_jC7TUeiAlJJaffnMjtjgPLd_23bZz53kTECnHnN537Fzc30pQ/s1600/1669472943347630-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-YhDAVVLmllCqsPMSkoNoLgX3TJ9gX9z7XNUnq0zcDXrQZUvMEX8mxnJh3Nb8KtE1v_up-K9XzqSfnb9BDmIkbMukE_jC7TUeiAlJJaffnMjtjgPLd_23bZz53kTECnHnN537Fzc30pQ/s1600/1669472943347630-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Sebagian orang dalam kondisi tertentu butuh tantangan untuk bisa melejitkan potensi yang mungkin tertahan. Kekangan keadaan atau segala macam alasan yang jadi musababnya. Setiap orang punya latar belakang yang versinya tidak sama. Terkadang memang butuh satu dorongan yang cukup keras sehingga ia mampu mencoba keluar dari situasi tersebut.<br></div><div><br></div><div>Istilah orang awamnya 'the power of kepepet' oleh karena terpaksa akhirnya bisa menemukan kekuatannya. Tidak terkecuali aku sendiri. Sekian lama tersendat dan kesulitan menemukan gairah untuk menulis secara organik di blog sendiri. Seringkali sudah membuat rancangan ataupun draft konten yang rencananya akan dituangkan dalam tulisan di blog. Namun, tetap berakhir menjadi wacana. Apa mau dikata. Ketika luang yang terpikir kini hanya ingin rehat dan mengisi tangki energi -- nah kan bikin alasan, lagi!</div><div>Ketika program one week one post digulirkan oleh founder Komunitas Bloggers Gandjel Rel sejujurnya cukup merasakan antusiasme. Batinku, ini nih alhamdulillah ada alasan "terpaksa" isi blog yang makin tidak rajin disambangi. Butuh waktu lama untuk meyakinkan hati apakah mendaftarkan diri atau tidak.</div><div><br></div><div>Pasalnya kalau ternyata di tengah jalan tidak bisa menjalankan komitmen. Tidak hanya mengecewakan para founder yang sudah bersusah-payah mendongkrak semangat anggotanya, akan tetapi hal itu juga pasti mematahkan hatiku sendiri. Setelah berpikir ulang lalu nyaris jelang waktu penutupan, baru aku mengisi formulir pendaftaran.</div><div><br></div><div>Tantangan hari minggu pertama dapat aku lewati walaupun waktu pengumpulannya mepet. Unggahan kedua mulailah terpaksa aku melewati batas akhir dan berhutang tulisan. Begitu juga di minggu berikutnya aku absen kembali mengumpulkan tulisan saat itu. Dua pekan kalau itu memang sedikit kedodoran untuk mengelola fokus dan energi. Setiap kali selesai sesi mendampingi "teman tumbuh" yang terpikir ingin segera menetralisir pikiran dan perasaan, agar tidak tercampur aduk dengan kehidupan pribadi.</div><div><br></div><div>Alhamdulillah pada tantangan keempat hingga keenam bisa mengikutinya. Meski tetap saja kelar menjelang batas akhir pengumpulan. Sayangnya, minggu kemarin tepatnya minggu ke tujuh aku harus kembali gagal mengumpulkan tulisanku. Niat hati ingin riset terlebih dahulu terkait kata kunci yang sudah disiapkan, tetapi harus mengakui kalau gagal mengumpulkan fokus lagi.</div><div><br></div><div>Sampailah di pekan ini, tulisan dan unggahan ke delapan dalam program ini. Posisi masih belum terlunasi hutang tulisan pada tema beberapa pekan sebelumnya. Bagaimanapun juga aku sangat berterima kasih kepada para punggawa komunitas Gandjel Rel, karena sungguh sejujurnya terbantu dengan program ini, sebab aku mampu memproduksi tulisan yang bisa diunggah di blog -- daripada kosong ya kan?</div><div><br></div><div>Lalu bagaimana kalau program ini dilanjutkan? Mungkin aku akan berpikir lebih panjang lagi untuk mengikuti, karena takut tidak mampu berkomitmen dengan baik lagi. Mungkin sekali lagi mungkin aku bakal memutuskan untuk rehat sejenak. Lalu, menara sebaran energi agar tidak tumpang tindih dan akhirnya aku tumbang sendiri.</div><div><br></div><div>Sekali lagi terima kasih untuk para founder hebat atas segala hal yang telah diupayakan selama ini.</div><div><br></div><div><i>Lemah teles, Gusti Allah ingkang bales. </i></div><div><br></div><div><br></div>Dee Irumhttp://www.blogger.com/profile/06350557134457601667noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-17114595347156530302022-11-12T22:36:00.001+07:002022-11-12T22:36:21.299+07:00Berusaha Introspeksi Diri dari Film Children of Heaven<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYWuRYhflzPDEVzjHcD-ceBKaABVWSSx_bhCye9_mb33DFw6bbYh0M4GD_1SAr071cRb62-Q7SYTSTFz5KnhueLAMfrjSGqVrIB29bo67rBuns257fSDGstCUsO0RnUwwOMhk6MGxEgLg/s1600/1668267375699625-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYWuRYhflzPDEVzjHcD-ceBKaABVWSSx_bhCye9_mb33DFw6bbYh0M4GD_1SAr071cRb62-Q7SYTSTFz5KnhueLAMfrjSGqVrIB29bo67rBuns257fSDGstCUsO0RnUwwOMhk6MGxEgLg/s1600/1668267375699625-0.png" width="400">
</a>
</div><div><br></div><div><div>Sejak diumumkan tema tentang film favorit agak bingung juga memilih film favorit. Pasalnya tiap film memiliki kesan dan pesannya masing-masing. Akhirnya memori diputar kembali jauh ke masa silam. Sempat ingin memilih film Tae Guk Gi yang saya tonton sekitar tahun 2004. Film jadul Korea sebelum jaman Drakor dan K-pop tiba, tetapi saya memilih mengendapkan terlebih dulu. </div><div><br></div><div>Memori justru menemukan film paling berkesan yang sejak pertama kali menonton di masa kuliah dulu, hingga sekarang diputar ulang. Tetap saja air mata tidak bisa dibendung seketika. Film festival yang sangat dalam kesannya itu adalah Children of Heaven atau Bacheha-Ye aseman. Film ini merupakan film untuk anak digarap dengan apik oleh sang sutradara asal Iran, bernama Majid Majidi. </div><div><br></div><div>Film yang diproduksi di tahun 1997 ini kalau tidak salah saya mengingat setelah ada kuliah umum yang membahas psikologi film. Entah bagaimana mulanya saya kemudian berburu film-film festival dunia. Children of Heaven merupakan salah satu yang sangat populer kala itu. Film ini memenangkan banyak penghargaan internasional. Apalah jika bukan karena cerita yang sangat menyentuh hati para penontonnya. Kisah yang diceritakan juga terbilang cukup sederhana dan tidak rumit. </div><div><br></div><div>Masih tersimpan keping VCD film yang dibintangi oleh Mohammad Amir Naji, Amir Farrokh Hashemian, dan Bahare Seddiqi. Film berdurasi 89 menit ini mengambil latar belakang kawasan pinggiran kota negara Iran. Walau keping CD tersebut tidak pernah lagi disentuh karena film ini sudah seringkali diputar ulang di televisi terutama saat lebaran. </div><div><br></div><div>The Children of Heaven menceritakan tentang kakak beradik yang masih bersekolah. Konflik cerita bermula saat Ali-sang kakak laki-laki tidak sengaja meletakkan sepatu Zahra-adik perempuannya, di sebuah tempat hingga akhir hilang. Akibatnya mereka yang tidak punya sepatu lagi, akhirnya harus mau berbagi sepatu demi bisa berangkat ke sekolah. Jujur saya pun ikut gemas, tegang, resah saat melihat Zahra harus segera berlari untuk menemui Ali selepas sekolah hanya untuk bisa bergantian memakai sepatu.</div><div><br></div><div>Interaksi yang dibangun pemeran kakak beradik ini sangat bagus, ditambah penjiwaan karakter yang luar biasa dari kedua aktor cilik tersebut. Bagi saya patut diberikan apresiasi sebab ekspresi, bahasa tubuh mereka terlihat sangat natural. Seperti selayaknya kakak yang sedang memarahi adiknya atau saat adiknya bertingkah merajuk kepada kakaknya.</div><div><br></div><div>Sisi emosional karakter di film ini sangat ditonjolkan hingga menjadi kekuatan ceritanya. Kakak beradik ini begitu mudah membuat para penonton menitikkan air mata. Jalan cerita dikemas sangat apik sehingga membuat penonton berulang kali tersentuh oleh keduanya. Belum lagi konflik-konflik lain yang disajikan di film tersebut sarat dengan pesan moral. </div><div><br></div><div>Meskipun ada babak yang ceritanya tidak sesuai dengan ekspektasi pribadi atau penonton lainnya juga merasakan hal yang sama. Misal ketika Ali tidak bisa mendapatkan juara ketiga yang jika dia jadi pemenangnya akan mendapatkan hadiah sepatu. Sehingga secara tersirat tertangkap pesan bahwa inti dari jalan cerita sejak awal hingga tamat, film ini bukan hanya melulu berkisah tentang bagaimana mereka akhirnya mendapatkan sepatu. Namun tentang bagaimana mereka berbagi kasih sayang kepada saudaranya. Saling mendukung untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah bersama. Merasakan kesedihan bersama, bahagia ataupun susah payah bersama. Bagaimana belajar bangkit bersama dan mampu saling menguatkan. Pelajaran dan hikmah yang diajarkan melalui sepasang sepatu.</div><div><br></div><div>Alur cerita yang sederhana tetapi penuh kompleksitas dan sarat makna. Begitulah film ini saya simpulkan sehingga sangat layak untuk ditonton bagi segala usia apalagi dinikmati bersama keluarga. Banyak hikmah yang dapat dipetik antara lain kegigihan, kerja keras dan ketulusan. The Children of Heaven seolah memberikan ilustrasi agar kita paham bagaimana menjaga hubungan persaudaraan, bagaimana cara untuk memeluk saudaramu, mendukung kakakmu, serta bersama-sama membantu orang tuanya.</div><div><br></div><div>Konsep kesederhanaan sangat ditonjolkan dalam film ini. Ali yang menolak diajak bermain bola dan memilih untuk membantu ibunya bekerja selepas sekolah. Seperti menggambarkan betapa sulit jika terlahir dari keluarga yang kurang mampu, tetapi semua harus dihadapi, mencoba untuk selalu bersyukur dan ikhlas. Sebuah konsep sederhana sebuah film yang membuat penonton merefleksikan diri dan harapannya mampu instropeksi. </div><div><br></div><div>Buat kalian yang belum pernah tahu film ini, silakan dicoba untuk menontonnya. Lalu, apakah kesannya serupa dengan saya? Atau ada yang berbeda boleh deh berbagi di kolom komentar. </div><div><br></div><div>Tabik! Salam baik. Salam bahagia.</div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div>Sumber Foto : IMDb</div></div>Dee Irumhttp://www.blogger.com/profile/06350557134457601667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-31042521691622445892022-11-05T23:51:00.001+07:002022-11-06T10:47:07.599+07:00Goodbye bad mood! I'm good : Tips Asyik Melepas Bad Mood <div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpsDAue2ONKoK4eqwsjYBCvVJOiHDLhYk9tpyv7WDTMfOZfQuNJwqrKz1yZgPFRScoQlQ3Wemssg0Oc1_VdtGKNbYiRUKNMO6oMBcUGmLmg7b-1pUSQalp_Wy0j23BCMrgcu0L0yF276s/s1600/1667667076078695-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpsDAue2ONKoK4eqwsjYBCvVJOiHDLhYk9tpyv7WDTMfOZfQuNJwqrKz1yZgPFRScoQlQ3Wemssg0Oc1_VdtGKNbYiRUKNMO6oMBcUGmLmg7b-1pUSQalp_Wy0j23BCMrgcu0L0yF276s/s1600/1667667076078695-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><b>Apa itu Bad Mood? </b><br></div><div><br></div><div>Sebelum kita membahas bagaimana melepaskan diri dari bad mood. Yuk, kita cek seberapa tahu Teman Tumbuh dengan istilah bad mood? Kata bad mood yang sangat familiar kita dengar berasal dari bahasa Inggris. Makna bad mood sering langsung dihubungkan dengan suasana hati seseorang. Lebih tepatnya kata bad mood merujuk pada suasana hati yang buruk ketika sedih, kecewa atau marah. </div><div><br></div><div>Seseorang yang sedang bad mood biasanya akan merespon segala sesuatu dengan negatif dan juga beberapa di antaranya kehilangan minat atau gairah untuk beraktivitas.</div><div><br></div><div>Mood juga berbeda dari emosi. Jika emosi berlangsung relatif sebentar, maka mood cenderung lebih lama. Mood atau suasana hati juga bisa menular. Maksudnya, energi suasana hati seseorang yang buruk juga akan berimbas mempengaruhi suasana hati orang lain.</div><div><br></div><div>Itulah mengapa pada saat menghadapi orang yang sedang bad mood, apabila kita tidak mempersiapkan diri dengan baik. Kemungkinan besar kita ikut terseret arus suasana hati yang buruk itu. Perasaan menjadi ikut campur aduk tidak karuan.</div><div><br></div><div>Sesungguhnya bad mood merupakan perasaan yang umum dirasakan oleh siapapun, akan tetapi bagi sebagian orang bad mood adalah kendala yang sangat nyata. Ketika bad mood datang semua jadi serba tidak enak dilakukan. Perasaan tidak tenang akan terus membuat gelisah, sehingga apapun yang dikerjakan menjadi tidak mendapatkan hasil maksimal. </div><div><br></div><div>Bahkan tidak jarang orang yang sedang bad mood, akan mudah menumpahkan kekesalannya kepada orang lain. Perasaan bad mood ini memang sangat mengganggu kita saat bersikap. Bahkan juga dapat merugikan orang lain dan tentu saja nantinya akan merugikan diri sendiri. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0bsQnN42vUBP3ioSXgR-o6iVTpzg7RepONaZQ-sz_KXZnVkm4MkTmOtx_CtRuat7lBWz4nnHcn6Mv1XD42KfDDonthyobv6ERh44m5z_mdUj1z1GierE-zdLTAJpHVDlywTVwmIuuA4U/s1600/1667667071809522-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0bsQnN42vUBP3ioSXgR-o6iVTpzg7RepONaZQ-sz_KXZnVkm4MkTmOtx_CtRuat7lBWz4nnHcn6Mv1XD42KfDDonthyobv6ERh44m5z_mdUj1z1GierE-zdLTAJpHVDlywTVwmIuuA4U/s1600/1667667071809522-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div><b>Cara Melepaskan Diri dari Bad Mood</b></div><div><br></div><div>Nah, ada cara apa saja sih yang dapat mengatasi bad mood? Berikut ini ada beberapa tips untuk menghalau bad mood yang sedang menghinggapi diri. Simak baik-baik ya! </div><div><br></div><div><i><b>1.</b></i> <i><b>Mengakui perasaan yang sedang dialami</b></i></div><div><br></div><div>Pertama kali yang harus kita lakukan adalah mengakui dengan jujur terhadap perasaan kita. Tidak berusaha melarikan diri atau menolaknya. Alirkan dan akui saja semua perasaan yang ada saat itu. </div><div><br></div><div><i><b>2</b></i>. <i><b>Melakukan hal yang disenangi</b></i></div><div><br></div><div>Pilih dan lakukan kegiatan apa saja yang membuat kita bahagia. Asalkan tidak membahayakan, maka lakukan. Apakah itu mendengarkan musik, travelling, atau kegiatan di luar ruangan lainnya. Menonton film juga dapat jadi pilihan apik, tetapi khusus ini pilih genrenya yang berbau komedi ya? </div><div><br></div><div><i><b>3. Rutin berolahraga</b></i></div><div><br></div><div>Lakukan olahraga rutin yang disenangi setiap dua atau tiga hari sekali. Hal ini berguna untuk tetap menjaga kebugaran tubuh serta hormon-hormon yang mampu meningkatkan suasana hati. Salah satunya adalah hormon endorfin yang dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. </div><div><br></div><div><i><b>4. Menjaga kualitas tidur</b></i></div><div><br></div><div>Tidur yang terjaga kecukupan kualitas dan kuantitasnya akan sangat membantu menjaga mood kita. Kurang tidur dapat mengaktifkan saraf amigdala di otak. Saraf ini berfungsi untuk mengendalikan emosi termasuk amarah. Sudah terbayang ya, kenapa kalau kita kurang tidur bawaannya jadi lebih uring-uringan? </div><div><br></div><div><i><b>5. Lembutkan napas dan tarik dalam-dalam</b></i></div><div><br></div><div>Lakukan teknik sadar napas. Sadari dan hayati setiap tarikan juga hembusan napas kita. Perlahan-lahan dengan pernapasan perut atau diafragma, kita lembutkan napas kita. Rasakan sensasinya. </div><div><br></div><div><b><i>6. Validasi penyebab bad mood</i></b></div><div><br></div><div>Untuk menghilangkan bad mood kita harus memberikan jarak atau ruang jeda. Artinya cobalah diam sebentar dengan mempraktikkan teknik sadar napas. Mencoba melihat lebih diri sendiri lebih dalam. Agar mampu mengenali faktor apa saja yang membuat diri kita sedih, marah, atau kecewa. Sehingga, memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan diri kita sebelum bad mood itu muncul. Memberikan ruang atau jarak merupakan usaha agar kita mampu tetap berpikir secara positif. Kita juga mampu tetap tenang dan mencari tahu penyebab bad mood yang dialami, sehingga tetap kepala dingin menemukan solusi yang tepat sasaran.</div><div><br></div><div><i><b>7. Jangan terlalu keras mengkritik diri sendiri</b></i></div><div><br></div><div>Sayangi diri dan jangan terlalu kejam pada diri sendiri. Jika tidak diri kita sendiri yang berusaha memahami kebutuhan diri. Jika bukan diri kita yang mencintai diri sendiri setulis hati, lalu siapa lagi? </div><div><br></div><div><i><b>8. Detoksifikasi media sosial</b></i></div><div><br></div><div>Puasa media sosial. Hentikan sejenak semua aktivitas berkelana di dunia maya. Jangan buka sosial media apapun agar tidak terpapar informasi yang mungkin saja bermuatan negatif.</div><div><br></div><div><i><b>9. Temui orang-orang yang bisa memberikan support</b></i></div><div><br></div><div>Menjaga diri kita agar tetap dapat berpikir dan bertindak positif salah satunya adalah menjaga diri kita berada di ekosistem yang mampu terus mengalirkan energi positif. Ibarat baterai yang telah lemah dayanya. Kita perlu memenuhinya kembali agar bertenaga. Salah satunya adalah berkumpul dengan keluarga atau sahabat. Harapannya dengan berkumpul bersama mereka dapat memberikan kehangatan dan kenyamanan yang kita butuhkan. </div><div><br></div><div>Itulah cara atau tips asyik yang dapat dilakukan, agar kita mampu terbebas dari bad mood. Mudah-mudahan dapat membantu, atau apabila Teman Tumbuh punya saran tips lain boleh dong berbagi inspirasi. Please, tulis di kolom komentar ya? :) </div><div><br></div><div>Oh ya ada hal penting lainnya kita juga harus mampu membedakan apakah yang dialami tersebut bad mood ataukah mood disorder? Perlu diketahui bad mood sifatnya sering datang dan pergi. Umumnya tidak begitu mengganggu aktivitas sehari-hari. Sedangkan, mood disorder dikenal sebagai perubahan mood yang drastis dan sangat mempengaruhi kondisi emosional penderita. Kondisi mental yang mengganggu tersebut antara lain stress atau depresi. </div><div><br></div><div>Jika sudah tampak intens gejalanya apalagi sudah sangat mengganggu kegiatan harian Teman Tumbuh semua. Maka langkah paling bijaksana segera mengunjungi psikolog, psikiater atau terapis kesehatan mental lain agar mendapatkan pendampingan juga penanganan secara profesional.</div><div><br></div><div><i>Selamat berproses mengenali diri sendiri, Teman Tumbuh. Salam Baik! Salam Bahagia!</i></div><div><br></div><div><b>TAKE YOUR BAD MOOD. AND SHOVE IT!</b></div><div><br></div><div><br></div>Dee Irumhttp://www.blogger.com/profile/06350557134457601667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-44558933214380043362022-10-29T21:00:00.001+07:002022-10-29T21:00:12.733+07:00Ada Apa dengan Buku Perjalanan Rasa? <div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGhk5W9tPdlmGooHo-1f1YqNCo14KdDeu-8Mtn8cvOXvq3F2UwxXtsZviCOLyU3dRMSZ2AcQknTFlpUCJLdP8YBYHOz6hyphenhyphen3qugT-sqDCocvLu-mTNpI3IQZRCIhustTlmyqxyEH2ZEVKA/s1600/1667052006408393-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGhk5W9tPdlmGooHo-1f1YqNCo14KdDeu-8Mtn8cvOXvq3F2UwxXtsZviCOLyU3dRMSZ2AcQknTFlpUCJLdP8YBYHOz6hyphenhyphen3qugT-sqDCocvLu-mTNpI3IQZRCIhustTlmyqxyEH2ZEVKA/s1600/1667052006408393-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Jika ditanya buku apa yang menjadi favorit saya? Jujur saja sulit memilihnya karena buku dan aktivitas membaca bagi saya adalah kegiatan yang meditatif. Artinya secara pribadi memilih buku mana yang sesuai dengan rasa dan kebutuhan untuk nutrisi jiwa. Memang ada beberapa buku yang secara natural terasa begitu tiba-tiba menarik hati. Seolah-olah ia memanggilku untuk segera meminangnya. Benar saja begitu sampul dibuka biasanya dalam sekali duduk buku itu bisa langsung ditamatkan.</div><div><br></div><div>Salah satu buku yang hingga sekarang masih setia menjadi favorit saya, dan sudah berapa kali saya tergerak untuk membacanya lagi dan lagi. Entah kenapa juga selalu ada hikmah yang ditemukan lagi setelah membacanya ke sekian kali. </div><div><br></div><div>Buku karya Fahd Pahdepie berjudul Perjalanan Rasa masih menjadi salah satu buku favorit bagi saya. Buku ini diterbitkan pertama kali pada 2012 dan cukup ramai dibicarakan di antara karya-karya Fahd Pahdepie lainnya semasa itu. Sejujurnya saya belum mengenal penulis dan karya-karyanya. Justru sekitar tahun 2016 saya mengenal sosoknya karena tulisan-tulisannya di media sosial yang cukup menarik dan inspiratif. </div><div><br></div><div>Saya merasakan ada benang merah pemikiran pribadi dengan apa yang penulis ceritakan. Seolah tulisannya mewakili isi kepala dan hati saya. Sama sekali ini tidak saya lebih-lebihkan, akan tetapi itu yang saya rasakan sesungguhnya. </div><div><br></div><div>Berangkat dari ketertarikan membaca tulisannya di Instagram @fahdpahdepie. Mulailah saya mencari karya-karyanya. Sebelum jatuh cinta pada Perjalanan Rasa saya lebih dulu membaca karya-karyanya yang lebih mutakhir.</div><div><br></div><div>Buku ini merupakan sebuah tulisan perjalanan refleksi peran kehidupan pribadi seorang Fahd Pahdepie. Di awali peran sebagai seorang anak, kemudian kakak, menjadi suami, kemudian ayah, dan akhirnya sebagai penulis. Berisikan 51 catatan cerita pendek, setebal 190 halaman.</div><div><br></div><div>Buku ini memiliki daya tarik yang unik karena tiap judul cerita dibuat menjadi estafet. Satu kata penutup pada tulisan sebelumnya menjadi judul pada tulisan setelahnya. Bagi saya secara pribadi menjadi semakin menarik karena banyak disisipkan nilai-nilai ajaran islam hampir di setiap ceritanya.</div><div><br></div><div>Pada tahun 2018 buku ini kembali hangat diperbincangkan dan banyak pembaca yang tertarik dengan buku Perjalanan Rasa. Akhirnya buku ini pun diterbitkan kembali dengan komposi desain dan kemasan mengikuti perkembangan jaman. Instagramable dan tampilan warna pastel yang terlihat lebih hangat di hati.</div><div><br></div><div>Penulis dalam buku ini ingin bercerita dan berusaha mengajak pembacanya untuk dapat melihat segala sesuatu yang selama ini diremehkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal sederhana yang sejatinya bermakna akan tetapi sering diabaikan. Ia mencoba menuliskannya agar pembaca atau kita semua sudi menengok ulang. Sebab sebenarnya dalam peristiwa itu terkandung makna yang apabila kita cermati lebih dalam, justru akan dapat mendewasakan dan menggenapkan kebahagiaan kita.</div><div><br></div><div>Banyak kalimat menarik untuk dapat dijadikan kata-kata mutiara. Salah satu quotes yang saya dapatkan dari buku ini adalah :</div><div>"Tetapi, "puncak" bukanlah soal ketinggian. Ia adalah sebuah titik dan kita bisa berdiri di sana dengan perasaan tenang, bebas, dan bahagia."</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2OmLfEFKofvHv4iBplN5B5oek2vfp8lkRh5ldrAdWhyBh7lIhgyqvr07WIND9vRAD7HW0wLOlGHHYeS_xJNYH3s_jgUJTVKE6iijLUKDLRK_Fs3FuVtEMbFKSfhKgQceG9ZDI7at5Hk0/s1600/1667052001709144-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2OmLfEFKofvHv4iBplN5B5oek2vfp8lkRh5ldrAdWhyBh7lIhgyqvr07WIND9vRAD7HW0wLOlGHHYeS_xJNYH3s_jgUJTVKE6iijLUKDLRK_Fs3FuVtEMbFKSfhKgQceG9ZDI7at5Hk0/s1600/1667052001709144-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Jika kalian penasaran boleh tengok resensi atau sinopsisnya bisa dibaca di <a href="https://www.semestanayanika.com/2018/03/resensi-buku-perjalanan-rasa.html?m=1">sini</a>. Lalu, buktikan sendiri dengan membaca bukunya.</div><div><br></div><div>Selamat Menemukan. </div><div><br></div><div><br></div>Dee Irumhttp://www.blogger.com/profile/06350557134457601667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-79474326528906487852022-10-07T23:22:00.001+07:002022-10-07T23:22:25.355+07:00Kanjuruhan : Refleksi Sebuah Investasi Tragedi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqQNfRtui7piFa9rle6hHyk_Sw3guyLhBkB9fI3DH8npZKIxoSHz-RaaoxVaxKZaBYVXIEB5Fq0gxdQVDfbB16QQ2VPRmAnvmQPbxd7gLmG0v2_uSt5o_OIRUojaQGbM_J3QdePgo7d3E/s1600/1665159738818820-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqQNfRtui7piFa9rle6hHyk_Sw3guyLhBkB9fI3DH8npZKIxoSHz-RaaoxVaxKZaBYVXIEB5Fq0gxdQVDfbB16QQ2VPRmAnvmQPbxd7gLmG0v2_uSt5o_OIRUojaQGbM_J3QdePgo7d3E/s1600/1665159738818820-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Rasanya masih terlalu jelas dalam ingatan. Fragmen demi fragmen di pagi selepas subuh yang seharusnya masih sejuk dan menentramkan. Seketika suasana hening itu berubah, saat televisi dinyalakan semua menyiarkan berita yang sama. Petaka Kanjuruhan. Tragedi kemanusiaan yang semua orang tidak pernah menyana.<br></div><div><br></div><div>Entah bagaimana menggambarkan perasaan ini melihat begitu banyak manusia berlarian. Suara sirine mengaum di antero stadion. Teriakan demi teriakan terdengar, lengkingan tangisan dan permintaan pertolongan. Begitu pula caci maki, kemarahan. Semua kepanikan tumpang tindih pada malam kejadian itu. Tragis. Miris.</div><div><br></div><div>Berulang kali berusaha untuk berpindah kanal televisi. Namun, nihil karena seluruh negeri tampaknya pun terhenyak atas kabar ironi ini. Bagaimana bisa di tengah upaya untuk memperbaiki prestasi tim nasional sepak bola kita, malah bukan prestasi yang terukir justru krisis menyayat hati yang terjadi.</div><div><br></div><div><b>Salah Siapa?</b></div><div><b><br></b></div><div>Keriuhan masih terjadi hingga kini. Saling tuduh, lempar telunjuk, tuding sana dan sini. Berkilah ini juga itu. Nyaris tidak ada yang dengan penuh kesadaran untuk menyegerakan meminta maaf pada semua pihak yang kehilangan. Memang benar terucap kata turut berduka cita, tetapi entah mengapa kalimat itu terasa formalitas belaka. Ah, mungkin saya saja yang terlalu perasa ya?</div><div><br></div><div>Tidak sedikit pula yang kemudian mengutus kata seandainya, jika saja, apabila. Padahal kata-kata itu tidak lagi berguna. Bahkan tidak akan mengembalikan semua yang telah terjadi. Apapun yang direnggut oleh peristiwa berdarah itu.</div><div><br></div><div>Tidak pernah ada sepak bola seharga nyawa! Sebab satu jiwa melayang saja sudah terasa menyakitkan. Apalagi jika ratusan nyawa meregang di gelanggang. Mereka yang telah pergi tidak akan pernah kembali. Namun, duka dan trauma yang ditinggalkan mungkin saja abadi.</div><div><br></div><div>Kembali kepada pertanyaan siapa yang salah? Tentu saja semua pihak berinvestasi pada tragedi ini. Diakui atau tidak opini ini, berbagai pihak ikut berkontribusi pada kejadian memilukan ini. Sebut saja operator liga yang kurang cakap mengatur sistem manajemen pertandingan yang seharusnya menitikberatkan keselamatan dan keamanan penonton yang hadir di stadion. Panitia pelaksana yang lalai. Mentalitas suporter yang belum dewasa. </div><div><br></div><div>Belum lagi para pemuja rating yang akhirnya demi mengejarnya, lalu memaksakan laga dilaksanakan malam hari. Lalu, bagaimana dengan aparat keamanan? Gas air mata? Meski sejak lama sudah jelas larangan penggunaanya oleh FIFA.</div><div><br></div><div>Pada akhirnya semua pihak turut andil menanam saham dalam tragedi ini. Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Tidak akan ada nyala api jika tidak ada yang memantiknya.</div><div>Saat ini yang dibutuhkan publik Indonesia dan juga dunia adalah kedewasaan untuk mengakui kebobrokan berjamaah ini. Lebih baik menjadi kesatria yang jujur mengakui, daripada sibuk mencari kambing hitam siapa yang lebih patut disalahkan. </div><div><br></div><div>Walaupun seyogianya siapa saja pemegang regulasi di negeri ini harus lebih menggunakan nuraninya, untuk mempertanggungjawabkan karut marut yang terjadi. Segerakan berbenah!</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlNdDEmzU8lv11NyTYWgqtujnRALSnp3nnRl7J2hrXmqPxNr_H1VWJNxNwibBxiWQx5tl6p_92hGAIrbdGdAshkuD0kzQNtrXBRGPl6CBYlr5VUAT4qyM1KS6B6gBCjRCn_InZpz4dynE/s1600/1665159735130658-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlNdDEmzU8lv11NyTYWgqtujnRALSnp3nnRl7J2hrXmqPxNr_H1VWJNxNwibBxiWQx5tl6p_92hGAIrbdGdAshkuD0kzQNtrXBRGPl6CBYlr5VUAT4qyM1KS6B6gBCjRCn_InZpz4dynE/s1600/1665159735130658-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div><b>Pemulihan Pasca Trauma</b></div><div><br></div><div>Setiap kejadian luar biasa tragis seperti ini, selain ada korban jiwa pasti di sisi lain ada korban trauma. Bagi orang-orang yang masih terselamatkan, mereka nantinya harus melewati fase kehidupan yang berbeda setelah kejadian. Perasaan trauma pasti ada dan bisa berdampak buruk pada kualitas hidupnya.</div><div>Sejumlah 455 orang yang menjadi korban di malam kerusuhan itu. 131 korban tewas dan sisa merupakan korban luka-luka baik ringan hingga berat. Korban yang terluka ini sangat berpotensi mengalami trauma, terutama wanita dan anak-anak.</div><div><br></div><div>Pasca kejadian luar biasa tersebut pasti ada perpisahan yang tidak bisa terelakkan. Baik yang berada di lokasi kejadian maupun pihak yang tidak berada di sana, tetapi harus kehilangan ayah, ibu atau sanak saudaranya. Oleh karena itu korban yang masih hidup atau pihak-pihak yang terdampak harus diberikan layanan pendampingan psikologis.</div><div><br></div><div>Puji syukur. Alhamdulillah. Melansir dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia vdan Kebudayaan (KemenKoPMK). Bapak Muhadjir Effendi menyampaikan bahwa beliau mengapresiasi bahwa telah ada berbagai pihak yang bergerak cepat memfasilitasi gerakan pendampingan pasca trauma tersebut. Gerakan trauma healing ini diinisiasi oleh fakultas psikologi UMM bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Malang.</div><div><br></div><div>Dukungan untuk para korban juga datang dari Save The Children, BTS Army, HIMPSI cabang Malang, Maharesigana, Dinkes, MDMC Malang dan Komunitas Arema Menggugat.</div><div><br></div><div>Jika kita mau menurunkan ego sejenak, pasti ada sebuah hikmah yang mampu kita petik dari setiap peristiwa. Ikut berefleksi sesungguhnya hal sederhana apa, yang dapat kita lakukan agar Tragedi Kanjuruhan tidak akan pernah terulang lagi. Di sana dan atau di mana saja. Cukup sudah sepak bola kita tercatat dalam sejarah dengan tinta berdarah. </div><div><br></div><div><i>Mari setidaknya kita selalu menyuarakan kebenaran dengan cara-cata yang tetap menawan. </i></div><div><br></div><div><br></div>Dee Irumhttp://www.blogger.com/profile/06350557134457601667noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-57815469610250426432022-07-01T21:56:00.001+07:002022-07-01T21:56:57.930+07:00Nge-blog! Hidup Segan Mati Tak Mau<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFnmCpVXJoEPCfMKmrYTmQjiYma4deMFCoOsUsbTXxoC5J3OdS6_YD5fyYXYSaktJGL0ojyOPu6S0B2tDQdsxzvo35Hj5zSJ0gzkkQZfDDfj9mhf1-47uDhoZUh7lD76WheaIEgryot2M/s1600/1656687411441991-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFnmCpVXJoEPCfMKmrYTmQjiYma4deMFCoOsUsbTXxoC5J3OdS6_YD5fyYXYSaktJGL0ojyOPu6S0B2tDQdsxzvo35Hj5zSJ0gzkkQZfDDfj9mhf1-47uDhoZUh7lD76WheaIEgryot2M/s1600/1656687411441991-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Boleh ya disclaimer dulu, jangan berharap terlalu banyak setelah baca tulisan di sini. Jangan berharap dapat tips atau nasihat berharga untuk tidak malas nge-blog. Ya, karena memang 'nawaitu' menulis ini adalah curhat. Jadi doakanlah agar si penulis dan segala dinamika semestanya segera baik-baik saja. Halah! </div><div>Baiklah seperti yang sudah terbaca di atas, pada judul menurut sangat cocok. Sebuah gambaran hubunganku dengan saya dengan blog tercinta. Ya gimana nggak cinta. Tiap tahun bayar perpanjangan domain. Namun, tiap tahun juga paling isinya tugas dari proyek perkuliahan Ibu Profesional.</div><div>Tahun 2017 aku baru mulai tertarik untuk menulis di-blog. Itupun disebabkan saat itu ikut dalam sebuah rumbel di komunitas; Literasi Media. Sejak awal niat menulis pun hanya ingin mengutarakan isi hati dan pikiran melalui tulisan. Lambat laun blog akhirnya lebih sering menampung hasil belajar, seperti yang aku sudah sampaikan di awal. </div><div>Aku rasakan betul. Menentukan niat awal terjun di dunia Per-blogging-an ini memang harus lebih kuat, cermat dan tepat. Kelihatannya mungkin lebay ya? Namun, itulah yang aku rasakan fokus dan tujuan harus jelas dan terarah. Melalui itu seseorang akhirnya akan mengetahui apakah jalan menjadi blogger adalah passion yang akan terus diperjuangkan. Masalah cuan dan benefit lainnya aku yakin itu adalah bonusnya. Setidaknya itulah yang aku cermati dari banyak blogger profesional yang berhasil dan sukses. </div><div>Sebagai blogger harus mengetahui dan menentukan tujuannya. Apa saja yang ingin dan akan dilakukan dengan blog yang telah dibuatnya. Kebanyakan orang termasuk saya sesaat membuat blog langsung mulai begitu saja. Tidak menentukan tujuan spesifik membuat blognya, hingga akhirnya ya mungkin terjadilah kondisi saya sekarang. Tidak cukup energi untuk mensuplai semangat isi tulisan di-blog.</div><div>Sesekali aku berselancar dan mencari tahu apa sih alasan orang malas nge-bloh? Pastinya aku juga ingin menyelisihi diriku yang kurang rajin buat konten di blog, sehingga terbengkalai dan isinya itu-itu melulu. </div><div>Aku mendapatkan alasan pertama, karena sepi pengunjung. Kedua, karena kehabisan ide. Ketiga, sibuk dengan pekerjaan di dunia nyata. Keempat, karena peralatan untuk aktifitas menulis di-blog mengalami kendala alias rusak. Kelima, banyak yang mogok karena tidak tercapainya target Google Adsense.</div><div>Hasil berburu alasan itu, hanya ada satu yang terhubung denganku yaitu perangkat utama menulis dan utak-atik blog rusak. Tiga tahun lebih laptop kesayangan sudah tidak berfungsi. Berkali-kali diperbaiki sekian banyak itu pula harus direparasi lagi. Penyakitnya sudah menyebar dan akhirnya ia menyatakan purna tugasnya.</div><div>Terpaksa menulis menggunakan gawai, telepon pintarku. Bisa dibayangkan ya, dengan layar tidak begitu lebar dan jari jemari yang saling beradu di layar. Sungguh mengganggu kenyamanan, akhirnya pasti bisa diduga kan? Energi yang kurang ditambah kendala fasilitas, gawai bermasalah jadilah alasan untuk 'mager' semakin kuat. </div><div>Selanjutnya, alasan paling utama adalah sejak pandemi aku menemukan passionate lain semakin besar. Bukan arena bermain baru, akan tetapi ini adalah sesuatu yang sudah lama ingin dicapai. Seiring waktu takdir Allah mendekatkanku ke sana.</div><div>Pilihan menjadi praktisi psikologi dengan sertifikasi hipnoterapis membuatku memiliki kesibukan baru. Tantangan yang berbeda dengan amanah masalah yang makin beraneka rupa. Menjadikanku semalin menjauh dari blogku.</div><div>Ya, begitulah cuitan hatiku yang ternyata sudah melebihi 300 kata. Sejujurnya ingin sekali tetap bisa dolanan di lantai dansa para blogger. Semoga segera bisa kembali ke rumah mayaku lagi! </div><div><br></div>Dee Irumhttp://www.blogger.com/profile/06350557134457601667noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-60609688232952670502021-12-14T20:38:00.001+07:002021-12-14T20:38:46.386+07:00Jurnal Materi Delapan Kampus Ibu Pembaharu : Scale Up! Rayakan Solusi<div class="separator" style="letter-spacing: 0.2px; clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0_jmmWzeTUwHcgmMe1MaTxRAJltkaEPPgdJvWfznAdmT-jKEdlMx7i0MyFnyiAdtqL4FGgKjYeNPO9kQrVRmCOjaRbXzZZ8RM7iX0BDLS2-kgczDjxPntvplIfIxQNcvEFE-QiVoGXCI/s1600/1639488852432311-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0_jmmWzeTUwHcgmMe1MaTxRAJltkaEPPgdJvWfznAdmT-jKEdlMx7i0MyFnyiAdtqL4FGgKjYeNPO9kQrVRmCOjaRbXzZZ8RM7iX0BDLS2-kgczDjxPntvplIfIxQNcvEFE-QiVoGXCI/s1600/1639488852432311-0.png" width="400"></a></div><br style="letter-spacing: 0.2px;"><p style="letter-spacing: 0.2px;"></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><b><i>Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh</i></b></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Tidak menyangka telah sampai di titik sekarang ini. Setelah berproses dari waktu ke waktu menantang diri sendiri untuk menguatkan pencarian dan pemahaman terhadap diri sendiri.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Manusia terlahir dengan takdir dan tantangannya masing-masing. Pun sebagai seorang perempuan dengan berbagai peranannya sebagai diri sendiri, istri juga ibu.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Pada tahap awal di kelas Bunda Sayang telah belajar bagaimana mendidik anak dengan baik, dilanjutkan belajar tentang seluk-beluk mengelola keluarga dengan baik di kelas Bunda Cekatan. Tidak berhenti di sana kami kemudian belajar menggali jati diri, berdaya dan mandiri di kelas Bunda Produktif. Hingga akhirnya tiba di kelas Bunda Salihah. Tempat belajar para perempuan, istri, ibu untuk mengukuhkan keberadaan dirinya agar lebih bermanfaat bagi diri, keluarga serta lingkungan di sekitarnya.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><b>Apa yang sesungguhnya ingin dicapai di Kelas Bunda Salihah ini?</b></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Seperti yang sudah disinggung sebelumnya kelas ini bertujuan agar para perempuan semakin tangguh berperan dan membawa dampak positif untuk lingkungannya. Mengusung 'tagline' <b>Ibu Pembaharu : Dari Rumah untuk Dunia</b>.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Maka para perempuan yang ada di kampus Ibu Pembaharu diharapkan dapat menjadi perempuan, ibu yang mampu menemukan masalahnya lalu mengubahnya menjadi sebuah tantangan untuk dipecahkan sehingga tercipta sebuah solusi yang dapat dirasakan semua pihak.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Ibu Pembaharu adalah tema yang diusung untuk ekosistem di kelas Bunda Salihah batch #1 Program ini sebelumnya sudah diperkenalkan saat Konferensi Ibu Profesional tahun 2019, di Yogyakarta.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><b><br></b></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><b>Cinderamata Khas Kampus Ibu Pembaharu</b></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Setiap perempuan yang berada di kampus Ibu Pembaharu akan membawa banyak cinderamata yang bisa dibawa pulang. Atau biasa disebut dengan "key takeaways". Semua yang belajar di kampus ini sangat diharapkan tidak hanya menyerap, tetapi juga dapat memproses semua ilmu yang didapatkannya agar diaplikasikan dalam kehidupannya. Ada 6 '<i>key takeaways'</i> yang ada di kampus Ibu Pembaharu, yaitu :</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">1. Keterampilan mengubah masalah menjadi tantangan dan menjadikannya solusi bagi dunia.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">2. Keterampilan membangun team dan melatih kepemimpinan.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">3. Keterampilan untuk menggagas sebuah ide kebaikan menjadi sebuah aksi nyata.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">4. Keterampilan memetakan sumber daya yang dimiliki untuk kebaikan.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">5. Keterampilan untuk membuat perubahan dan siap menghadapi perkembangan zaman.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">6. Keterampilan untuk meningkatkan dampak bagi aksi yang dijalankan.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Itulah enam cinderamata yang seharusnya dapat dibawa pulang oleh semua mahasiswi kampus Ibu Pembaharu.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><br></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><b>Lika-liku Perjalanan Pembelajaran</b></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Saya secara personal selama menjalani masa perkuliahan selama 6 bulan dan mengikuti tahapan di kampus Ibu Pembaharu. Mulai dari tahap identifikasi masalahmu, temukan teman, pahami masalah, pilih tujuanmu, identifikasi aksimu, aaatnya berAKSI, apresiAKSI dan terakhir rayakan solusi. Pastinya juga merasakan dan mengalami lika-liku perjalanan dalam masa belajarnya yang harus pandai-pandai mengelola energi untuk bertahan tidak meredup semangatnya.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Alhamdulillah sejauh ini telah berusaha semaksimal mungkin lunas menunaikan tugas di kampus Ibu Pembaharu. Baik berupa delapan tantangan menulis jurnal dan reviu, mengikuti tiga event besar, serta menghasilkan portofolio berupa karya digital yang dikerjakan bersama tim.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Jurnal dan buddy review dikerjakan bergantian menggunakan platform blog atau instagram. Isian template setiap tugas per-pekan selalu kami koordinasikan. Tim Ruang Bicara juga bersepakat setiap Jumat sore diagendakan pertemuan daring. Membahas tugas jurnal dan juga yang berkaitan dengan proyek tim.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Sekali lagi puji syukur Alhamdulillah dengan tantangan kesibukan tiap anggota, kami tetap bisa saling memberikan dukungan dan prioritas maksimalnya. Ruang Bicara telah berhasil mengukir beberapa jejak kebermanfaatannya. Apa saja? Kerabat Rubi dapat melihatnya di video persembahan kami di <a href="https://drive.google.com/file/d/1nSJtSb4F90Pf6c4wt8P1Uz9ON2reFJNE/view?usp=drivesdk">sini</a>.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Meskipun memang masih banyak yang perlu diperbaiki lagi dari waktu ke waktu. Sarana dan prasarana merupakan salah satu yang sangat saya harapkan dapat segera bisa diberikan keluasan rezeki agar dapat memiliki jaringan internet yang lebih stabil (pasang Wi-Fi). Gawai yang semakin berat karena dapur pacu sudah tidak kompatibel untuk diajak bekerja lebih keras. Sebab banyak aplikasi terkini yang membutuhkan ruang dan memori lebih besar contohnya Canva.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Sering saya terkendala untuk ikut membantu tim untuk desain karena untuk membukanya saya sulit atau error. Walaupun terkait kendala ini sudah menyampaikan ke tim, bahwa terkait unggahan di media sosial saya akan lebih berkontribusi pada narasi untuk caption. Tetap saja masih merasa kurang maksimal.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Namun, secara keseluruhan selama di kelas Bunda Salihah telah berupaya maksimal sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan saya. Mengikuti materi perkuliahan, berdiskusi dan semua keterbatasan menjalankan apa yang telah menjadi kesepakatan tim.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Jadi apakah saya berhak lulus dari kelas bunda Salihah dan kampus Ibu Pembaharu? Jawabannya 'Ya'. Saya layak untuk lulus dari tahapan ini. Namun, seperti yang pernah saya sampaikan saat Live Sharing di Instagram Ruang Bicara, bahwa saya pribadi sangat ingin proyek ini terus ada, berkembang dan berkelanjutan.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><br></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sebab tidak dipungkiri dengan semakin banyak bermunculan ke permukaan kasus KDRT dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Ruang Bicara dibutuhkan untuk memberikan edukasi dan alternatif solusi berbagi inspirasi.</span><br></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Demikianlah jurnal ini dibuat dengan segala kesempurnaan kekurangan saya. Semoga kita semua selalu dilindungi dan dilimpahkan kebaikan-kebaikan dari sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">Salam Baik!</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><br></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><b><i>Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh</i></b></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><br></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">#scaleup</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">#jurnalpekandelapan</span></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">#ibupembaharu</span></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">#bundasalihah</span></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">#darirumahuntukdunia</span></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">#hexagoncity</span></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">#institutibuprofesional</span></p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">#semestaberkaryauntukindonesia</p><p dir="ltr" style="letter-spacing: 0.2px;">#ibuprofesionaluntukindonesia</p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-38212325790518578012021-12-07T20:11:00.001+07:002021-12-07T20:11:20.675+07:00Jurnal Umpan Balik Materi Ketujuh : ApresiAksi Ibu Pembaharu<div>Alhamdulillah di pekan ini mendapatkan buddy yang luar biasa gercep. Bahagianya tiba-tiba dicolek dan diingatkan untuk segera menuntaskan kewajiban buddy review, sebelum Konferensi Ibu Pembaharu dilaksanakan.</div><div><br></div><div>Setelah mencoba membaca dan memahami jurnal mbak Andriyani yang berasal dari Ibu Profesional Depok. Ditambah dengan bermain ke sosial media timnya yaitu Syakilla Tim. Akhirnya bismillahirrahmanirrahim dengan segala keterbatasan saya mencoba untuk berani memberikan sedikit ulasan, sebagai berikut :</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3c9QRZbMCG_QUELW5WMsx5oepDzkadyQRTVK31s4Jw0D2t8R19IODLLgxfzqYcc1v9eHUUUybVL2SA2Jk3EXgMqPA7_PznU8SjdZKjERcfoejV5Dj7-dVZBRfXrWT0z30rfKd2oj-VUE/s1600/1638882670517594-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3c9QRZbMCG_QUELW5WMsx5oepDzkadyQRTVK31s4Jw0D2t8R19IODLLgxfzqYcc1v9eHUUUybVL2SA2Jk3EXgMqPA7_PznU8SjdZKjERcfoejV5Dj7-dVZBRfXrWT0z30rfKd2oj-VUE/s1600/1638882670517594-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>1. Analisa Dampak apakah cukup kuat untuk menggerakkan Aksi untuk jadi bagian dari Solusi? Mengapa?</div><div><br></div><div>✅Sependek pemahaman saya saat membaca apa yang tertulis di jurnal. Analisa dampak sosial untuk AKSI tim masih dapat dikuatkan lagi. Lebih fokus pada tindakan spesifik tertentu yaitu untuk membantu "Find My Why" para ibu.</div><div><br></div><div>✅Tertulis pada jurnal, analisa dampak penting untuk melihat dan mengukur seberapa besar impact yang dihasilkan dari aksi (pilot project) yang sudah dilakukan. Jangkauan langsung kepada follower sedangkan tidak langsung non follower. Jangkauan perubahan seperti apakah yang dimaksud dan jadi target tim akan lebih mudah dilakukan jika dijelaskan rinciannya.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTKlUp9u-1Xn7dqgOE3CxodT60gfRe-J-zq9i82KgX7PNZXe1i_DNVu9MSUtCcs01lkF3WiSxZ2ViW128eAh-o8XSaZ1bMHvR3MU7P8v3yX9W9WuwVBlECqcbaH3OWtGwFpRkU43ybLkk/s1600/1638882663077510-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTKlUp9u-1Xn7dqgOE3CxodT60gfRe-J-zq9i82KgX7PNZXe1i_DNVu9MSUtCcs01lkF3WiSxZ2ViW128eAh-o8XSaZ1bMHvR3MU7P8v3yX9W9WuwVBlECqcbaH3OWtGwFpRkU43ybLkk/s1600/1638882663077510-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>2. Theory of Change apakah prosesnya sudah dapat diterima dengan runtut?</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtrgLwUXa8lJtBYDn1ABgPr92Ym2uDJa4PrJ-srI-1G2mWvygfTkPGXG6A3er8QPJZgfWgZ92dfX_pjmXd2O67THeFcFPF4iXh3gamA9QoS6pR09smi8YAEQ9Z0jC6EuC2R8E8R6u5qDM/s1600/1638882657134626-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtrgLwUXa8lJtBYDn1ABgPr92Ym2uDJa4PrJ-srI-1G2mWvygfTkPGXG6A3er8QPJZgfWgZ92dfX_pjmXd2O67THeFcFPF4iXh3gamA9QoS6pR09smi8YAEQ9Z0jC6EuC2R8E8R6u5qDM/s1600/1638882657134626-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>✅Secara komposisi sudah cukup runtut dan akan menjadi luar biasa lagi jika dapat dikembangkan dan dikerucutkan lagi agar semakin fokus pada Impact yang jauh lebih dalam.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhno4uiRcp_ZWlsQyjLhrJtqBX-mXRZK-eBrvsdP83pSFnfTrVSchyTjS_ncQrdYyzWPxPsqrHYGUwRDX-AhiHlUOyTPmDV9kNbPHBY_cihkGLalSK3BYWTNNdcWdUXFarcjn6U6g-HT-w/s1600/1638882649027819-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhno4uiRcp_ZWlsQyjLhrJtqBX-mXRZK-eBrvsdP83pSFnfTrVSchyTjS_ncQrdYyzWPxPsqrHYGUwRDX-AhiHlUOyTPmDV9kNbPHBY_cihkGLalSK3BYWTNNdcWdUXFarcjn6U6g-HT-w/s1600/1638882649027819-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>3. The Logic Model setelah dilakukan pengecekan ulang pola. Apakah bisa terus bergerak ke ara impact tahapan logikanya?</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5WwyN30OaKB5LNjbzxV3uOC3NriznKXlTQ8MX23Yqm_ntF7667XQ3Jl-UjnhBias3zewpzlc0La0J4VIe2P8xoiEFxoxoKvSgnFPFD5UTrzuyVBH57cUQOzqSb5FZ7PA45uhn14DMxsQ/s1600/1638882641578573-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5WwyN30OaKB5LNjbzxV3uOC3NriznKXlTQ8MX23Yqm_ntF7667XQ3Jl-UjnhBias3zewpzlc0La0J4VIe2P8xoiEFxoxoKvSgnFPFD5UTrzuyVBH57cUQOzqSb5FZ7PA45uhn14DMxsQ/s1600/1638882641578573-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>✅Menurut saya melihat polanya masih bisa lebih dispesifikkan. Misal konten baik yang dimaksud bentuknya berupa apa? Atau seperti apa yang dapat membantu ibu untuk bisa memahami peranan, menerima tantangan dan juga tetap mengembangkan potensinya. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEHgqgUR3uX-uSR3Z4MMqmzP9JCr09C_RyEaMXpZpobklCH2Ry5EVHy15IBGlq8_qvD_eQCRdaOU5rmXZVNWVOrAHkx4wg25g1pq7EGja-0Kndx89SDJBfGumfIOTNkC6H1X_04BoQLx8/s1600/1638882636509962-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEHgqgUR3uX-uSR3Z4MMqmzP9JCr09C_RyEaMXpZpobklCH2Ry5EVHy15IBGlq8_qvD_eQCRdaOU5rmXZVNWVOrAHkx4wg25g1pq7EGja-0Kndx89SDJBfGumfIOTNkC6H1X_04BoQLx8/s1600/1638882636509962-5.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>✅Tahapan logika yang disusun sependek pemahaman saya, tetap dapat bergerak ke arah impact, hanya saja akan lebih besar lagi dampaknya jika ke depan dalam melakukan AKSI (menyusun kurikulum; pilot project). Tim juga didukung oleh desainer profesional dan content planner media sosial yang mumpuni, handal, mampu bertanggungjawab dari isi hingga desain yang menarik minat netizen secara umum. Atau menunjuk member yang menguasai untuk membuat strategi di media sosialnya, agar dapat terus berkembang dan berkelanjutan dampaknya.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7CAV0IP4YyTgcCp0DjHYlJ3mO3z-Tb4EyGCwz9ocb2yMrpOyOZukgq3Jca3AsLnS2rhqkwnjP32plhCMXmtbUz2FS1zk3IctOkMazi08R-wL2CtDE0ufNvlqzdHJX0RwabH02GORBLjA/s1600/1638882629738360-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7CAV0IP4YyTgcCp0DjHYlJ3mO3z-Tb4EyGCwz9ocb2yMrpOyOZukgq3Jca3AsLnS2rhqkwnjP32plhCMXmtbUz2FS1zk3IctOkMazi08R-wL2CtDE0ufNvlqzdHJX0RwabH02GORBLjA/s1600/1638882629738360-6.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>4. Perbandingan antara Tabel Risk Management dan Tabel Stop, Continue, Start apakah struktur berpikir pengambil keputusannya sudah benar?</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghGFRM_7nnDjwi_GkEMJIWKCqyC_M-wmi24ffGBxwpP5VIgU3n99ogjfk8zpSkGBJEO82vl4zVVrw0PHdyXc8fhS8Z6LQdWhOgV06SueSq9flC9YVqv_ICEPJFCk5Nkua6FxxJXeCa0yg/s1600/1638882622474459-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghGFRM_7nnDjwi_GkEMJIWKCqyC_M-wmi24ffGBxwpP5VIgU3n99ogjfk8zpSkGBJEO82vl4zVVrw0PHdyXc8fhS8Z6LQdWhOgV06SueSq9flC9YVqv_ICEPJFCk5Nkua6FxxJXeCa0yg/s1600/1638882622474459-7.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>✅Tabel Stop Continue and Start akan semakin baik jika dimulai dengan menulis langkah nyata tindakan atau program yang sudah dilakukan sejauh ini. Misal untuk program 'Ngemil Bareng' , continue, dua mingguan. Jadi langkah berikutnya terkait pencapaian tujuan AKSI/ dapat segera dibenahi, direalisasi dan lebih berdampak.</div><div><br></div><div>Itulah ulasan untuk jurnal umpan balik apresiAksi untuk buddy saya. Mudah-mudahan berkenan dan mohon maaf lahir batin jika ada kekeliruan pemahaman. Semoga di sisa usia kita selalu dimudahkan terus bergerak menebarkan kebaikan dan manfaat pada setiap kesempatan.</div><div><br></div><div>Aamin.</div><div><br></div><div><br></div><div>#sistemumpanbalikmateri7</div><div>#apresiaksi</div><div>#ibupembaharu</div><div>#bundasalihah</div><div>#darirumahuntukdunia</div><div>#hexagoncity</div><div>#institutibuprofesional</div><div>#semestaberkaryauntukindonesia</div><div>#ibuprofesionaluntukindonesia</div>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-48632974188721685362021-11-30T14:55:00.001+07:002021-11-30T14:55:52.215+07:00Jurnal Materi Tujuh Kampus Ibu Pembaharu : Analisa Dampak Sosial untuk ApresiAKSI<div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi27ol7FjBNIxTEb4eA9TYhnF6biU4LlWv8njLdDGZC90_8GL_M1-nV0s2xXm4p3HNhuhChDYtR5HVDgZ184hyphenhyphen2VE96qcIbbqmW_iJWog7uDkblLbFxh4KQe6QLelwv3QonBg0ETXgdKko/s1600/1638258940512593-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi27ol7FjBNIxTEb4eA9TYhnF6biU4LlWv8njLdDGZC90_8GL_M1-nV0s2xXm4p3HNhuhChDYtR5HVDgZ184hyphenhyphen2VE96qcIbbqmW_iJWog7uDkblLbFxh4KQe6QLelwv3QonBg0ETXgdKko/s1600/1638258940512593-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Makin seru saja materinya nih mendekati akhir tahun. Bukan karena tenggat realisasi proyek segera berakhir, tetapi karena memang tim harus mulai makin mengkalkulasi aksi yang telah dijalankan. Apakah mengerucut pada hasil dan dampak yang diharapkan atau masih banyak yang harus dibenahi?</div><div><br></div><div>Butuh waktu yang lumayan panjang untuk berdiskusi tentang materi ketujuh ini. Selain banyak aktivitas dan timeline lain yang juga harus diprioritaskan. Materi apresiAksi banyak poin yang perlu dikaji bersama dengan hati-hati.</div><div><br></div><div>Sembari mempersiapkan Webinar Series yang tim agendakan di awal bulan November. Kami sepakat akan membagi tugas untuk mengerjakannya. Alhamdulillah setelah webinar terlaksana, di hari Jumat sore, minggu berikutnya saat pertemuan daring rutin. Kami mulai berbagi peran dibantu dengan aplikasi Random Picker agar lebih adil dan cepat dalam penentuan.</div><div><br></div><div>Setelah dibagi sore itu, malamnya sambil terus berkoordinasi di WhatsApp Grup Ruang Bicara. Kami berusaha menuntaskan apa saja yang jadi tanggung jawabnya. Saling memberikan masukan dan koreksi.</div><div><br></div><div><b>ANALISA DAMPAK SOSIAL</b></div><div><br></div><div>Social Impact</div><div><br></div><div>Merupakan pengaruh aksi tim terhadap manusia dan lingkungan tempat aksi tim dilaksanakan. Dampak sosial mengacu pada hasil positif dari aksi tim, yang menghasilkan kesejahteraan yang semakin baik, akses ke hak asasi manusia dan manfaat lainnya bagi orang-orang yang terkena dampak langsung dan tidak langsung.</div><div><br></div><div>Pentingnya Analisa Dampak Sosial</div><div><br></div><div>Alasan mengapa penting bagi tim untuk menganalisa dampak sosial bagi aksi yang sudah dilakukan adalah :</div><div><br></div><div>1. Perlunya mempertimbangkan dampak langsung dan tidak langsung.</div><div>2. Ruang untuk memperbaiki aksi.</div><div>3. Sudut pandang penerima manfaat.</div><div><br></div><div>Menurut Tim Ruang Bicara Analisa Dampak Sosial kami sebagai berikut :</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn8qZ6EXBB9CMkKfGNsroquM-fsXGdUigYTZctwhYR62zeoonqhppS5PG-Dg3FTqJkcUf7M8aeKby5YJOuLBG0Zqdafb_LEVskwTohT3B8mDKMDZ9O4aGFr4R_qqXQ9CarxF9UA7i_9-U/s1600/1638258928528230-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn8qZ6EXBB9CMkKfGNsroquM-fsXGdUigYTZctwhYR62zeoonqhppS5PG-Dg3FTqJkcUf7M8aeKby5YJOuLBG0Zqdafb_LEVskwTohT3B8mDKMDZ9O4aGFr4R_qqXQ9CarxF9UA7i_9-U/s1600/1638258928528230-1.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWW32qHnyK2epUuxZqmt7Rpm-6eVkNQkOndrxBSRL4wkTA3FGxejcTPc5F9sfIGc1_RJZ9fsY6vzrzhzZrTNJFe6y6H7Kh6mEi5whWk7YqPwi7p6xpIwO2s98CXp8NPBAfZiEGe_Kx4w0/s1600/1638258917211928-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWW32qHnyK2epUuxZqmt7Rpm-6eVkNQkOndrxBSRL4wkTA3FGxejcTPc5F9sfIGc1_RJZ9fsY6vzrzhzZrTNJFe6y6H7Kh6mEi5whWk7YqPwi7p6xpIwO2s98CXp8NPBAfZiEGe_Kx4w0/s1600/1638258917211928-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>THEORY OF CHANGE</div><div><br></div><div>Langkah selanjutnya adalah memperhatikan theory of change yanh yang meliputi input, activities, output, outcome, dan impact </div><div><br></div><div>Input</div><div><br></div><div>Materi, informasi, dan pengetahuan yang Anda dam tim Anda butuhkan untuk dapat melakukan AKSI, biasanya berupa kata benda.</div><div><br></div><div>Activities</div><div><br></div><div>Tugas yang akan dilakukan selama melaksanakan AKSI/PROYEK. Lebih baik diungkapkan dengan kata kerja dalam bentuk dasarnya (misal melakukan, menyediakan, membuat, mengantarkan, mengajar, membuat</div><div><br></div><div>Output</div><div>Dampak langsung yang akan ditimbulkan oleh AKSI/PROYEK.</div><div><br></div><div>Lebih baik diungkapkan melalui kata kerja dalam bentuk lampau (misal telah terlatih, telah diproduksi, diajari</div><div><br></div><div>Outcome</div><div>Efek jangka pendek dari output. Lebih baik diungkapkan melalui kata-kata yang menggambarkan perilaku yang dirasakan (meningkat, menurun, ditingkatkan dll)</div><div><br></div><div>Impact</div><div>Efek jangka panjang yang disebabkan oleh hasil. Biasanya diungkapkan menggunakan kata kerja "berkontribusi". Karena perubahan jarang disebabkan hanya oleh satu faktor saja. Fokus pada dampak berkelanjutan.</div><div><br></div><div>Berikut ini adalah Theory of Change kami :</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsCTo-dBGA_v1VqGcQfsNvk3IsE_2Ih8YdhhMRO-qqgbx75UrkXM9Zm3HYNN3nDlCRgxZGvOBHUvk6wnWJG3uQUDsG-IDl_3OQexBPX_TXqAeYDI6_UQKl2TO-_lLpgFSZ0lU_-lwvpIE/s1600/1638258908067093-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsCTo-dBGA_v1VqGcQfsNvk3IsE_2Ih8YdhhMRO-qqgbx75UrkXM9Zm3HYNN3nDlCRgxZGvOBHUvk6wnWJG3uQUDsG-IDl_3OQexBPX_TXqAeYDI6_UQKl2TO-_lLpgFSZ0lU_-lwvpIE/s1600/1638258908067093-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">THE LOGIC MODEL</span><br></div><div><br></div><div>Berbekal theory of change yang telah dibuat sebelumnya, maka kami dapat membedahnya agar menjadi lebih rinci lagi. Hasilnya bisa dilihat pada tabel berikut ini :</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEighEQWUeWV9d8PG6vH-MGPh-qRLjjp72nKep_JFjG8WKMGlMViSjW-Cxgf0QznbEBNJ9EhzEkgUBvnUthccM5C5v1wl4mN_UPOQg9eDJWJpK7wt23pUvUZ2DveuauBURdH7f3qLD2UW-A/s1600/1638258901274388-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEighEQWUeWV9d8PG6vH-MGPh-qRLjjp72nKep_JFjG8WKMGlMViSjW-Cxgf0QznbEBNJ9EhzEkgUBvnUthccM5C5v1wl4mN_UPOQg9eDJWJpK7wt23pUvUZ2DveuauBURdH7f3qLD2UW-A/s1600/1638258901274388-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>RISK MANAGEMENT</div><div><br></div><div>Seiring dengan telah terealisasinya kegiatan, maka tim diharapkan sudah memahami resiko-resiko yang akan terjadi. Sehingga untuk proyek kegiatan berikutnya dapat diantisipasi ataupun sebaliknya bahkan dieliminasi.</div><div><br></div><div>1. Accept merupakan saat tim menerima kemungkinan resiko yang terjadi. Biasanya dipilih karena dampak resikonya lebih rendah dibandingkan lainnya.</div><div><br></div><div>2. Mitigate. Tim mengurangi kemungkinan dan/atau dampak dari resiko yang terjadi. Mitigate fipilih jika dipandang resikonya sedang.</div><div><br></div><div>3. Transfer, artinya kita mengalihkan tanggung jawab resiko kepada pihak lain. Tindakan ini dipilih jika faktor potensialnya berdampak tinggi dan mahal</div><div><br></div><div>4. Avoid, pilihan untuk menghilangkan penyebab resikonya agar tidak terjadi. Dipilih jika memang dampaknya tinggi dan tidak dapat dibiarkan terjadi.</div><div><br></div><div>Hasil analisa risk management menurut Tim Ruang Bicara sebagai berikut :</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsrd7C5tozH-sVzolH5K6VaN7hV7kGKDDf5Td22VnT5FfM07O7C9oflsLoFwE8w95HaCeGRJhG4YXoSdUJxTPnM1MAXX3Ouw1ZNKUU3LqYOOoN7Qktovw292ab2vcj1tv_9G7wmDMwZeU/s1600/1638258891242892-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsrd7C5tozH-sVzolH5K6VaN7hV7kGKDDf5Td22VnT5FfM07O7C9oflsLoFwE8w95HaCeGRJhG4YXoSdUJxTPnM1MAXX3Ouw1ZNKUU3LqYOOoN7Qktovw292ab2vcj1tv_9G7wmDMwZeU/s1600/1638258891242892-5.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Nah, last but not least dari semua yang telah disampaikan di atas maka tim Ruang Bicara bersepakat terkait apa yang harus dilanjutkan, dihentikan dan/atau membuat alternatif kegiatan baru yang diharapkan lebih sesuai, bermanfaat serta berdampak.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg99zY9JCQBqMonj_kH_EhAbYGNND9BlrZdBnQl16yTM3IgXBTqcpDy8wUckRzEkdgyZm_r24yL37A-uYQjLvmj2ziRFXlwYuYXQioJq_SOccbQNaZWE_igYu4xqm7nqvBGkSJQK3Dhi84/s1600/1638258883461846-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg99zY9JCQBqMonj_kH_EhAbYGNND9BlrZdBnQl16yTM3IgXBTqcpDy8wUckRzEkdgyZm_r24yL37A-uYQjLvmj2ziRFXlwYuYXQioJq_SOccbQNaZWE_igYu4xqm7nqvBGkSJQK3Dhi84/s1600/1638258883461846-6.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Demikian jurnal materi ketujuh ini kami susun sepenuh hati. Besar harapan kami_dengan segala keterbatasannya_, semoga proyek ini dapat terus berkelanjutan. Amin.</div><div><br></div><div>#apresiaksi </div><div>#ibupembaharu</div><div>#bundasalihah</div><div>#darirumahuntukdunia</div><div>#hexagoncity</div><div>#institutibuprofesional</div><div>#semestaberkaryauntukindonesia</div><div>#ibuprofesionaluntukindonesia</div>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-4656619244365629012021-11-02T15:18:00.001+07:002021-11-02T15:18:31.329+07:00Jurnal Umpan Balik Ke-6 Bunda Salihah : Aksi untuk Solusi<div>Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh</div><div><br></div><div>Keriuhan perhelatan Kongres Ibu Pembaru telah usai dan kini kembali mahasiswi Bunda Salihah harus menunaikan tugas lainnya. Yaitu, memberikan umpan balik ke pada buddy yang sudah terpilih secara acak oleh sistem.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1o3h76nNPClGrNdgOJF7qssJ5GUmTrenh1l5tqcIIUhwShre2Z10A3g6amuuUnPUAHcCprH9KpA6ehGOK76J5RFHw0Amlnp__iA0z1m8q6oYBQ8aZiLhHvdn4DRHhFrwg5104dXOBvG4/s1600/1635841104074724-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1o3h76nNPClGrNdgOJF7qssJ5GUmTrenh1l5tqcIIUhwShre2Z10A3g6amuuUnPUAHcCprH9KpA6ehGOK76J5RFHw0Amlnp__iA0z1m8q6oYBQ8aZiLhHvdn4DRHhFrwg5104dXOBvG4/s1600/1635841104074724-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Alhamdulillah setelah menemukan siapa yang menjadi teman berbagi umpan balik. Nomor WhatsApp yang tertera tidak bisa dihubungi. Akhirnya saya memutuskan untuk langsung menuju link jurnal 'Aksi untuk Solusi' yang tertera.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNPbU8A-LUl2KSTMmeR-6ogr9f4I9BoMwz0u98x5cCFZlxEQ5JlfdAUqjYRqoiT1IztQqWGzngvxoYDZLmEgv6z3rtlGtWcSJvIWeAK0RMtCjBHfjMeNEvJgPiqzwhoNqaihacvqlUGBg/s1600/1635841098781166-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNPbU8A-LUl2KSTMmeR-6ogr9f4I9BoMwz0u98x5cCFZlxEQ5JlfdAUqjYRqoiT1IztQqWGzngvxoYDZLmEgv6z3rtlGtWcSJvIWeAK0RMtCjBHfjMeNEvJgPiqzwhoNqaihacvqlUGBg/s1600/1635841098781166-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Ketika melihat dan membaca jurnal milik tim buddy saya, jujur saja reflek mata saya serasa dimanja. Jurnalnya rapi, bersih sebab selain memilih warna latar halaman putih. Warna huruf juga dipilih yang lembut jadi nyaman dilihat.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikNBfrWenKpijdsmweyP_DLZeqKXJ3YeGenDpWSaSjH2NUTPr9r0QsnBGCFch1irLPSiP12wy4pOIj6TbgfdEBAaJumx2vadeJJEvOUF4uis2g1KVWzoT95DC-uVA8FOq_GVw0WvLiNUg/s1600/1635841093279667-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikNBfrWenKpijdsmweyP_DLZeqKXJ3YeGenDpWSaSjH2NUTPr9r0QsnBGCFch1irLPSiP12wy4pOIj6TbgfdEBAaJumx2vadeJJEvOUF4uis2g1KVWzoT95DC-uVA8FOq_GVw0WvLiNUg/s1600/1635841093279667-2.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Setelah saling bertegur sapa, mengucapkan salam perkenalan. Beliau memberikan link jurnal seperti yahg tertera pada tautan pengumuman. Maka segera saja saya berusaha membacanya kembali lebih seksama.</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Beberapa</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"> pertanyaan sempat saya lontarkan karena rasa ketertarikan dan kepo untuk menggali informasi terkait Rumabar. Berharap mampu mengambil ilmu dalam meramu aksi nantinya.</span></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF8-Z6YD8Qh_nD8aIKYndtOpq9fHyRs4h59qdoQBfEVztuOGT6IhkRGEtyIzEH8UYQtCqa8EqNSsJXUW6sxqoeBVIj8jWWSF7YzZJYdRwBduWBTsNgmxE7-mJNPqFwOsRpNmyX0rOeyYQ/s1600/1635841087522739-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF8-Z6YD8Qh_nD8aIKYndtOpq9fHyRs4h59qdoQBfEVztuOGT6IhkRGEtyIzEH8UYQtCqa8EqNSsJXUW6sxqoeBVIj8jWWSF7YzZJYdRwBduWBTsNgmxE7-mJNPqFwOsRpNmyX0rOeyYQ/s1600/1635841087522739-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Melalui penuturan buddy saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Komunitas Rumabar telah melakukan aksi-nya dengan penuh kesungguhan.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMnNfC20k0w_1hf5ddlquK4MhcFOEoOJqMJraH3TkvIGgMVHBvkbllfVmjogdZUFp9EdwBArps9hb-NesVry1RkK2b0Dc4mPTjMTC3E0gPWVmG5ulsInaTTaicbL4FqM1xajwpm5pBhRE/s1600/1635841081456167-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMnNfC20k0w_1hf5ddlquK4MhcFOEoOJqMJraH3TkvIGgMVHBvkbllfVmjogdZUFp9EdwBArps9hb-NesVry1RkK2b0Dc4mPTjMTC3E0gPWVmG5ulsInaTTaicbL4FqM1xajwpm5pBhRE/s1600/1635841081456167-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Menurut beliau Rumabar memiliki tantangan untuk menyuguhkan sesuatu yang membedakan komunitasnya dengan komunitas bermain lainnya. Sesuatu yang akan menjadi ciri khas tim.</span><br></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimvrxyHL4DdtDxDFUqmGgVbnpQBzC3cdPjxOe_et58KTM6U5m4ciUhSBsPJLoC43UVrOViFxHXiIChmBuGDlYbPtQHlx7HTbxFTeJqLkZx8Kvk6-2M7ZsxKvSCu3yir5RpGvzXtrUm20w/s1600/1635841075411785-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimvrxyHL4DdtDxDFUqmGgVbnpQBzC3cdPjxOe_et58KTM6U5m4ciUhSBsPJLoC43UVrOViFxHXiIChmBuGDlYbPtQHlx7HTbxFTeJqLkZx8Kvk6-2M7ZsxKvSCu3yir5RpGvzXtrUm20w/s1600/1635841075411785-5.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div><br></div><div>Ciri khas tersebut tidak langsung didapatkan melainkan perlu proses panjang sampai nanti secara alamiah ketemu sendiri apa keunikan tersebut.</div><div><br></div><div>Saat ini tim sedang berupaya konsisten menjalankan yang telah direncanakan. Ya itu rutin melakukan posting, mencari dan membagi info terkait serunya bermain bersama. Sehingga pada saatnya menemukan momentumnya terkait apa yang sesuai dengan komunitas Rumabar.</div><div><br></div><div>Demikianlah jurnal umpan balik mengenai komunitas Rumabar yang luar biasa. Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik. Salah satunya adalah untuk selalu menjaga ritme gerak tim agar secara alamiah pengalaman prosesnya terserap dengan baik oleh para membernya.</div><div><br></div><div><i>Wallahu'alam bishawab</i>. </div><div><br></div><div>Semoga Allah selalu rida dan memberikan berkah kelancaran untuk segala proses kebermanfaatan kami semua. Aamiin.</div><div><br></div><div>Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabbarakatuuh</div><div>#sistemumpanbalikmateri6</div><div>#aksiuntuksolusi</div><div>#ibupembaharu</div><div>#bundasalihah</div><div>#darirumahuntukdunia</div><div>#hexagoncity</div><div>#institutibuprofesional</div><div>#semestaberkaryauntukindonesia</div><div>#ibuprofesionaluntukindonesia</div>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-25400003029279329372021-09-28T07:40:00.001+07:002021-09-28T07:46:35.549+07:00Alinea Kelima Jurnal Ibu Pembaharu : Highlight dan Key Update untuk Beraksi<p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIUNxG9-PtiLSQPlYfkCA9TO0ZotobXoHbg2sFzNHDNk4yQrPpGGz5zNESgXm12m3XnopN-pI1z5i-bjpd6s2KiJtq8fbEc09v756KBa735sBFzO5GXhw2B7llm3IXnHSepfZcm84GwUM/s1600/1632789629388339-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIUNxG9-PtiLSQPlYfkCA9TO0ZotobXoHbg2sFzNHDNk4yQrPpGGz5zNESgXm12m3XnopN-pI1z5i-bjpd6s2KiJtq8fbEc09v756KBa735sBFzO5GXhw2B7llm3IXnHSepfZcm84GwUM/s1600/1632789629388339-0.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr">Seperti biasa, setiap pekan selalu ada saja ilmu baru dan semakin menantang untuk menuju titik fokus pergerakan_aksi. Materi yang disampaikan masih berkisar pada fokus permasalahan agar lebih mengerucut lagi.</p>
<p dir="ltr">Sehari setelah materi disampaikan oleh 'founding mother' segera_seperti biasa_diulas via diskusi sederhana dalam grup kecil kami. Lalu, pada hari Jumat ketika jadwal reguler pertemuan tim. Kami bahas lebih spesifik lagi terkait dengan materi yang disampaikan.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>1. HIGHLIGHT & KEY UPDATE</b></p>
<p dir="ltr">Hal pertama yang kami bahas adalah highlight and key update. Yaitu berisi tulisan atau kalimat apa saja yang ingin tim sampaikan kepada audiens. Termasuk berbagai poin penting yang penting untuk didengarkan oleh masyarakat; calon penerima manfaat. Tetap harus menggunakan peta SMART agar selalu sama dengan rencana milestone-nya.</p>
<p dir="ltr">Setelah berdiskusi serius tetapi santai, berikut kalimat penting yang perlu orang lain dengar tentang aksi kami, antara lain :</p>
<p dir="ltr">1. Perempuan dan Anak Mampu Berdaya Menghadapi Perilaku Kekerasan <br>
2. Perempuan dan Anak Memahami Aneka Ragam Kekerasan</p>
<p dir="ltr">✅ <b>Peta SMART</b><br> <b>Milestone 1 </b>Target Pencapaian (ingin mencapai apa?) :<br>
1. Memahami dengan baik macam- macam perilaku kekerasan<br>
2. Mengenal emosi<br>
3. Belajar kemampuan dasar bela diri<br>
4. Memahami Definisi Kekerasan pada Perempuan dan Anak<br>
<br>
<b>Milestone 2</b> :<br>
1. Meningkatkan kemampuan bertahan dan bela diri<br>
2. Melakukan terapi atau healing<br>
3. Live sharing di media sosial<br>
<br>
<br> <b>Milestone 3 :</b><br>
1. Sharing pengalaman<br>
2. Coaching utk healing dan bela diri<br>
3. Menjalin network dan kerjasama dengan pihak lain yang 1 visi<br>
</p>
<p dir="ltr">✅ <b>Indikator Keberhasilan</b><br><b><br></b></p><p dir="ltr"><b>Milestone 1 :</b><br>
1. Selama periode, mencapai 200 follower di Instagram dan Fanpage <u>Facebook</u><br>
2. Kunjungan ke website Ruang Bicara<br>
3. Terjalin interaksi aktif dengan follower (<i>engagement</i>)-komentar, like atau repost</p>
<p dir="ltr"><b style="">Milestone 2 :</b><br>
1. Menghasilkan 10 seri video pendek bela diri<br>
2. Followers sosial media 200 orang hingga akhir tahun 2021<br>
3. Membuat live sharing yang terbuka untuk umum<br>
4. Memiliki acara LS yang rutin di akun sosial<br></p>
<p dir="ltr"><b>Milestone 3 :</b><br>
1. Menghasilkan karya digital para penyintas<br>
2. Melakukan sesi coaching online dan offline<br>
3. Menjalin networking dan kerjasama dengan pihak lain <br></p>
<p dir="ltr">✅ <b>Highlight gerakan aksi</b></p><p dir="ltr"><b><br>Milestone 1</b> : </p><p dir="ltr">Kenal, merupakan aksi tim kami untuk mengajak perempuan mengenal bentuk-bentuk kekerasan.</p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">1. "Kenali dan Lindungi Dirimu"</span><br></p><p dir="ltr">
2. "Tak Kenal (maka) Tak Aman"</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Milestone 2</b> : </p><p dir="ltr">Atasi, yaitu Aksi tim untuk penyintas mampu mengatasi kekerasan yang dialaminya.</p><p dir="ltr">1. "Berani Bilang Tidak"<br>
2. "Percaya Diri"</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Milestone 3 </b></p><p dir="ltr">Berbagi merupakan Aksi tim untuk membantu penyintas kekerasan.</p><p dir="ltr">
1. "Berani Bicara, Pandai Bicara, Bukan Banyak Bicara...Ayo Bicara"<br>
2. "Saatnya Bicara"<br>
3. "Berani Bicara Mengubah Dunia"<br></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT4MYWAOoKyalN2TEwHDs1xk9CM2k3UB7yDxJFqJa8gVjKc4cj2I5i6FtxK6xqLT9_Or5TLI7bTfoYpAwWmEzFXGGy33IXAxqC97v6cq3ehne9U1XuYIjJNJCcUM3bwGH1ljg-5bzwlOo/s1600/1632788982337607-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT4MYWAOoKyalN2TEwHDs1xk9CM2k3UB7yDxJFqJa8gVjKc4cj2I5i6FtxK6xqLT9_Or5TLI7bTfoYpAwWmEzFXGGy33IXAxqC97v6cq3ehne9U1XuYIjJNJCcUM3bwGH1ljg-5bzwlOo/s1600/1632788982337607-1.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr"><b style="letter-spacing: 0.2px;">2. TIMELINE OF HIGHLIGHT</b><br></p>
<p dir="ltr">Pada tahapan ini kami harus menentukan timeline tema yang ingin diangkat. Highlight per-milestone termasuk memikirkan bagaimana bentuknya.</p>
<p dir="ltr">✅ <b>Milestone 1</b> :<br>
1. Perempuan Pahami Kekerasan<br>
2. Yuk, Pahami dan Kenali Perilaku dan Tindakan Kekerasan di Sekitar Kita<br><br>
✅ <b>Milestone 2</b> :<br>
1. Menjadi Perempuan Pemberani<br>
2. Atasi Kekerasan Hindari (Penyesalan)<br><br>
✅ <b>Milestone 3</b> :<br>
1. Sharing is Caring<br>
2. Sharing is Power<br>
3. Hand in Hand<br>
4. Bersama Kita Bisa<br>
5. Kita Kuat Jika Bersama</p>
<p dir="ltr">Setelah itu kami membawa pembicaraan pada tahapan berikutnya yaitu tentang kampanye.</p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp5PkGF3vtfBwc9NU5GGuzbN78ahiPHv6IakedcUzOD0y19zY-O3AfzD1sotL8tK3PcJuyh6kUWUT2JIQ4HjITGGbWjTvzuHTPMDt4TiW80b9o5yknQnCKklS_assM2JY8A0UIaiO0OFI/s1600/1632789988170908-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp5PkGF3vtfBwc9NU5GGuzbN78ahiPHv6IakedcUzOD0y19zY-O3AfzD1sotL8tK3PcJuyh6kUWUT2JIQ4HjITGGbWjTvzuHTPMDt4TiW80b9o5yknQnCKklS_assM2JY8A0UIaiO0OFI/s1600/1632789988170908-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr"><b>3. CAMPAIGN</b></p>
<p dir="ltr">Tujuan dari tahapan ini adalah 1). mengenalkan program, 2). Mencari penerima manfaat, 3). Mencari dana</p>
<p dir="ltr">Jenis-jenis media yang bisa menjadi alat untuk kami kampanye dapat berupa video, audio, audio visual, live streaming dan lain sebagainya.</p>
<p dir="ltr">Sebagaimana jenia media yang bermacam-macam, maka platform kampanye juga beragam. Ada Facebook, Instagram, presentasi program, crowdfunding platform dan lain sebagainya.</p>
<p dir="ltr">Selama penggunaannya tim harus selalu berbasis data agar dapat mengukur dampak, interaksi atau insight Instagram, impression dengan follower.</p>
<p dir="ltr">Seyogianya tim memanh diharapkan membuat website sebagai induk atau rumah virtual dari proyek yang akan dijalankan. Berisi semua informasi lengkap yang dapat menjelaskan dasar pemikiran, gagasan tentang gerakan yang dilakukan tim. Sedangkan Instagram, Fanpage Facebook dibuat dengan tujuan sebagai etalase.</p>
<p dir="ltr">Puji syukur, Alhamdulillah kami dari Ruang Bicara pun menyediakan kelengkapan gerakan tersebut. Berikut platform dan akun sosial media yang tim Ruang Bicara persiapkan :<br>
🌐Website <a href="http://www.ruangbicarasmg.blohspot.com">www.ruangbicarasmg.blogspot.com</a><br>
📧Instagram : Feed, Reels dan IgTV<br>
💌 Facebook : Post, Libe Sharing<br>
📣 Zoom, Google Meeting</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>4. Update dengan analisa SWOT</b><br><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjolJ17KuO5Uuw05LnBmsLBkvBxY9Co0bRa9vZQFiVx5rEcuS4mQSUQODcSghLJ5ByxMwqy7u0InLbvocTHmctswT3Tt3U8HvRPadWCqHrA7xoPXwbzC2esQ0aLf_4WgGm49z_sIhzzYwk/s1600/1632789983153446-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjolJ17KuO5Uuw05LnBmsLBkvBxY9Co0bRa9vZQFiVx5rEcuS4mQSUQODcSghLJ5ByxMwqy7u0InLbvocTHmctswT3Tt3U8HvRPadWCqHrA7xoPXwbzC2esQ0aLf_4WgGm49z_sIhzzYwk/s1600/1632789983153446-1.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">
Tahapan ini kami mendiskusikan mengenai perkembangan secara berkala dengan membuat analisis SWOT.</p>
<p dir="ltr">✅ <b><i>Strengths</i></b> :</p><p dir="ltr">
1. Resources (Penyintas, Coach, Speaker)<br>
2. Networking<br>
3. Content Creator<br>
4. Web Developer</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">✅ <b><i>Weakness</i></b> :</p><p dir="ltr">
1. Audio Video Designer<br>
2. Jarak antar anggota tim<br>
3. Penggunaan berbagai versi terbaru dari media sosial</p>
<p dir="ltr">✅ <i><b>Oppurtunities</b></i> :<br>
1. Kondisi serba daring memungkinkan untuk membuat webinar dalam skala yang lebih luas (peserta maupun wilayah)<br>
2. Sharing penyintas dapat dibuat karya digital <br>
3. Meningkatkan kemampuan editing untuk flyer dan video<br></p>
<p dir="ltr">✅ <i><b>Threats</b></i> :<br>
1. Jarak bisa menjadi ancaman bagi tim apabila kami tidak sering berkordinasi secra online.<br>
2. Tidak memiliki design graphis yang profesional bisa membuat hasil flyer atau video tim kami tidak/kurang menarik<br><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnlqIK5xsOArPvfxQN39_8tC2wDF7CRdgRcLQAa2JJquKLudFeMQjjxMDUHrxSQXyTpZVhvRGFFsjRPzLnAccDwCTDFPzY51yWjtdbO4C967WZmo16O1tO0CU7qBLzeAJl2dofTmpdTzw/s1600/1632789975286591-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnlqIK5xsOArPvfxQN39_8tC2wDF7CRdgRcLQAa2JJquKLudFeMQjjxMDUHrxSQXyTpZVhvRGFFsjRPzLnAccDwCTDFPzY51yWjtdbO4C967WZmo16O1tO0CU7qBLzeAJl2dofTmpdTzw/s1600/1632789975286591-2.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr"><b>5. FUNDRAISING</b></p>
<p dir="ltr">Jika diperlukan dapat bekerjasama dengan platform fundraising seperti <a href="http://kitabisa.com">kitabisa.com</a> atau yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.</p>
<p dir="ltr">Namun, tampaknya selama satu tahun ke depan dalam milestone tim kami, belum membutuhkan pendanaan yang terkait biaya penunjang kegiatan.<br></p>
<p dir="ltr">Demikianlah perjalanan jurnal keempat yang semakin terasa luar biasa tantangannya. Masya Allah Tabarakallah. Semoga Allah mampukan hingga akhir sesuai niat, impian dan tujuan kami.</p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-88716178584851371502021-09-07T08:57:00.000+07:002021-09-07T08:58:06.257+07:00Alinea Ke-4 Jurnal Ibu Pembaharu : Menetapkan Smart Goal dan Sumberdayanya<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAwmZuVAtAynVMSEZL8QutYgGcoV_H5LSNq5TxS8NTUAMh3arynIyWbfPZpVmMBguksnpCql7mBgfDsO9ggnK-vvOmS2FpO52EWu39GwwaWpKdjCWbBbadUpxWWInPn0PXsuDDZrjmpY/s1600/1630979835971607-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOAwmZuVAtAynVMSEZL8QutYgGcoV_H5LSNq5TxS8NTUAMh3arynIyWbfPZpVmMBguksnpCql7mBgfDsO9ggnK-vvOmS2FpO52EWu39GwwaWpKdjCWbBbadUpxWWInPn0PXsuDDZrjmpY/s1600/1630979835971607-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Jeeng ..jreng...woilaa sudah sampai di jurnal keempat nih. Belum separuh jalan sih tapi persiapan demi persiapan ini memang harus dipastikan kokoh sejak dini. Berbagai kemungkinan harus dipertimbangkan dan diperhatikan dengan cermat.</div><div><br></div><div><i>Bismillahirrahmanirrahim</i>, Alhamdulillah jumlah anggota tim yang tidak terlalu buncit dengan aneka kesibukan masing-masing. Membuat kami memang sejak awal berhati-hati mewujudkan rencana.</div><div><br></div><div>Terutama saya sih yang harus merawat energi dan binar kebahagiaan untuk mewujudkannya agar tidak tiba-tiba redup di tengah jalan. Endurance memang merupakan tantangan pribadi yang harus saya taklukkan sejak dulu.^_^</div><div><br></div><div>Apalagi dengan penyesuaian jam pertemuan dalam jaringan kami yang juga berbeda. Memang perlu benar langkah-langkah Smart agar selalu terhubung.</div><div><br></div><div>Sejak materi ke-4 disampaikan seperti biasa kami segera bawa ke WhatsApp grup tim 'Ruang Bicara' untuk diskusi dan bisa langsung saling menanggapi.</div><div><br></div><div>Kali ini misinya adalah 1). Menetapkan Tujuan, 2). Memperkuat Niatan, 3). Memperbesar Harapan dan 4). Menjalani Pencapaian.</div><div><br></div><div>Setelah di tahap sebelumnya kami mulai dengan mengidentifikasi masalah, membangun tim yang efektif, kemudian bersama-sama menyelami masalah. Kini tiba saatnya meramu tujuan agar arah melangkah kami lebih pasti.</div><div><br></div><div>Tiap-tiap lini kehidupan baik personal maupun organisasi yang dilakoni manusia memang membutuhkan tujuan. Hidup akan terasa lebih hidup. Merancangnya dengan baik akan membantu perjalanan menjadi lebih teratur dan terhindar dari kesia-siaan. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY0LiOLmd2EkkOVFs0SN1ZBef-n9q3jPncVzPoclHTCkipKz6Cm494mzWko6I1VyuC0W8zgObu44iLKpCrtH7gdYWGHI104uVx0iFxyvJSA5bzDB__xwLGiTy0GRS09ZmnXJs1MYOLb8I/s1600/1630979830928577-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY0LiOLmd2EkkOVFs0SN1ZBef-n9q3jPncVzPoclHTCkipKz6Cm494mzWko6I1VyuC0W8zgObu44iLKpCrtH7gdYWGHI104uVx0iFxyvJSA5bzDB__xwLGiTy0GRS09ZmnXJs1MYOLb8I/s1600/1630979830928577-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><b>Tujuan yang SMART</b></div><div><br></div><div>"Orang yang tidak memiliki tujuan akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki tujuan". Begitulah kalimat yang disampaikan oleh founding mother. Sepakat sih ini, jika terombang-ambing tidak memiliki tujuan pasti yang ada akan dimanipulasi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan dan tujuan.</div><div><br></div><div>Oleh karenanya membuat tujuan pun harus SMART. Tidak asal ala kadarnya. Namun, harus diperhatikan dari segala sisi Jika tidak membawa perubahan, terlalu mudah dicapai, terlalu sulit, terlalu rumit dan muluk, maka semua itu berpotensi membawa kegagalan.</div><div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgte-9eSkAVKqAZdTpNo2iVC1MzGyL1MB2e87nPk8__nUswppXo693Y_gnMZcnowpLQLCRRZgeHvCxoiovaMpU83P0TVNNL1SBdc57zyyId3gKl5_7lark9-0MAH_UUQlp1-_ZFPUGgBzo/s1600/1630979824451530-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgte-9eSkAVKqAZdTpNo2iVC1MzGyL1MB2e87nPk8__nUswppXo693Y_gnMZcnowpLQLCRRZgeHvCxoiovaMpU83P0TVNNL1SBdc57zyyId3gKl5_7lark9-0MAH_UUQlp1-_ZFPUGgBzo/s1600/1630979824451530-2.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div>Beberapa cara yang harus dilakukan saat membuat tujuan adalah sebagai berikut : </div><div><br></div><div>1. <b>CLARITY</b></div><div> Maksudnya tujuan harus disusun dengan jelas, dan mudah dipahami.</div><div><br></div><div>2. <b>CHALLENGE</b></div><div>Membuat tujuan jangan terlalu mudah. Boleh sulit namun masih dapat diraih. Ibarat dalam bahasa Jawa, "Gayuk gayuk tuno". Artinya misal ada mangga yang matang di pohon dan tidak bisa kita raih dengan tangan. Namun, kita cukup melompat saja untuk bisa mengambil menikmatinya. Tidak perlu menggunakan bantuan galah atau alat bantu lain.</div><div><br></div><div>3. <b>COMMITMEN</b></div><div>Berani membuat tujuan dan impian harus berani berkomitmen juga untuk mewujudkannya. Kalau tidak hanya akan teronggok jadi angan-angan.</div><div><br></div><div>4. <b>FEEDBACK</b></div><div>Untuk merayakan proses pencapaian tujuan kita memerlukan umpan balik. Feedback sangat membantu diri kita mengontrol semangat agar tetap menyala. Sehingga perlu membuka diri dengan pihak luar agar dapat menyampaikan penilaian. Jika ada beserta kritik dan saran untuk perbaikan tentang apa yang sudah kita lakukan.</div><div><br></div><div><b>Proses Membuat Tujuan yang SMART</b></div><div><br></div><div>1. <b>Spesifik</b></div><div>Seperti di awal sangat disarankan untuk meramu dan menjabarkan kembali tujuan dengan 5W plus 1H.</div><div><br></div><div>2. <b>Measurable</b></div><div>Tujuan yang baik dan tepat akan mudah dicapai jika logis dan dapat diukur.</div><div><br></div><div>3. <b>Achievable</b></div><div>Selain dapat diukur tujuan harus juga mampi diraih.</div><div><br></div><div>4. <b>Relevant</b></div><div>Tujuan akan mudah dicapai bila dapat berdampak dan bermanfaat secara bagi diri kita. Atau ada hubungannya dengan kehidupan kita secara langsung.</div><div><br></div><div>5. <b>Time Bound</b></div><div>Menetapkan batasan waktu dalam mencapainya salah satunya dengan cara memilih milestone, memetakan sumber daya sekaligus mengatur strategi.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ws1o0OKVBwR_VY4TM1fU52SJLaqcdFmivrIlLP75XgjBgLKES2hLYzR3Yt15J975YGpBubwrtqm7M6Rb-NT-PI-vvqhHOEt4hyphenhyphen6K6Aje4yjtJl2N2iUIMiJk1MIQ1GJrlbOsaGV1keI/s1600/1630979817575215-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2ws1o0OKVBwR_VY4TM1fU52SJLaqcdFmivrIlLP75XgjBgLKES2hLYzR3Yt15J975YGpBubwrtqm7M6Rb-NT-PI-vvqhHOEt4hyphenhyphen6K6Aje4yjtJl2N2iUIMiJk1MIQ1GJrlbOsaGV1keI/s1600/1630979817575215-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ6p6ArpDABASIv8rZtmLQncpMpOP54hODiibU9jLNCnU1kipAYPRjDHQeYS1TNY_q5XUbf53bE76tSUYitKrptkXJHRz9gx0B3a24JT-lfzUxO7Tbzaxmur85iX13jZSAs8jF3EVtrKg/s1600/1630979811355652-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ6p6ArpDABASIv8rZtmLQncpMpOP54hODiibU9jLNCnU1kipAYPRjDHQeYS1TNY_q5XUbf53bE76tSUYitKrptkXJHRz9gx0B3a24JT-lfzUxO7Tbzaxmur85iX13jZSAs8jF3EVtrKg/s1600/1630979811355652-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Langkah selanjutnya dalam meramu Smart Goal, adalah membahas penentuan lingkup Golden Rules.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3IyhW9Ch_FFkXdITLNHYdadT3m8UVw6BUv3ZRf4w2TarjM6OISY5SEnqEp7CKBI-vbY1RKGKi7gW8cKdS3i5C74Ibvq435hC8o4y_naXQ5DvrQdKdDQnfS6BBSDMKD9Tr7gKKu2fJyjE/s1600/1630979805338908-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3IyhW9Ch_FFkXdITLNHYdadT3m8UVw6BUv3ZRf4w2TarjM6OISY5SEnqEp7CKBI-vbY1RKGKi7gW8cKdS3i5C74Ibvq435hC8o4y_naXQ5DvrQdKdDQnfS6BBSDMKD9Tr7gKKu2fJyjE/s1600/1630979805338908-5.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><br></div><div>Golden rules merupakan sebuah tindakan yang harus diambil dan lakukan ketika secara personal dan juga tim dalam kondisi terburuk </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_Fr8po-4iAH_GFgSqs5kLhBzgUxg5zvqEaZFnxmuB_06Ns_uqeKChrWVMnBth1R13JzYdCIPKOtOfCi1XM-AEKIrpZQnUtWPKveYUwQMo0VCIUOWZGngfwRpHHZZH2iyf2yPOq3taoM/s1600/1630979798236454-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_Fr8po-4iAH_GFgSqs5kLhBzgUxg5zvqEaZFnxmuB_06Ns_uqeKChrWVMnBth1R13JzYdCIPKOtOfCi1XM-AEKIrpZQnUtWPKveYUwQMo0VCIUOWZGngfwRpHHZZH2iyf2yPOq3taoM/s1600/1630979798236454-6.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Perlu juga membuat rancangan 'Exit Procedure atau syarat, tata cara keluar dari tim. Maka kami pun juga mencoba merancangnya.</div><div><br></div><div>Demikian jurnal keempat ini saya buat berdasarkan alur dan hasil pembahasan dari tim Ruang Bicara. Semoga Allah selalu rida.</div><div><br></div><div>Tabik!</div><div><br></div><div>#smartgoalsdansumberdaya </div><div>#ibupembaharu</div><div>#bundasalihah</div><div>#darirumahuntukdunia</div><div>#hexagoncity</div><div>#institutibuprofesional</div><div>#semestaberkaryauntukindonesia</div><div>#ibuprofesionaluntukindonesia</div>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-91485985509576052832021-08-31T22:39:00.000+07:002021-08-31T23:57:00.867+07:00Serba-serbi Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtBtAnl5q1KZec-icVhQXSxzkHIM6zlq7lqTBqEJz493vbFZRCbGjL5PODNJqAzVVtKpmkPeYqVZx39rG6esK81i7bIQ8EHFhQeLqj6Nm7mRUf3bsJdfG4YoF0aI2uksp65T2bJy6ysts/s1600/1630424378713100-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtBtAnl5q1KZec-icVhQXSxzkHIM6zlq7lqTBqEJz493vbFZRCbGjL5PODNJqAzVVtKpmkPeYqVZx39rG6esK81i7bIQ8EHFhQeLqj6Nm7mRUf3bsJdfG4YoF0aI2uksp65T2bJy6ysts/s1600/1630424378713100-0.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Komunikasi bukan hanya sekedar membuka mulut, keluar suara, dan mengucapkan kata-kata hingga berderet-deret kalimat menjadi cerita. Sama sekali bukan seperti itu.</span><br></p>
<p dir="ltr">Komunikasi itu seni yang memiliki beragam cara untuk dijajaki. Mana yang paling nyaman dan 'klik' untuk dijalani. Komunikasi yang produktif dalam rumah tangga pun pastinya tidak berbeda.</p>
<p dir="ltr">Pada banyak kisah ditemukan bahwa komunikasi menjadi efektif, jika pasangan mampu paham dan peka. Kedua belah pihak yang saling memahami mana saat paling tepat menahan diri untuk berbicara. Lebih banyak menyimak, hadir dan atau menyediakan diri untuk lebih mendengarkan pasangannya.</p>
<p dir="ltr">Virginia Satir yang mengemukakan bahwa komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjaga keharmonisan seluruh keluarga. Kemampuan manusia untuk bertahan juga bergantung pada kemampuan dirinya untuk berkomunikasi.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Perihal Pernikahan</b></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf25VEq9vpctea0qx0Qc2fGu-4bSXp4PskRFJzRDRK3hL1tGkRmj81gwfczvdlzbCWi2La8mLLO9zkbbUcZ3Yus0whmt3wxfXld-sUHHsOPc42fKU6aAseM0DjM_Mo0nEHsmgqzJndPgQ/s1600/1630424365993727-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf25VEq9vpctea0qx0Qc2fGu-4bSXp4PskRFJzRDRK3hL1tGkRmj81gwfczvdlzbCWi2La8mLLO9zkbbUcZ3Yus0whmt3wxfXld-sUHHsOPc42fKU6aAseM0DjM_Mo0nEHsmgqzJndPgQ/s1600/1630424365993727-1.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pernikahan menurut Mark Whisman, seorang profesor psikologi sekaligus ahli saraf; dapat memberikan seseorang peran, identitas yang membuat dirinya bermakna, memiliki tujuan hidup dan rasa aman.</span><b><br></b></p>
<p dir="ltr">Dan, merupakan bagian fitrah manusia untuk mencari dan mendapatkan ketentraman dan kebermaknaan diri ini. Pernikahan menjadi pintu gerbang yang sakral karena melibatkan komitmen diri dengan Tuhan serta manusia lainnya. Mayoritas orang pada akhirnya akan mendambakannya.</p>
<p dir="ltr">Pernikahan bagi pasangan harus tetap memiliki ruang untuk tumbuh. Sebab pernikahan bukan tentang mencari mana yang paling tepat. Melainkan mensyukuri segala proses dengan belajar tumbuh menjadi pilihan yang paling tepat bagi pasangan kita.</p>
<p dir="ltr">Membangun pernikahan tidak cukup hanya dengan modal cinta saja. Meluapkan rasa pada seseorang yang kita bilang sayang dan sukai.</p>
<p dir="ltr">Menikah merupakan kerja besar dan terus menerus. Banyak aspek harus diperhatikan dan dipersiapkan oleh karena itu menikah disebut sebagai penyempurnaan separuh agama.</p>
<p dir="ltr">Kesadaran yang harus dibangun sejak awal bahwa menikah itu untuk saling menyempurnakan bukan mengharapkan pasangan selalu berlaku sempurna. </p>
<p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIGP3ldrEIIx-Rm7X0KMbE0T8igSnjVKrM7dHGljWNg2igObb7nskpjzNqie6lT99WjKn-SRjxA7-DECpSHeGGrQunMNBgCArvqegpDmd_D0Q4Wmim_FjXSFJFoyJ_Ya-MXL0lsohv_bI/s1600/1630424355597764-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIGP3ldrEIIx-Rm7X0KMbE0T8igSnjVKrM7dHGljWNg2igObb7nskpjzNqie6lT99WjKn-SRjxA7-DECpSHeGGrQunMNBgCArvqegpDmd_D0Q4Wmim_FjXSFJFoyJ_Ya-MXL0lsohv_bI/s1600/1630424355597764-2.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr">Berdasarkan firman Allah pada surat Ar-Rum ayat 21 : "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."</p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bentuk relasi suami dan istri tidak sesederhana penampakannya. Ada hubungan interpersonal yang kompleks, karena terdapat perbedaan latar belakang di antara kedua belah pihak. Munculnya hak dan kewajiban yang saling beririsan. Kedekatan fisik dan emosional yang semakin intensif.</span></p>
<p dir="ltr">Pernikahan juga bukan hubungan antara seorang bos dengan karyawan atau bawahannya. Melainkan pergaulan sebagai pasangan hidup yang terikat dalam relasi persahabatan, saling memberikan cinta, kasih sayang, perdamaian dan ketentraman.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmasdlcmbnF-a9WgWIkFQCynB0BwwKlCHvAVTBxp-Kvw1C69FtsJf2YkN6gKfvLXIqByvCtm9httVVMX467LejVs3O9Oc5_fHyZsxtIzNE02PSK-XqGyVZQwigdz185pX9ZGZxwu772nI/s1600/1630424332192655-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmasdlcmbnF-a9WgWIkFQCynB0BwwKlCHvAVTBxp-Kvw1C69FtsJf2YkN6gKfvLXIqByvCtm9httVVMX467LejVs3O9Oc5_fHyZsxtIzNE02PSK-XqGyVZQwigdz185pX9ZGZxwu772nI/s1600/1630424332192655-3.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">Oleh karena itu, demi mencapai tujuan pernikahan yang langgeng serta penuh ketentraman. Sejak sebelum akad hingga sesudahnya, suami dan istri harus senantiasa berilmu. Menambah pengetahuan untuk mencari cara saling mengenal kondisi psikologis, kepribadian, watak, sifat dan problem solving-nya.</p>
<p dir="ltr">Kondisi psikologis yang perlu diketahui oleh pasangan antara lain berkaitan dengan :</p><p dir="ltr"> <br>1. Kemampuan komunikasi.<br>
2. Kepercayaan diri.<br>
3. Kemandirian.<br>
4. Efek masa lalu.</p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tujuannya untuk mengetahui relasi pasangan dengan keluarga besar dan bagaimana calon pasangan dibesarkan.</span></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit9kCSd718TJq8s0uTip__d59zOdDbgeXuIFQU0IxFZVFX_-5Vofi6VhbqhlKN7YlUvPoNmjCcgcjWhL79r-YDhaonYfpIXH_1dxu9gXKdTJkQZeRyX6splik_wkAYvGSmrc0lscl1GEw/s1600/1630424321104399-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit9kCSd718TJq8s0uTip__d59zOdDbgeXuIFQU0IxFZVFX_-5Vofi6VhbqhlKN7YlUvPoNmjCcgcjWhL79r-YDhaonYfpIXH_1dxu9gXKdTJkQZeRyX6splik_wkAYvGSmrc0lscl1GEw/s1600/1630424321104399-4.png" width="400">
</a>
</div><p></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Selain itu dibutuhkan juga kesiapan mental, finansial, peran, spiritual, fisik dan untuk membangun rumah tangga bernama keluarga.</p><p dir="ltr">Suami dan istri harus punya visi dan misi jelas untuk mengikatnya menjadi sebuah jalan ketentraman. Jembatan untuk membangun sebuah peradaban, sebab jika gagal malah dapat terjadi kerusakan.</p>
<p dir="ltr">Ketenteraman juga dapat dicapai apabila komunikasi dalam relasi tersebut berjalan baik, efektif alias harmonis. Sebaliknya jika tidak terwujud, maka akan banyak prahara yang akan terjadi.<br></p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Memahami Komunikasi Pasutri</b></p>
<p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQwUK-xobYPwrRma8VXzRjiJo9ut9pZO9RWtmmOEP0cm-wq0k1hzs6HaxXU1Qmt8aCX-kuJbeDn_4sttB898yV0LZjdG1Elij-gAF1eXPRX_PLt5_x7W6I0XGdYvHNp_vJD5XatyiDfe8/s1600/1630424312092670-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQwUK-xobYPwrRma8VXzRjiJo9ut9pZO9RWtmmOEP0cm-wq0k1hzs6HaxXU1Qmt8aCX-kuJbeDn_4sttB898yV0LZjdG1Elij-gAF1eXPRX_PLt5_x7W6I0XGdYvHNp_vJD5XatyiDfe8/s1600/1630424312092670-5.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr">Komunikasi merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia. Manusia saling berhubungan satu sama lain melalui komunikasi. Saat memenuhi segala hajat dan kebutuhan hidupnya, manusia harus berkomunikasi.</p>
<p dir="ltr">Komunikasi adalah aspek penting dalam kehidupan dan perilaku manusia secara keseluruhan. Namun, melaksanakannya bukan tanpa hambatan. Seringkali ditemukan tantangan berupa benturan-benturan kepentingan antara suami istri.</p>
<p dir="ltr">Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang <i>congruent</i>, yaitu komunikasi yang terkoneksi, disampaikan dengan terbuka, jelas konteks dan topiknya, serta jujur.</p><p dir="ltr">Komunikasi pasangan dapat disebut <i>congruent</i> atau terhubung, jika suami dan istri perlu selalu merenungkan kembali hal-hal penting yang mendasari ketahanan rumah tangganya.<br></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan</b></p>
<p dir="ltr">Komunikasi dalam pernikahan salah satu yang bersifat mutlak alias sebagai salah satu kunci utama kebahagiaan rumah tangga.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCCDZspDhmDWlBJPd6uWsBzbi7GMUNZA2aiPyuzdRT9zrqZc6a06BfNoyCO5jKg3vq_WWe80zIMwyLmVGaiv9qQE-bjQa7f00Yx6qrYuDvocO7I5mayO9STIiYPF7T2URXnQ918UChVh4/s1600/1630424305733107-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCCDZspDhmDWlBJPd6uWsBzbi7GMUNZA2aiPyuzdRT9zrqZc6a06BfNoyCO5jKg3vq_WWe80zIMwyLmVGaiv9qQE-bjQa7f00Yx6qrYuDvocO7I5mayO9STIiYPF7T2URXnQ918UChVh4/s1600/1630424305733107-6.png" width="400">
</a>
</div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Virginia Satir menganalogikan proses komunikasi sebagai sebuah payung raksasa yang memayungi dan mempengaruhi semua yang terjadi antar manusia. “</span><i style="letter-spacing: 0.2px;"><b>A huge umbrella that covers and effect all that goes on between human beings</b></i><span style="letter-spacing: 0.2px;">”.</span><br></p><p dir="ltr">Komunikasi dilakukan pada keseluruhan aspek hidup manusia dengan menggunakan bahasa verbal juga non verbal. Sedangkan, ba<span style="letter-spacing: 0.2px;">hasa merupakan alat untuk mengekspresikan perasaan serta digunakan sebagai alat menyatakan pendapat.</span></p>
<p dir="ltr">Melalui komunikasi, suami dan istri harus berlatih berani berlatih mendefinisikan perasaannya sedetail mungkin. Tujuannya agar mampu mengutarakan seluruh isi hatinya dengan baik.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMG_hMpBNtMkOAbyFosJXhyphenhyphenPTE2pKiYCxsOAn9s8Q_5XZeQGfVJVz9tfAnHNu2mK-aCgPThyphenhyphenhPziisNkU8mdxtytif9yr4mFxF466WDbg6-mYl4-zEV1jGSMqOA67MtV_UK1bJNxMdJdI/s1600/1630424296580723-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMG_hMpBNtMkOAbyFosJXhyphenhyphenPTE2pKiYCxsOAn9s8Q_5XZeQGfVJVz9tfAnHNu2mK-aCgPThyphenhyphenhPziisNkU8mdxtytif9yr4mFxF466WDbg6-mYl4-zEV1jGSMqOA67MtV_UK1bJNxMdJdI/s1600/1630424296580723-7.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">Berusaha tuntas menyampaikan pikiran dan perasaannya. Berbicara dan berusaha mendengarkan orang lain dapat membantu kita menata pola pemikiran kita menjadi lebih dewasa.</p>
<p dir="ltr">Komunikasi yang harus dilakukan adalah komunikasi harmonis. Sebuah komunikasi yang mampu menyatukan dua kepala dan hati yang berbeda. Tujuannya untuk mendapatkan titik temu dari pendapat yang tidak sama. Lalu, melahirkan komitmen untuk bersama-sama menyelesaikan masalah demi mempertahankan keutuhan rumah tangga dalam bingkai sakinah, mawaddah dan rahmah.</p>
<p dir="ltr">Menurut Walgito, di antara suami istri harus saling berkomunikasi dengan baik untuk dapat mempertemukan satu ide dengan yang lain, sehingga kesalahpahaman dapat dihindari (1984:57).</p>
<p dir="ltr">Komunikasi yang harmonis dapat membantu menyelesaikan segala masalah yang muncul dalam keluarga baik secara permasalahan material ataupun non-material.</p>
<p dir="ltr">Masih menurut Bimo Walgito, jika komunikasi telah berlangsung dua arah. Maka, akan terbentuk sikap saling terbuka, saling mengisi, saling mengerti dan terhindar dari kesalahpahaman (1984:58).</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Hal-hal yang dibutuhkan saat berkomunikasi</b></p>
<p dir="ltr">Ada beberapa syarat pokok yang harus dilakukan agar komunikasi berlangsung sesuai harapan dan tujuannya.</p>
<p dir="ltr">1. Keterbukaan.</p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman antara suami dan istri.</span></p><p dir="ltr">
2. Saling memahami.</p><p dir="ltr">
3. Umpan balik.</p><p dir="ltr">Tujuannya agar komunikasi menjadi hidup dan dinamis.</p><p dir="ltr">
4. Kemauan dan kemampuan mendengarkan.</p><p dir="ltr">
5. Berkesinambungan.</p><p dir="ltr">
6. Saling hormat.</p>
<p dir="ltr">Namun, jika merujuk pada komunikasi keluarga model <a href="https://namakumulia.wordpress.com/2020/02/23/komunikasi-keluarga-model-virginia-satir">Virginia Satir</a>, maka ada dua hal penting dalam berkomunikasi. Sikap empati dan rasa kesetaraan antar anggota keluarga merupakan langkah p<i>ertama</i> yang dibutuhkan untuk membangun keharmonisan keluarga melalui komunikasi.</p>
<p dir="ltr">Sikap tersebut menjadikan seseorang dapat dikatakan tidak merasa superior atau inferior di hadapan orang lain. Suami istri pun dapat saling terbuka dan bebas menyampaikan keinginan masing-masing. Sekaligus juga bersedia untuk saling menurunkan tuntutan masing-masing. Maka terciptalah '<i><b>win-win communication' </b>dan selanjutnya dapat </i>menghantarkan menuju '<b><i>win-win </i>solution</b>', atau '<i><b>win-win agreement</b>'</i>.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZTqvw6puJgun9U6PJAOn9_WyU6WiJFGO8kRktVZfqnHvXn4KTYV4CaEKQ0h2BdY3hW5BE6TwUEQ-NsMCTkCn1dl-6aB8-FILDalQuqiMs73Fu02KibJqKxTsQ964Y6NmW42EfKRmHKpM/s1600/1630424285800822-8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZTqvw6puJgun9U6PJAOn9_WyU6WiJFGO8kRktVZfqnHvXn4KTYV4CaEKQ0h2BdY3hW5BE6TwUEQ-NsMCTkCn1dl-6aB8-FILDalQuqiMs73Fu02KibJqKxTsQ964Y6NmW42EfKRmHKpM/s1600/1630424285800822-8.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">Hal penting kedua adalah harus ada upaya dari tiap anggota keluarga, agar terbiasa melatih diri menggunakan pola I-Message dalam berkomunikasi.</p>
<p dir="ltr">I-Message merupakan pola komunikasi antarpribadi yang penekanannya lebih kepada apa yang dirasakan oleh komunikator. Sebagai akibat dari apa yang telah dilakukan komunikan. Pola ini bertujuan agar komunikan tidak merasa dipersalahkan, dihakimi. Sehingga pada akhirnya berkenan mendengarkan dan memahami isi pesan yang ingin disampaikan komunikator.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidU5cLD7FRStlomv1I-VfxnqinG8Ez2RCBmuTY6Lgg9Q01ZmMZyMypanapIM69T-5Ldnalp5AK0eVeZMHpKOe0gVLwExYw9MzZbXrl53tMvBI7nsD50sQ70x4PjVB-U4uQD0KcTMxjwr0/s1600/1630424279294980-9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidU5cLD7FRStlomv1I-VfxnqinG8Ez2RCBmuTY6Lgg9Q01ZmMZyMypanapIM69T-5Ldnalp5AK0eVeZMHpKOe0gVLwExYw9MzZbXrl53tMvBI7nsD50sQ70x4PjVB-U4uQD0KcTMxjwr0/s1600/1630424279294980-9.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr"><b>Formula I-Message</b> sesungguhnya sederhana, sebab hanya memiliki tiga elemen dasar, yakni :</p>
<p dir="ltr"><b>1. "Saya Merasa ..... ."</b></p>
<p dir="ltr">Pada tahapan ini komunikator mengungkapkan apa yang dirasakannya.</p>
<p dir="ltr"><b>2. "Bila/Jika Kamu ..... ."</b></p>
<p dir="ltr">Bagian kedua bermuatan pernyataan perbuatan komunikan. Tindakan yang menjadi penyebab apa yang dirasakan oleh komunikator.</p>
<p dir="ltr"><b>3. "Saya ingin... ."</b></p>
<p dir="ltr">Komunikator menyatakan usulan, harapan atau keinginannya berkaitan dengan perubahan perilaku komunikan.</p>
<p dir="ltr">Itulah beberapa hal penting yang perlu dilakukan oleh suami istri agar berhasil melakukan komunikasi yang efektif. Jika tidak diperhatikan, ada banyak penyebab kegagalan komunikasi suami istri.</p>
<p dir="ltr">Secara garis besar pasangan harus selalu mau menurunkan ego agar tidak saling mendominasi. Suami dan istri juga harus belajar menyatukan mindset yang sesuai dengan FOR dan FOE.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN1upMpKcTlmEVAyBMYcxcV2L3YbqN4ilZK3NPuZvg-vkawYeOyZMWTLW0rVn4S4FIFP1qlbb21NzgBJh9gVBa-Q3j7s1tFwBrwg1ZvsNwtyB9ciB05GWs0sIbJBmlnsN5SW5wBT_YT7A/s1600/1630424270898493-10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN1upMpKcTlmEVAyBMYcxcV2L3YbqN4ilZK3NPuZvg-vkawYeOyZMWTLW0rVn4S4FIFP1qlbb21NzgBJh9gVBa-Q3j7s1tFwBrwg1ZvsNwtyB9ciB05GWs0sIbJBmlnsN5SW5wBT_YT7A/s1600/1630424270898493-10.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">FOR adalah <i><b>Form of Reference</b></i>, yaitu cara seseorang bersikap dan berkomunikasi berdasarkan latar belakang pendidikan dan budaya. Sedangkan, FOE merupakan singkatan dari <b><i>Form Of Experience </i></b>merupakan cara seseorang bersikap dan berkomunikasi sesuai dengan pengalaman hidup yang telah ia jalani.</p><p dir="ltr">Nah, itu sekelumit serba-serbi pentingnya komunikasi dalam pernikahan. Keterampilan berkomunikasi dalam keluarga ini perlu terus diasah, agar ikatan cintanya semakin kokoh.</p>
<p dir="ltr">Semoga bermanfaat.<br>
Salam Baik.<br>
Tabik!<br></p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Sumber Referensi Bacaan :</b></p><p dir="ltr">Walgito, Bimo.1984. <i>Bimbingan dan Konseling Perkawinan</i>. Yogyakarta. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.</p>
<p dir="ltr">Materi Komunikasi Persembahan Cinta IIP Untuk Indonesia "Aku, Kamu, Kita ” oleh Maria Ulfa, 2020</p>
<p dir="ltr"><br></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-74707702431421113422021-08-26T22:58:00.001+07:002021-08-27T00:09:58.164+07:00Memahami Dunia Remaja, Memerdekakan Kedewasaannya<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLFrtRRzWrhUb0r_Z3WFyzFruAKiKd0Y-h3lOHnfpIfeEGa5et0W9iqt1FPQl5zSz_sv5ZaYUbKzxXlu19eJSv4ONJAYSGapwjF0Mu-mKnC2oUW00NgQB7aMOxbHShDsBD1IDvOem32No/s1600/1629993481459246-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLFrtRRzWrhUb0r_Z3WFyzFruAKiKd0Y-h3lOHnfpIfeEGa5et0W9iqt1FPQl5zSz_sv5ZaYUbKzxXlu19eJSv4ONJAYSGapwjF0Mu-mKnC2oUW00NgQB7aMOxbHShDsBD1IDvOem32No/s1600/1629993481459246-0.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><i>Bismillahirrahmanirrahim</i></span><br></p>
<p dir="ltr"><b><br></b></p><p dir="ltr"><b>Sebuah Prolog</b></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Dunia remaja sudah membuat saya jatuh cinta sejak lama. Entah kenapa dan bagaimana bermula saya juga kurang mengerti sebab pastinya. Semua datang dan mengalir begitu saja. </p>
<p dir="ltr">Saya hanya mampu menduga. Jika ketertarikan itu muncul karena saya tumbuh dari cerita kedua orang tua saya. Utamanya papa yang saat usia belia terpaksa harus jauh dari orang tua kandungnya. Bagaimana beliau berjuang keras sendiri untuk menemukan jati diri terbaiknya. </p>
<p dir="ltr">Belakangan saya mengetahui ternyata papa juga memiliki impian kuliah di fakultas psikologi. Namun, takdir membawa cerita yang berbeda. Setelah mencoba berkali-kali dan gagal akhirnya berubah haluan.</p>
<p dir="ltr">Kemungkinan kedua adalah saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Momentum yang membuat ketertarikan saya pada dunia remaja semakin membulat dan menetap jadi sebuah keyakinan. Saya melihat seorang guru Bimbingan dan Penyuluhan; sebutan untuk guru atau konselor sekolah pada saat itu. </p>
<p dir="ltr">Sosoknya bisa sangat dekat murid-murid yang terkenal sukar "ditaklukkan" oleh guru lain. Santai, namun nasihatnya selalu mengena. Membuat saya-khususnya untuk selalu berpikir ulang pada tiap tindakan yang akan dilakukan.</p>
<p dir="ltr">Beliau juga yang membantu mengatasi kecemasan saya. Ketika harus berpidato sebagai Ketua Osis di hadapan ratusan orang untuk pertama kalinya. Semoga jadi amal kebaikan yang selalu mengalir padanya. Jika dijabarkan akan sangat panjang karena banyak sekali rekaman ilmu yang saya dapatkan dari beliau.</p>
<p dir="ltr">Waktu berganti dan saya semakin ingin menemukan keteguhan dari keinginan itu. Seolah semesta merestui untuk memahami rentang perjalanan kehidupan remaja, saya pun terus didekatkan dengan dinamikanya. Melalui lingkaran teman-teman, saya diperlihatkan turbulensi dunia remaja yang luar biasa.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Merdeka Berkarya</b></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Singkat cerita ternyata ketertarikan itu terus terbawa hingga pada akhirnya saya berhasil masuk kampus Psikologi. Di sana saya berusaha menempa, menemukan dan memberikan validasi pada keyakinan diri untuk selalu bisa berkontribusi. Dunia psikologi anak, pendidikan, keluarga juga menarik perhatian saya. Namun, tidak pernah sebesar daya tarik dunia remaja. Mungkin juga karena bidang lain sudah banyak yang menggelutinya, tetapi yang terpenting saya percaya Tuhan tidak pernah salah proporsi memberikan alur cerita ini.</p>
<p dir="ltr">Meskipun pernah sempat patah hati dan ingin berhenti bergelut dengan dunia parenting dan remaja. Saya bersyukur selalu dipertemukan alasan untuk kembali. </p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Misi 'Dian Eka' yang terus berjuang memampukan diri agar terus dapat merdeka menjalani perannya. Sebagai sandaran dan teman bicara bagi anak-anak ideologisnya. Beberapa upaya pernah dilakukan mulai dari membuat sebuah komunitas bersama rekan yang memiliki antusiasme sama. Lalu, ada komunitas 'Akar Remaja' yang mewadahi mereka berbagi dan berkarya. Semuanya memang terhenti di jalan karena banyak kendala teknis yang semakin sulit ditemukan. Hingga akhirnya memutuskan untuk terus meng-upgrade diri dengan ilmu dan ketrampilan yang tetap bisa mendekatkan diri pada dunia mereka. Mulai ikut workshop talent mapping hingga terakhir memberanikan mengambil sertifikasi sebagai praktisi hipnoterapi. </span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Semua itu diniatkan untuk bisa terus menyelaraskan diri dengan kebutuhan remaja masa kini. Sebab selama menjadi praktisi psikologi dan konselor banyak sekali temuan yang meluluhlantakkan hati. Dunia mereka yang rentan dan penuh ancaman. </span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Seiring waktu akhirnya secara pribadi semakin percaya bahwa ini salah satu tujuan penciptaan saya, yakni menjadi perantara Yang Maha Kuasa dan mengambil kekosongan peran di sana. </span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Memerdekakan para remaja agar menjadi manusia dewasa yang tumbuh dengan tujuan dan bahagia seutuhnya.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p>
<p dir="ltr">Meski sering dibilang aneh karena memang jujur ini sama sekali tidak mudah, menantang dan di satu waktu akan merasa lelah. Namun, itu semua tidak sebanding dengan sukacita yang datang ketika melihat mereka mampu secara mandiri menghadapi dunia yang tidak selalu ramah. Melihat senyumnya, mendengar ceritanya serta ketika mereka bangga berhasil menularkan inspirasi kepada lainnya.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Apa saja sih tantangannya? Bisa disimak sampai tuntas di bawah ini.</p>
<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><b>Tantangan Memahami Dunia Remaja</b></span><br></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Bagi orang tua berinteraksi asyik dengan remaja adalah aktivitas penuh tantangan. Semakin menarik karena sebagai orang dewasa kita harus menyadari pentingnya mendidik diri sendiri. Berupaya memperbaiki diri terlebih dahulu sebelum sibuk menerapkan konsep-konsep terbaik ala orang dewasa kepada mereka.</p>
<p dir="ltr">Jangan menghakimi remaja tanpa mau memahami proses kehidupan yang dialaminya. Setidaknya sebagai orang yang pernah ada di masa itu, pasti tahu bagaimana gejolak rasanya.</p>
<p dir="ltr">Merujuk dari berbagai teori, anak yang dikatakan sudah masuk kategori remaja adalah yang telah memasuki usia 10 hingga 18 tahun. Rentang usia ini mereka akan masuk masa badai pencarian identitas diri.</p><p dir="ltr">Sebuah tahapan kematangan fisik dan seksual yang sering disebut juga masa pubertas. Kecanggungan akan terasa karena secara fisik dan hormonal mereka sudah tidak bisa dikatakan anak-anak. Namun, juga belum masuk masa dewasa.</p>
<p dir="ltr">Menurut Adams dan Gullota (1983) dalam buku Psikologi Remaja yang ditulis Sarlito Wirawan, setidaknya ada lima aturan dasar untuk memahami problematika remaja. Lima hal tersebut adalah sebagai berikut :</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOi7V_8bulwUc5kC1NJO0LFYpxTsRlOJoIhw8jJFZIXbNA-uYLm2Dv1CzDjjF_WWwlDuo6h4tX7He144gwUpNw9Yc8HKfcgN1HYpOKeILZ8K6FMWhDS9CV2zt9dw9midVQQLHhbO1xRpw/s1600/1629993476788125-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOi7V_8bulwUc5kC1NJO0LFYpxTsRlOJoIhw8jJFZIXbNA-uYLm2Dv1CzDjjF_WWwlDuo6h4tX7He144gwUpNw9Yc8HKfcgN1HYpOKeILZ8K6FMWhDS9CV2zt9dw9midVQQLHhbO1xRpw/s1600/1629993476788125-1.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">1. Kepercayaan<br>
<i>Trustworthiness,</i> merupakan sikap saling percaya kepada remaja. Menghadapi mereka dengan kepercayaan yang setengah hati tidak akan membawa kita kemanapun.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS73Egjt_scb_Er-G6pdPBZQ2FzIkV03KaWf683LQhj3mCVTmRoREKWX29huCLi8JvqPt2_02KmTqNfl7Mq-RxqDMEtpVAExHtY4iuOueaPJtw5A0-uP0_zSkvNr_hXVQEQDnNNAnDadU/s1600/1629993472025241-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS73Egjt_scb_Er-G6pdPBZQ2FzIkV03KaWf683LQhj3mCVTmRoREKWX29huCLi8JvqPt2_02KmTqNfl7Mq-RxqDMEtpVAExHtY4iuOueaPJtw5A0-uP0_zSkvNr_hXVQEQDnNNAnDadU/s1600/1629993472025241-2.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">2. Ketulusan</span><br></p><p dir="ltr">
Genuineness. Prinsip ketulusan ini penting karena remaja peka dan bisa merasakan mana yang murni dan tidak berpura-pura.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhfm2_dJ2pZHM1xpogNiEDRXXlZipDRkM5wnwKConGqnOjrLfskbmjAwDr6BbHGsfkQr4wgvnsCRi00T0WTam_YEtubL6xUeze-8EiuRWUnU7zxmGK3x3gjU4sHntoD9ZrKewpdSwZoZE/s1600/1629993466429446-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhfm2_dJ2pZHM1xpogNiEDRXXlZipDRkM5wnwKConGqnOjrLfskbmjAwDr6BbHGsfkQr4wgvnsCRi00T0WTam_YEtubL6xUeze-8EiuRWUnU7zxmGK3x3gjU4sHntoD9ZrKewpdSwZoZE/s1600/1629993466429446-3.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">3. Emphaty<br>
Aturan ini masih berkaitan dengan yang prinsip sebelumnya. Empati adalah kemampuan untuk turut merasakan perasaan remaja yang sedang berhadapan dengan kita.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRDYHMublY4E1RukQS795BlUbzROzKA46xJyg4o-jyqQytWd4DxH91yTDGai2o4aZRiDwNdaGHEQO8LLUIMpyVRJvCNAiSAHcyjLa-sbo0iLmU6zqr3_eYco1qSXHrK9ti5cym6c6rJog/s1600/1629993460415622-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRDYHMublY4E1RukQS795BlUbzROzKA46xJyg4o-jyqQytWd4DxH91yTDGai2o4aZRiDwNdaGHEQO8LLUIMpyVRJvCNAiSAHcyjLa-sbo0iLmU6zqr3_eYco1qSXHrK9ti5cym6c6rJog/s1600/1629993460415622-4.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">4. Honesty<br>
Sebagai orang dewasa saat berinteraksi dengan remaja harus senantiasa bergerak atas dasar kejujuran.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0bXcwneMrthxyKm4aDp6u8BLCube26aq6Xkaji-AtctW0TkAc-hrv2mvwrQjzE92a-UAj4CFx8etvlkCnai_TR6GUm7ZSRuo8JuJW0Ro_5vh8IWmlrvuSvC3KHUbRLYwOWuI4X_2qek/s1600/1629997789888817-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD0bXcwneMrthxyKm4aDp6u8BLCube26aq6Xkaji-AtctW0TkAc-hrv2mvwrQjzE92a-UAj4CFx8etvlkCnai_TR6GUm7ZSRuo8JuJW0Ro_5vh8IWmlrvuSvC3KHUbRLYwOWuI4X_2qek/s1600/1629997789888817-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">5. Aturan terakhir adalah yang terpenting. Kesimpulan pandangan remaja bahwa orang tua atau orang dewasa tersebut telah memenuhi keempat hal sebelumnya.</p>
<p dir="ltr">Oleh karena itu, jika memang ingin berhasil maka aturan dasar tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Uniknya Berkomunikasi dengan Remaja</b></p>
<p dir="ltr">Fase paling unik dan menantang adalah ketika anak beranjak remaja. Periode ini anak akan tumbuh secara fisik, emosional juga intelektual. Semua fungsi mulai berkembang secara maksimal.</p>
<p dir="ltr">Tidak heran jika di periode ini remaja sangat energik, kritis, keingintahuan yang semakin tinggi, idealis, dan semakin tertarik pada prinsip benar dan salah. Sehingga, tidak heran jika tahapan ini orang tua dan anak akan rentan berkonflik.</p>
<p dir="ltr">Jika ingin berhasil komunikasi asyik dengan remaja, maka orang tua harus memposisikan diri sebagai orang yang memiliki perspektif sama dengan remaja. Pahami keresahannya, mengerti gejolak emosinya sebagai remaja agar dapat masuk ke dalam dinamika kehidupannya Ironisnya masih sering dijumpai orang tua yang masih enggan menurunkan ego untuk menghormati privasi mereka.</p>
<p dir="ltr">Karakteristik remaja tidak suka jika terlalu banyak dinasihati atau digurui. Komunikasi yang dilakukan harus setara, yaitu percakapan yang memberi ruang tumbuh bagi mereka. Ruang untuk didengarkan, diapresiasi, diakui, bebas menyampaikan gagasan, impian, ide, perasaan, dan atau keluh kesahnya. Lantas semua itu dikumpulkan untuk menemaninya bersama-sama mencari pintu solusi terbaik.</p>
<p dir="ltr">Peran manusia dewasa bukan untuk menjejalkan apa yang sudah kita ketahui. Melainkan memberikan stimulus agar daya dorong internal dan potensi remaja tumbuh. Lalu, bakat itu berkembang selaras dengan minat yang nantinya pasti bermanfaat.</p>
<p dir="ltr">Demikianlah cerita saya yang berusaha mengisi kesadaran untuk terus mengambil peran merdeka berkarya dengan memerdekakan para remaja. Menemani perjalanan menemukan dirinya, mengenali, menerima lukanya dan tetap tumbuh berdaya. </p>
<p dir="ltr">Bersama orang dewasa lainnya saya berharap dapat menjadi pendidik yang kreatif dan mampu menumbuhkan pemahaman. Bahwa remaja seperti manusia pada hakikatnya merupakan pembelajar sepanjang hayat. Manusia yang memiliki kebutuhan diakui keunikan dan cara pandangnya.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Semoga tulisan ini bisa diambil manfaatnya. Mohon doanya</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"> ya kawan agar saya terus memiliki energi untuk melakukan ini semua. </span><span style="letter-spacing: 0.2px;">Jikalau nanti lelah tolong gandeng saya ya?!--Iya gandeng aja, soalnya kalau minta gendong pasti enggak ada yang kuat:)</span></p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Salam Baik,</p>
<p dir="ltr">Tabik!</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Sumber Referensi :</p>
<p dir="ltr">Sarlito W.Sarwono, <i>Psikologi Remaja, </i>Cetakan Kedelapanbelas, Rajawali Pers, Jakarta, 2016, Hlm.18</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">#IbuProfesionalSemarang <br>
#SemarakKemerdekaan<br>
#IbuProfesionalSemarang<br>
#LombaKontenKreatifSemarang<br>
#HUTRi76<br>
#KeluargaBahagiaKeluargaMerdeka<br>
#SemestaKaryauntukIndonesia<br>
#RCIPSemarang<br>
#MerdekaBerkarya</p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-30349351564758712902021-08-18T07:40:00.001+07:002021-08-18T07:40:26.864+07:006 Langkah Lebih Dekat Memahami Masalah : Alenia Ketiga Jurnal Ibu Pembaharu<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXhMQ0l82IPaJ95EC_sgums1VC1OlSfJH9Y9aPVhtFYPdUXstcm1R8MEf2V1HDKeex0ArPKSKsW9VCtYyDdqODrM0_0qxnMhX60QwHq02nc0iyhhTEnO-nEZYX9C6-xW9gmAy1-2b6pos/s1600/1629247214740295-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXhMQ0l82IPaJ95EC_sgums1VC1OlSfJH9Y9aPVhtFYPdUXstcm1R8MEf2V1HDKeex0ArPKSKsW9VCtYyDdqODrM0_0qxnMhX60QwHq02nc0iyhhTEnO-nEZYX9C6-xW9gmAy1-2b6pos/s1600/1629247214740295-0.png" width="400">
</a>
</div><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Materi ketiga yang disampaikan beberapa minggu lalu. Mengajak saya dan tim untuk lebih mengenal permasalahan yang akan kami angkat. Ya, Understanding Your Problem. Itulah tema materi ketiga di kampus hijau ibu pembaharu.</span><br></p>
<p dir="ltr">Seperti biasanya kami diberi waktu 2 minggu waktu untuk mendiskusikan materi ketiga bersama tim. Puji syukur, Alhamdulillah meski salah satu dari kami berlima ada yang berhalangan hadir. Diskusi dalam daring bisa diselesaikan. Meski harus berkejaran dengan sinyal, terutama di lokasi tempat tinggal saya. </p>
<p dir="ltr">Kami menggali lebih jauh dan dalam lagi tentang segala yang berkaitan dengan masalah kami. Ada 6 langkah yang harus kami lakukan yang dikenal dengan metode <i>starbrusting.</i> Yaitu menggunakan 6 ujung bintang yaitu :</p>
<p dir="ltr">1. What<br>
<i>2. When</i><br>
<i>3. Where</i><br>
<i>4. Who</i><br>
<i>5. Why</i><br>
<i>6. </i>How</p>
<p dir="ltr">Melalui metode tersebut kami mencoba menyelami peta permasalahan terkait dengan masalah yang dianggap krusial oleh tim kami. </p>
<p dir="ltr">Tatap muka dalam jaringan yang kami lakukan menggunakan panggilan video grup di WhatsApp. Selama kurang lebih dua jam kami berdiskusi. Membahas masalah dari berbagai sudut pandang. Mengulik lagi apa yang jadi motif dasar kami ingin menuntaskannya. Obrolan yang seru dan asyik banyak hal baru yang ditemui sepanjang kami berdiskusi.</p>
<p dir="ltr">Kemudian, kami juga bersepakat lebih menggunakan media Instagram nantinya untuk upaya mengedukasi masyarakat.<br>
Tim yang kami namakan Tim Ruang akan berbagi tugas untuk menghidupkannya. Kami yang berjumlah lima orang ini memiliki preferensi sendiri tentang definisi kekerasan. Mulai dari yang mengakui pernah jadi pelaku, penyintas juga pemerhati. Diskusi tim menjadi makin asyik karena banyak hal baru yang kami temukan semakin beragam.</p>
<p dir="ltr">Selengkapnya tentang jurnal hasil diskusi asyik kami di materi 3 ini bisa dibaca di <a href="https://drive.google.com/file/d/15NPt2mU3fpHkvEMiNNkXswSSAkzIN9Bw/view?usp=drivesdk">sini</a>. </p>
<p dir="ltr">Selamat membaca dan selamat menemukan inspirasi bersama kami.<br></p>
<p dir="ltr">#materi3 #understandingyourproblem #ibupembaharu #bundasaliha #dariduniauntukrumah #hexagoncity #institutibuprofesional #semestakaryauntukindonesia #semestanayanika </p>
<p dir="ltr"><br><br><br></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-21838546909697078262021-07-27T02:57:00.001+07:002021-07-27T10:45:57.770+07:00Alinea Kedua Ibu Pembaharu : Membangun Tim Tangguh Impianku<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Setelah melewati alinea pertama yakni mengidentifikasi masalah yang mengusik keresahan pribadiku. Kini benar-benar harus berusaha mewujudkan perubahan empati menjadi aksi. Apalagi sudah dapat lencana apresiasi. Bintang empati dan lulus materi 1.</span><br></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl8JBtHyPGDAmqLFGQxXyMMnX8V72mnhKZ_-kjNCd8wSYHksIfYAo0pX9E-4J1N1v0nsC4sz_s3qywt4kWSf8BQKz2tBXfAHEjCwLD3PBcKLakAkgrJiozZEYJbiTU2JIiDwERsikDfZ0/s1600/1627330503520346-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl8JBtHyPGDAmqLFGQxXyMMnX8V72mnhKZ_-kjNCd8wSYHksIfYAo0pX9E-4J1N1v0nsC4sz_s3qywt4kWSf8BQKz2tBXfAHEjCwLD3PBcKLakAkgrJiozZEYJbiTU2JIiDwERsikDfZ0/s1600/1627330503520346-0.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Alinea kedua ini kami diberikan waktu dua minggu untuk membangun tim solid. Langkah awal yang harus selalu dipegang adalah setia pada problem statement yang telah ditetapkan di awal. Percaya diri untuk terus melanjutkan perjalanan.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiinLgyXexDFwtmApaJiJU7xP3S5WkWLmi2wpd-no6j-xk2NwJxHz4hqpnhYNzbrYKM0V4cxYCjYpFGJHXxwPAmODumoK-rR4kJeGezgvBqy_RHK9zxaHBIJmMiiMIRqpvHigvD8hd7S3s/s1600/1627330490844606-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiinLgyXexDFwtmApaJiJU7xP3S5WkWLmi2wpd-no6j-xk2NwJxHz4hqpnhYNzbrYKM0V4cxYCjYpFGJHXxwPAmODumoK-rR4kJeGezgvBqy_RHK9zxaHBIJmMiiMIRqpvHigvD8hd7S3s/s1600/1627330490844606-1.png" width="400">
</a>
</div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span><p></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Selanjutnya kami diminta untuk melakukan kampanye untuk mengenalkan user persona diri. Inti tujuan langkah ini semacam pengajuan proposal diri untuk membangun sebuah tim.</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p>
<p dir="ltr">Apakah cukup? Ya, tentu saja tidak. Membangun chemistry hingga mengenali persepsi seseorang bukanlah perkara gampang. Sebelum kampanye pribadi saya mulai rupanya rekan saya satu regional, Mbak Indah Laras telah mengunggah kampanyenya terlebih dahulu. Fokus tema yang sama yaitu perundungan atau bullying. Akhirnya kami bercakap-cakap secara pribadi melalui WhatsApp.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Kami pun membentuk kelompok percakapan WhatsApp tersendiri untuk proyek ini. Tidak ada masalah cukup berarti komunikasi saya dengan beliau. Sebab memang sejak 2017 kami berdua tergabung dalam proyek yang sama untuk kampanye anti bullying di kota Semarang. Gayung bersambut menyusul kemudian Mbak Dini dari Ibu Profesional Surabaya, Mbak Marita, dan Mbak Rahma.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Kami berlima kemudian mencoba untuk saling berinteraksi dan berdiskusi. Meski percakapan daring begini, jangankan bagi lintas kota lintas propinsi yang dalam kota saja seringkali terkendala sinyal dan perbedaan jam online antar anggota.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Dan, karena kami sudah berkomitmen untuk menyesuaikan kapanpun waktu lenggang yang dimiliki bisa langsung bisa ditanggapi. Jadi Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar dan semoga seterusnya hingga program atau gerakan ini bisa diwariskan kemanfaatannya.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Tahap awal komunikasi kami berfokus pada saling mengenalkan diri, seperti yang telah dituliskan pada user persona.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhazyW6079KP6_FCf78z8JYRekioQS7UfveeiuZS0vCOueEZO5IQ0fQF_Pd1JFOfwpurB12-S6mMQXTKLnsadb9SJu2o94di2ZrB-LxB3L9RKmA4Rszefwwsx-dGGGcCWEfDZ88gBey5BI/s1600/1627329465359955-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhazyW6079KP6_FCf78z8JYRekioQS7UfveeiuZS0vCOueEZO5IQ0fQF_Pd1JFOfwpurB12-S6mMQXTKLnsadb9SJu2o94di2ZrB-LxB3L9RKmA4Rszefwwsx-dGGGcCWEfDZ88gBey5BI/s1600/1627329465359955-0.png" width="400">
</a>
</div><p dir="ltr">Kami melanjutkan dengan mendeskripsikan alternatif solusi yang kami impikan. Apa tujuan proyek ini diadakan? Seperti apa program ini akan berjalan? Dan sebagainya. Selengkapnya bisa dilihat di <a href="https://drive.google.com/file/d/1mYQ1L545aMlK2ziKadGcKPcVDxePuqVn/view?usp=drivesdk">sini</a>.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ3KcmTpJLEh6CAOq0QfSBxOHCXQj8rJFNlGngqnI_rM63QMM5X2w7mHKGlf8H6K4tR_d5-lWJzAw1VdQlK_1Rfr6PDcyKha_4ZELS2jbh7k59CuciT424cghqT4BFvyAdXcXRs_SP05w/s1600/1627357549032560-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ3KcmTpJLEh6CAOq0QfSBxOHCXQj8rJFNlGngqnI_rM63QMM5X2w7mHKGlf8H6K4tR_d5-lWJzAw1VdQlK_1Rfr6PDcyKha_4ZELS2jbh7k59CuciT424cghqT4BFvyAdXcXRs_SP05w/s1600/1627357549032560-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Selanjutnya kami saling menggambarkan dan menjelaskan apa sumberdaya yang kami punyai. Softskill dan Hardskill. Sesuatu yang akan bisa jadi bekal kami untuk mencari jalan solusi bagi problem statement kami. Setelah mengemukakan kekayaan personal yang kami miliki, kami pun merangkumnya agar lebih mudah untuk membuat kelanjutan peta.</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVYUAGwrpscPkNEdS230dlVzi0LLS6msD3FEr9b5X_LACs3Diomo7JpFnKMEP4RMVORuI4BXGcbOXJsNiCMUpIXc8fmqMZzMkQxVWqGMWI1EGCJ6YcTBSzWb0gKa87dFnyEi9yul8PZY4/s1600/1627329460607297-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVYUAGwrpscPkNEdS230dlVzi0LLS6msD3FEr9b5X_LACs3Diomo7JpFnKMEP4RMVORuI4BXGcbOXJsNiCMUpIXc8fmqMZzMkQxVWqGMWI1EGCJ6YcTBSzWb0gKa87dFnyEi9yul8PZY4/s1600/1627329460607297-1.png" width="400">
</a>
</div><p dir="ltr">Terakhir, melihat dan mengenali sumberdaya yang sudah ada pada tim kami. Maka berikutnya kami berbagi peran dan tugas masing-masing dalam proses mewujudkan impian ini.<br></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheFoEugP6_LwF9VaZ6bBLS4hkO1Z1Htiv7aL2z6XSrutRjaSheAjjq1qKiJun6chx9Q_VqI_-gwqdMpgV-ELfTLLxCq5KRqjsozhOcXHQF52olo2S6L17VPaARQSZvODlsArHrU4ZVfkE/s1600/1627329455118675-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheFoEugP6_LwF9VaZ6bBLS4hkO1Z1Htiv7aL2z6XSrutRjaSheAjjq1qKiJun6chx9Q_VqI_-gwqdMpgV-ELfTLLxCq5KRqjsozhOcXHQF52olo2S6L17VPaARQSZvODlsArHrU4ZVfkE/s1600/1627329455118675-2.png" width="400">
</a>
</div><p dir="ltr">Semoga saja peran kami ini bisa memberikan manfaat kepada sesama perempuan. Bukan menjadi kelompok sebaliknya. Jika bukan kaumnya sendiri yang memberikan dukungan, maka siapa lagi yang bisa mengerti?</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Demikian cerita dalam jurnal kali ini salam ibu pembaharu. <b><i>"Dari Rumah Untuk Dunia"; Every mother--every people-- is a changemaker</i>.</b></p>
<p dir="ltr">#materi2<br>
#membanguntimyangsolid<br>
#ibupembaharu<br>
#bundasalihah<br>
#darirumahuntukdunia<br>
#hexagoncity<br>
#institutibuprofesional<br>
#semestaberkaryauntukindonesia<br></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-32129072164197175492021-07-23T21:33:00.001+07:002021-07-23T21:33:25.358+07:006 Aktivitas Menyenangkan untuk Anak Saat Masih Pandemi Corona<div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNhx1vXlzzr-TqqJZS7tZLYDGby-xXZiBW4p5wbI3GQ_PMcCiX_Aw-VMSVroqPfPjp2FQYbKR1aHiJTUfdnW7jkX1IGFMQ7_eF_Hh_diYVLQUIWHweCQ6K9uMVxcqmb4lMuX-DzL0bmQU/s1600/1627050778509040-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNhx1vXlzzr-TqqJZS7tZLYDGby-xXZiBW4p5wbI3GQ_PMcCiX_Aw-VMSVroqPfPjp2FQYbKR1aHiJTUfdnW7jkX1IGFMQ7_eF_Hh_diYVLQUIWHweCQ6K9uMVxcqmb4lMuX-DzL0bmQU/s1600/1627050778509040-0.png" width="400">
</a>
</div><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Situasi wabah corona masih menyelimuti negeri kita dan juga dunia. Semua lapisan usia terkena imbasnya tidak terkecuali anak-anak. Lalu, kegiatan apa saja yang bisa dilakukan orang tua dengan anaknya selama masih di rumah saja? Ketika harus menjalani PPKM atau malah sedang melaksanakan isolasi mandiri.</span><br></div><div><br></div><div>Berikut ini nantinya akan dibahas 5 aktivitas menyenangkan untuk anak saat masih pandemi corona. Sebagai alternatif pilihan ayah dan bunda yang bisa dilakukan ketika menjalani PPKM atau isolasi mandiri.</div><div><br></div><div>Sebelum memilih kegiatan untuk anak, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh orang tua, yakni :</div><div><br></div><div>Pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah tetap menjaga ketenangan. Sebab seringkali anak justru terpapar rasa stres orang tuanya. Berikan perhatian pada proses pengendalian diri agar anak tetap merasakan kenyamanan selama di rumah saja.</div><div><br></div><div>Kedua, mengalihkan fokus anak dan mengajak anak lebih intens menyampaikan apa saja yang dirasakan dan dipikirkannya. Penting bagi orang tua untuk menyediakan waktu khusus untuk hadir mendampingi kegiatan mereka. </div><div><br></div><div>Ketiga, buat kegiatan yang menyenangkan yang disukai anak-anak. Contohnya menciptakan arena khusus untuk bermain, atau mengijinkan mereka merawat hewan peliharaan. </div><div><br></div><div>Keempat, beri dukungan kepada anak-anak untuk tetap bisa mengembangkan hobinya. Misal, menyanyi, menggambar atau hobi lainnya. Meskipun dilakukan secara daring, orang tua seyogianya tetap memfasilitasinya. </div><div><br></div><div>Kelima, bantu anak untuk tetap terhubung dengan teman karibnya. Dorong dan dampingi anak untuk sesekali bersilaturahmi dengan sahabatnya. Bisa menggunakan panggilan video, zoom atau aplikasi media sosial lainnya.</div><div><br></div><div><b>Lantas kegiatan seru apa saja yang bisa dilakukan oleh orangtua dan anak selama PPKM dan Isoman?</b></div><div><br></div><div>Banyak pilihan kegiatan yang bisa dilakukan orang tua bersama anak di masa PPKM darurat atau isoman. Antara lain yang akan ditulis di bawah ini :</div><div><br></div><div><b>1. Nobar alias nonton bareng</b></div><div><br></div><div>Ajak anak bersama-sama memilih referensi film keluarga yang bisa ditonton bersama. Ciptakan suasana yang berbeda meski harus menontonnya dari rumah saja. </div><div><br></div><div><b>2. Membuat hasta karya</b></div><div><br></div><div>Misalnya jika anak ada ketertarikan melukis. Ajak anak untuk melakukan di berbagai media seperti kanvas, tas kain yang bisa dijadikan tote bag nantinya, atau menghias batu dengan lukisan. Batu-batuan bisa dikumpulkan dari sekitar rumah. Hasil karya mereka bisa dikumpulkan, dijadikan pajangan atau bisa juga dikirimkan sebagai hadiah untuk kerabat.</div><div><br></div><div><b>3</b>. <b>Ajak anak berkemah atau membuat malam pentas seni di sekitar rumah</b></div><div><br></div><div>Membuat titik atau spot khusus untuk membuat pertunjukan yang disukai anak-anak. Bisa juga mendirikan tenda mainan dan membuat suasana seperti sedang berkemah. Kegiatan ini juga akan sangat membantu meningkatkan keakraban di keluarga.</div><div><br></div><div><b>4. Ajak anak untuk mendengarkan dongeng atau cerita</b></div><div> </div><div>Apakah kegiatan ini langsung dibacakan oleh orang tua ataupun melalui channel khusus dongeng, kegiatan ini merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk membuat anak nyaman. Manfaatkan fase PPKM atau isoman ini sebagai upaya untuk membangun kelekatan di antara keluarga. <span style="letter-spacing: 0.2px;">Orang tua juga dapat menceritakan pengalamannya saat masih seusia mereka. Sehingga, mereka juga dapat mempelajari dan membayangkan keseruan di masa kanak-kanak ayah dan bundanya.</span></div><div><br></div><div><b>5. Orang tua bisa mengikutsertakan anak untuk kursus, atau pelatihan singkat</b></div><div><br></div><div>Kegiatan ini tentunya dipilih dengan menyesuaikan ketertarikan anak. Contohnya memasak, fotografi, membuat doodle, menulis, dan masih banyak lagi ragamnya.</div><div><br></div><div><b>6. Kegiatan di rumah saja di masa PPKM bisa juga berupa olahraga ringan yang rutin dilakukan setiap hari</b></div><div><br></div><div>Misalnya, aktivitas fisik seperti joging di sekeliling rumah sembari berjemur. Bisa juga mencoba permainan tradisional gobak sodor, halang rintang atau sejenisnya di sekitar rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sesuai anjuran. Olahraga ringan penting terus dilakukan untuk tetap dapat memelihara kualitas sistem imunitas tubuh.</div><div><br></div><div>Saat ini, semakin banyak aktivitas kelas dalam jaringan yang menarik dan bisa dipilih orang tua dan anak. Sehingga orang tua hanya tinggal menyesuaikan dengan minat ketertarikan anak.</div><div><br></div><div><b>Jika terjadi kondisi sekeluarga harus isoman, sebaiknya apa yang perlu diperhatikan betul oleh orangtua?</b></div><div><br></div><div>Kondisi pertama yang perlu diperhatikan adalah adalah tempat isoman. Sebaiknya tempat isoman mempunyai sirkulasi udara yang baik, terbuka dan mudah dicapai sinar matahari. Akses untuk aktivitas primer seperti kebutuhan untuk ke kamar mandi atau berjemur mudah untuk bolak-balik. Sebaiknya tidak melintasi area keluarga lainnya.</div><div><br></div><div>Selanjutnya, orang tua harus mampu menguasai dirinya agar dapat dengan tenang memberikan penjelasan kepada anak. Jika saja anak-anak mereka bertanya mengapa harus melakukan isolasi mandiri.</div><div><br></div><div>Orang tua juga wajib terus berkonsultasi dengan dokter agar mengerti kriteria kondisi anaknya masih layak untuk tetap isoman atau tidak.</div><div><br></div><div>Sesuai dengan anjuran IDAI orang tua tetap dapat mengasuh anak yang terpapar Covid-19 dengan catatan khusus. Orang tua atau pengasuhnya berisiko rendah terhadap gejala berat yang disebabkan paparan virus Covid-19. </div><div><br></div><div>Apabila ada anggota keluarga lain yang positif, dapat diisolasi bersama dalam satu area. Akan tetapi, jika orang tua dan anak berbeda status. IDAI menyarankan memberikan jarak tidur sekitar 2 meter dengan kasur yang terpisah. Hal penting yang tidak boleh ditinggalkan adalah orang tua harus senantiasa mendukung kondis psikologis anak.</div><div><br></div><div>Masih sesuai saran IDAI, orang tua juga harus mempersiapkan alat-alat pendukung selama melakukan isoman seperti termometer, <i>oxymeter</i>, obat-obatan penurun panas/demam, dan juga multivitamin.</div><div><br></div><div>Orang tua secara reguler juga harus memperhatikan dan mendisinfeksi perabotan rumah tangga yang sering dipegang; seperti permukaan meja, kursi, pegangan pintu, pegangan apapun, keran, flush toilet, saklar lampu, wastafel, sakelar, dan lain-lain. Semprotkan disinfektan yang dianjurkan dan aman untuk seluruh anggota keluarga. Selengkapnya terkait panduan isolasi mandiri untuk anak bisa dibaca di <a href="https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/buku-diary-panduan-isolasi-mandiri-anak-dengan-covid-19">sini</a> .</div><div><br></div><div>Bagaimana ayah dan bunda semoga pemaparan di atas bisa sedikit memberikan alternatif solusi ya? </div><div><br></div><div>Jadi sudah ada tambahan referensi untuk terus memberi kenyamanan pada anak selama pandemi Corona terjadi. Mari kita berdoa agar bumi kita lekas pulih paripurna.</div><div><br></div><div>Salam Baik!</div><div><br></div><div><br></div>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-82644554524718777902021-07-13T20:53:00.001+07:002021-07-13T20:53:43.859+07:00Alenia Baru Ibu Pembaharu : Umpan Balik#1<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjecJWhQuMmyHYHLmB5Y7bdenHYsd94PXvARpu5Y-k7Mr19qAfT3IMHTrVNAJoc12ULqaP4IQNz8CkBdlS6jw7eiJMmnEFkPEQao_ukOQdRxGie-dA4citgFJURIN-hBqK6YUwOc0u_LOo/s1600/1626184416143436-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjecJWhQuMmyHYHLmB5Y7bdenHYsd94PXvARpu5Y-k7Mr19qAfT3IMHTrVNAJoc12ULqaP4IQNz8CkBdlS6jw7eiJMmnEFkPEQao_ukOQdRxGie-dA4citgFJURIN-hBqK6YUwOc0u_LOo/s1600/1626184416143436-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Bismillahirrahmanirrahim</p>
<p dir="ltr">Hai, hai...<br>
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh</p>
<p dir="ltr">Minggu ini kewajiban para mahasiswi Bunda Saliha adalah saling memberikan umpan balik dari tugas Jurnal Identifikasi Masalah di pekan sebelumnya. </p>
<p dir="ltr">Oleh karenanya saya mencoba merangkum kembali apa yang ditulis rekan perjodohan saya. Beliau ialah Mbak Atika Yustina dari Ibu Profesional Bekasi. Menulis kembali permasalahan dan target keberhasilannya. Berikut Problem Statement yang ditulis beliau :</p>
<p dir="ltr">Pertama, beliau ingin menurunkan berat badan, agar tidak muncul gangguan kesehatan. Kedua, ketika berat badan naik masalah kesehatan muncul, dan mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk komunikasi dengan suami dan keluarga</p>
<p dir="ltr">Jodoh saya ini menyatakan masalah ini sudah selesai jika tercapai keseimbangan (balance) dalam menjalani perannya sebagai istri, ibu, anak, masyarakat dan Hamba-Nya. Badan fit dan bugar.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMb1YvbtsI06hRjCRe-2P05Ep4IuqJdSO72wPPIVeHHEuCA5AfvWOIt7zX2fnnM_5liSWX7-CR0APbubW5o3zuaP7tc9pB8DGKcNl4ewZzNCf3_teMRUG63a4Dm_Jcnb3A6E1Q4TCsFD8/s1600/1626184411258347-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMb1YvbtsI06hRjCRe-2P05Ep4IuqJdSO72wPPIVeHHEuCA5AfvWOIt7zX2fnnM_5liSWX7-CR0APbubW5o3zuaP7tc9pB8DGKcNl4ewZzNCf3_teMRUG63a4Dm_Jcnb3A6E1Q4TCsFD8/s1600/1626184411258347-1.png" width="400">
</a>
</div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Lalu, setelah problem statement saya mencoba memperhatikan Analisa Akar Masalah yang disampaikan beliau. Berikut yang menurut beliau menjadi masalah besar :</span><br></p>
<p dir="ltr">1. Fit Journey yang tidak konsisten<br>
2. Kegiatan olahraga hanya di rumah dan sekitarnya mengakibatkan jenuh<br>
3. Belum sesuai waktu, kualitas dan kuantitas olahraga</p>
<p dir="ltr">Berikutnya menurut beliau Akar Masalah yang pertama adalah :</p>
<p dir="ltr">Tidak ada bimbingan dari profesional secara utuh dalam fit journey, melihat keseluruhan sisi hidup dan kegiatan sehari-hari.</p>
<p dir="ltr">Sedangkan untuk Akar Masalah 2, beliau menyampaikan bahwa belum menemukan pola hidup yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari dan sesuai kemampuan. Semua pola diharapkan berhasil cepat karenanya harus latihan terlalu keras.</p>
<p dir="ltr">Pada bagian hasil yang tampak beliau menuliskan :<br>
1. Fit Journey Up and Down<br>
2. Emosi tidak stabil karena kelelahan meski badan fit.</p>
<p dir="ltr">Saya agak berhati-hati karena belum banyak pengetahuan saya terkait Fit Journey. Maka setelah membaca jurnal beliau, saya wajib menutrisi wawasan mengenai pola diet yang tepat. </p>
<p dir="ltr">Hingga akhirnya memberanikan diri untuk memberikan umpan balik sebagai berikut :</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_0ByvZjjy2gb9gH61tfAAQ3H1dS-d3DzRFHLQ_TAt7sj709L4MtcelOyufLFIr9RmvouLAqTppyMqPd5EnrkaCtoc5t62-OEeMb3E3wKP5O0w8qRgKx-sCNe_8kGS_OTBVTqQ6-Eiudw/s1600/1626183525403443-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_0ByvZjjy2gb9gH61tfAAQ3H1dS-d3DzRFHLQ_TAt7sj709L4MtcelOyufLFIr9RmvouLAqTppyMqPd5EnrkaCtoc5t62-OEeMb3E3wKP5O0w8qRgKx-sCNe_8kGS_OTBVTqQ6-Eiudw/s1600/1626183525403443-2.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">1. Apa yang sudah baik ?</p>
<p dir="ltr">Niat dan rencana Fit Journey yang dibuat sudah sangat baik, bahkan tercetus sejak masih ada di kelas bunda produktif.</p>
<p dir="ltr">Tujuan fit journey pun luar biasa untuk meningkatkan kualitas hidup pribadi yang pastinya akan berdampak luas pada lingkungan sekitarnya. Utamanya keluarga.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcBhVJtElD5jnhZttbb8z98fOTH8u-kWzCr0dic_KEW1TqUrGVdhSt_2_1-ls6Wn0daD2J5TgE0UTJ94lugIKuCbtgF9WhIyftWp1FhbgpATi10siVABMDUXG4TZjQWCHo0LF9MzF2o6E/s1600/1626183518461333-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcBhVJtElD5jnhZttbb8z98fOTH8u-kWzCr0dic_KEW1TqUrGVdhSt_2_1-ls6Wn0daD2J5TgE0UTJ94lugIKuCbtgF9WhIyftWp1FhbgpATi10siVABMDUXG4TZjQWCHo0LF9MzF2o6E/s1600/1626183518461333-3.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">2. Apa yang perlu diperbaiki?</p>
<p dir="ltr">Setelah membaca, mencoba memahami dan melakukan percakapan. Ditambah sedikit pengetahuan yang saya punya. Baik dari yang saya baca dan pengalaman teman-teman yang pernah menjalankan 'diet'. Tampaknya yang bisa saya <u>titip</u> sarankan adalah menambahkan sumber data atau literasi terkait pola diet yang gagal dan yang berhasil. Contohnya karena latar belakang saya mempelajari hipnoterapi maka saya memberikan tautan YouTube Chanel Dewi Hughes. Seorang hipnoterapis yang berkonsentrasi untuk membantu kliennya untuk pola hidup lebih sehat.</p>
<p dir="ltr">Hal ini diharapkan dapat membantu beliau untuk lebih bisa menata pemahaman dan mindset awal penerapan pola yang akan dijalankan nanti, sehingga bisa mencapai target dengan bahagia.</p>
<p dir="ltr">Misalnya, sebelum membuat rencana Fit Journey memahami kembali bahwa diet merupakan suatu proses penyelarasan pola makan. Saat sudah selaras harapannya terbentuk kebiasaan baru, lalu dapat diadaptasi sebagai bagian dari gaya hidup. Layaknya perubahan hidup dari sebelum menikah kemudian menjalani peran kehidupan setelah menikah. Ada langkah-langkah proses penyesuaian.</p>
<p dir="ltr">Sehingga apapun situasi dan kondisi yang sedang terjadi pada saat berikhtiar melakukan Fit Journey tersebut tidak akan bisa mempengaruhi beliau.<br></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikxZf7cQCP_NhMqyIwnwel0FZ7uDpKbCfSHQyHBsRIvXPiBcv7K2J88Qn9WWzQ530Yu1o2w8yxVuPJv7zTa21adjxgStcduvQJSdmvPTN7imILJurI2yCRnLqRclfyy-wWNoRHC_7BSCg/s1600/1626183490466018-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikxZf7cQCP_NhMqyIwnwel0FZ7uDpKbCfSHQyHBsRIvXPiBcv7K2J88Qn9WWzQ530Yu1o2w8yxVuPJv7zTa21adjxgStcduvQJSdmvPTN7imILJurI2yCRnLqRclfyy-wWNoRHC_7BSCg/s1600/1626183490466018-4.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">3. Apakah Problem Statement akan benar-benar diselesaikan dalam waktu 6 bulan?</p>
<p dir="ltr">Menurut beliau dengan penuh keyakinan sudah ada tahapan yang direncanakan untuk mencapai tujuan 6 bulan kedepan.<br></p>
<p dir="ltr">Terakhir sebelum menutup tulisan umpan balik ini. Ijinkan saya .eminjam pernyataan DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, bahwa tidak ada cara yang praktis dan instan untuk hidup lebih sehat. Apalagi berharap kebiasaan baru itu akan menjadi pola yang menetap. Semua harus diawali akal sehat, dimulai dengan benar serta dijalankan secara wajar.</p>
<p dir="ltr">Semoga Allah memberikan kemampuan dan kekuatan kemauan untuk meraih apa yang dicita-citakan oleh beliau dan pastinya saya juga dong. Semangat!! ^_^</p>
<p dir="ltr">Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh</p>
<p dir="ltr">#umpanbalik1<br>
#Identifikasimasalah<br>
#ibupembaharu<br>
#bundasalihah<br>
#darirumahuntukdunia<br>
#hexagoncity<br><br></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-639750012097063892021-07-11T15:49:00.001+07:002021-07-11T15:49:04.247+07:005 Hal yang Harus Dilakukan Saat Memilih Sekolah untuk Anak<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjP0nwEUqHzRhdtaCaPguAqWZUhxYUMRNcl-pTcqc1xWVsF3_uhOXgC-BnRz4sLx6u6Cyqh7a0E29t5_YyCLYLXRMsibyiEpYp38EiHSDptjYLN_jzQBVrdMJXvabgodWxlngPaa8U9Tk/s1600/1625993337847312-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjP0nwEUqHzRhdtaCaPguAqWZUhxYUMRNcl-pTcqc1xWVsF3_uhOXgC-BnRz4sLx6u6Cyqh7a0E29t5_YyCLYLXRMsibyiEpYp38EiHSDptjYLN_jzQBVrdMJXvabgodWxlngPaa8U9Tk/s1600/1625993337847312-0.png" width="400">
</a>
</div><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Berbagai pertimbangan harus dilakukan oleh orang tua sebelum memilih sekolah untuk anak. Perlu waktu khusus untuk mengumpulkan dan memilah informasi sebelum menentukan pilihan terbaiknya. Semua dilakukan agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. </span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Apalagi sampai menimbulkan pengalaman tidak menyenangkan bagi anak. Bahkan jika dibutuhkan orang tua seharusnya berkeliling mengunjungi calon sekolah yang telah menjadi target.</span><br></p>
<p dir="ltr">Ada 5 hal yang harus dilakukan orang tua saat memilih sekolah yang ideal untuk anak. Simak beberapa hal berikut ini :</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaIJWqycAHRA_ncRvGfaLoj0jthJz8h2gwtjaUUoORydb3V9UuD_o4Pe0zPdIAV1rqUY6RN-qgz0i9Fw0VnSLayvtTL46OK2f_n2nidulnHz8tdIjZ3reOgTuJxt9LVVItoJaPWnXNAJM/s1600/1625993333214632-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaIJWqycAHRA_ncRvGfaLoj0jthJz8h2gwtjaUUoORydb3V9UuD_o4Pe0zPdIAV1rqUY6RN-qgz0i9Fw0VnSLayvtTL46OK2f_n2nidulnHz8tdIjZ3reOgTuJxt9LVVItoJaPWnXNAJM/s1600/1625993333214632-1.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">1. Cari Tahu dan Tetapkan Kriteria Calon Sekolah yang Ideal</p>
<p dir="ltr">Sekolah yang ideal prinsip umumnya sebenarnya sama yaitu sekolah yang atmosfir suasana, lingkungan kerja dan aktivitas belajarnya menyenangkan bagi anak dan juga untuk seluruh warga sekolah.</p>
<p dir="ltr">Kenyamanan anak saat kegiatan belajar mengajar harus diperhatikan karena jika salah dapat mengakibatkan masalah emosi serta sosial pada anak</p>
<p dir="ltr">Sekolah yang bagus tidak hanya terletak pada tampilan gedung atau fasilitasnya saja seperti yang biasanya ditemukan pada brosur promosi. Sebaliknya, sekolah yang ideal adalah sekolah yang seluruh komponennya membantu optimalisasi potensi anak.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeT4xetJ7Ym3BcqKEJAgnck-SnyN_F05JU4I9PdcED2rrQqM5nCwYa0aKXelxwCoMKXKVhCCMj13fuf_MAa7aIAx7kze07gqy0RgVkMtIE3iYzlLgh7DbxtqswVwFE5DWUnUqtkee8GPA/s1600/1625993328350535-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeT4xetJ7Ym3BcqKEJAgnck-SnyN_F05JU4I9PdcED2rrQqM5nCwYa0aKXelxwCoMKXKVhCCMj13fuf_MAa7aIAx7kze07gqy0RgVkMtIE3iYzlLgh7DbxtqswVwFE5DWUnUqtkee8GPA/s1600/1625993328350535-2.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">2. Buat Pertimbangan Penting dari Berbagai Sudut Pandang</p>
<p dir="ltr">Hal utama yang perlu diingat saat memilih sekolah anak di jenjang manapun adalah orang tua tidak boleh membuat pilihan berdasarkan mimpi pribadi atau ambisinya semata. Ayah dan bunda juga harus membuat pertimbangannya berdasarkan pembiayaan yang rasional.</p>
<p dir="ltr">Bandingkan biaya sekolah yang harus ditanggung dengan kurikulum, program serta fasilitas yang akan diperoleh nantinya. Apakah sebanding ataukah tidak? Tentu juga harus sesuai ukuran 'budget' keluarga.</p>
<p dir="ltr">Faktor pertimbangan pertama dalam memilih sekolah untuk anak adalah letak sekolah. Sebaiknya pilih lokasi sekolah yang strategis jaraknya dan tidak terlalu jauh dari rumah. Hal ini selain untuk menghemat waktu dan biaya dapat mencegah keterlambatan masuk sekolah. </p>
<p dir="ltr">Harap diingat bahwa anak juga sedang beradaptasi dengan rutinitas baru.<br>
Kedua beri perhatian pada waktu belajarnya. Pilih jam belajar yang menyenangkan untuk anak. Pahami pula karakter, minat, kemampuan dan gaya belajar anak. Agar setiap proses pembelajaran menjadi kegiatan yang menyenangkan bukan sebaliknya.</p>
<p dir="ltr">Sebaiknya pilih sekolah yang lebih memberikan penekanan pada proses pembelajaran. Tidak semata hanya pada hasil akhirnya saja. Anak didorong untuk bangga terhadap proses pencapaian sesuai kemampuannya.</p>
<p dir="ltr">Selanjutnya, cari tahu sistem pendidikan ataupun kurikulum yang diterapkan. Pastikan ananda tetap mudah memahami dan mencerna materinya. Setiap sekolah pasti memiliki kurikulum yang berbeda-beda untuk diunggulkan. Agar tidak kebingungan ayah bunda dapat memilih kurikulum sekolah yang memang selaras dengan visi, misi serta tujuan pendidikan yang ingin dicapai keluarga untuk ananda.</p>
<p dir="ltr">Hal lain yang perlu diberi perhatian adalah kualitas pengajarnya, kualitas dan kredibilitas para guru juga penting untuk dicari tahu. Lalu, ayah bunda juga harus mempertimbangkan sarana, dan prasarana yang memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar.</p>
<p dir="ltr">Tidak harus mewah, namun pastikan seyogyanya memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak apakah menunjang perkembangan motorik, kognitif, emosi atau juga sosial ananda.<br></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_HudGD_nO7AXrYuaTuaeJMMeiZI6hxqiu_9PF5B4dW2UaWybEeSKX2Eo289mhI5njYI82s6fOBE490DE30sRafdDY65QM3tIURUi2Htlc3pWbVjgmLPn6_qhjN9UjMcBgkKgcw9q1wV0/s1600/1625993323085653-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_HudGD_nO7AXrYuaTuaeJMMeiZI6hxqiu_9PF5B4dW2UaWybEeSKX2Eo289mhI5njYI82s6fOBE490DE30sRafdDY65QM3tIURUi2Htlc3pWbVjgmLPn6_qhjN9UjMcBgkKgcw9q1wV0/s1600/1625993323085653-3.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">3. Jangan Terpengaruh Janji Penawaran pada Iklan </p>
<p dir="ltr">Meskipun calon sekolah tujuan berprestise, orang tua tetap harus mengecek kebenarannya. Nama besar yang bergengsi tidak bisa mutlak menjadi acuan. Hanya tidak menutup kemungkinan boleh menjadi bahan pertimbangan. Namun, tetap saja harus dilakukan survei ke lapangan untuk mendapatkan informasi dan perkembangan mutakhir.<br></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpo-WOn3fOlykObtqYYONzW1gPOc3Fx9W2TCFczjkNEih6iN9RcTmbZtztpVECXpz8BP06KfIdI3LAWyrvjIZoBaTaIL39b13sTP85augaVZtOCvXGc8dDPobCVv-MtoFMBn6zJRtIPTQ/s1600/1625993317633851-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpo-WOn3fOlykObtqYYONzW1gPOc3Fx9W2TCFczjkNEih6iN9RcTmbZtztpVECXpz8BP06KfIdI3LAWyrvjIZoBaTaIL39b13sTP85augaVZtOCvXGc8dDPobCVv-MtoFMBn6zJRtIPTQ/s1600/1625993317633851-4.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">4. Libatkan anak dalam memilih sekolah</p>
<p dir="ltr">Anak memiliki hak untuk didengarkan pendapatnya jadi sangat perlu dan disarankan melibatkan anak dalam memilih sekolah. Jika anak dilibatkan dalam pemilihan sekolahnya ia secara psikologis akan ikut merasa mempunyai andil dan tanggung jawab terhadap penentuan masa depannya. </p>
<p dir="ltr">Ayah dan bunda dapat mengajak anak berbicara dari hati ke hati terkait calon sekolahnya. Hal apa saja yang dia sukai dan tidak disukai. Termasuk prioritas belajarnya. </p>
<p dir="ltr">Komunikasikan dengan baik apa saja keinginan orang tua pada anak. Sebaliknya dengarkan aspirasi anak dan diupayakan dapat melakukan kompromi.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF5eKc27_Jf8boL8BCtwwZodiRekg-uNxZhoWxcbvtYj6ecNjQ83UZHWcN0h9rPRVhIOiX4mug9dpK94fb4pZgEm9nl7UNDUIbHwlCpQDoojj2eDlbrVX4dvyNjcqoySFWCLt9rn-n17M/s1600/1625993310734569-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF5eKc27_Jf8boL8BCtwwZodiRekg-uNxZhoWxcbvtYj6ecNjQ83UZHWcN0h9rPRVhIOiX4mug9dpK94fb4pZgEm9nl7UNDUIbHwlCpQDoojj2eDlbrVX4dvyNjcqoySFWCLt9rn-n17M/s1600/1625993310734569-5.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">5. Fasilitas 'Free Trial' Untuk Kenyamanan Anak</p>
<p dir="ltr">Bijaksananya karena ini masih diperuntukkan bagi anak usia TK dan SD penting juga ditanyakan apakah sekolah tersebut dapat atau menyediakan fasilitas 'Free Trial'? </p>
<p dir="ltr">Apabila ada, fasilitas ini dapat membantu anak untuk menghadapi masa-masa sulit beradaptasi di awal sekolah. Masa tersebut dapat digunakan orang tua untuk melakukan observasi lanjutan.</p>
<p dir="ltr">Selain itu dapat digunakan untuk mengukur apakah anak benar-benar nyaman berada di sekolah tersebut atau tidak. Cocok atau tidak dari sisi anak memang ditentukan dari kenyamanan belajarnya.</p>
<p dir="ltr">Mood yang baik akan membantunya untuk dapat mencerna pelajaran dengan baik juga. Apakah sudah sesuai dengan karakter kepribadian, potensi kecerdasan, bakat dan juga minatnya?</p>
<p dir="ltr">Kecocokan orang tua dan sekolah bisa dipertimbangkan dengan melihat sistem belajar, lingkungan sekolah, serta budaya di sekolah.</p>
<p dir="ltr">Orang tua dapat menakar sekali lagi apakah ada kesesuaian sekolah dari segi nilai-nilai dan tujuan belajar yang keluarga ingin raih. </p>
<p dir="ltr">Orang tua harus mencermati apakah sekolah mampu mengembangkan potensi anak atau justru malah mengalami penurunan. Kemampuan kognitifnya apakah bertambah baik atau sebaliknya. </p>
<p dir="ltr">Karakter dan kepribadiannya apakah terbentuk semakin baik atau menurun? Kemampuan komunikasi dan kecerdasan sosialnya apakah tumbuh efektif atau justru sebaliknya.</p>
<p dir="ltr">Jika jawabannya tidak, artinya arah dan tujuan belajar sudah tidak sama sehingga perlu dimusyawarahkan agar dapat diambil <u>keputusan</u> lanjutan.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat untuk ayah dan bunda semua. <span style="letter-spacing: 0.2px;">Selamat memilih sekolah yang ideal sekaligus nyaman untuk si buah hati.</span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Salam.</span></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-91161915413900372432021-07-06T18:14:00.001+07:002021-07-06T18:14:07.650+07:00Alenia Baru Ibu Pembaharu <div>Masuk kelas lagi! Hurayyy...</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHbq5JwfUER6fYiM715YKdjAkf5hDE6LaAEdLvo8J_C8tN_CQXg9m06wwGcWPpFFOjnsNTvhvrkBYtbuy2IC1-5duFFrsQBrsqWa2uDcF3S3jw2e6YTY2ej9IkaMNnfW0hvl74fx589qI/s1600/1625570041615229-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHbq5JwfUER6fYiM715YKdjAkf5hDE6LaAEdLvo8J_C8tN_CQXg9m06wwGcWPpFFOjnsNTvhvrkBYtbuy2IC1-5duFFrsQBrsqWa2uDcF3S3jw2e6YTY2ej9IkaMNnfW0hvl74fx589qI/s1600/1625570041615229-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Bismillahirrahmanirrahim, akhirnya setelah liburan panjang perkuliahan pun dimulai kembali. Yah, seneng sih tapi penasaran juga jadi campur aduk deh rasanya.</div><div><br></div><div>Memutuskan masuk tahapan kelas Bunda Salihah batch pertama ini cukup banyak merenung. Terbayang tantangan seperti apa yang bakal dihadapi nanti sudah jadi serem duluan. Akhirnya berbekal ijin suami dengan sejumlah syarat dan kondisi memberanikan diri untuk lanjut. Mencoba menjadi manusia masa kini. Artinya, "Ya...yang nanti ya nanti aja. Jalani dan nikmati dulu." Kadang suka khilaf belum apa-apa sudah meremehkan diri sendiri. </div><div><br></div><div>Agenda perkuliahan perdana di Kampus Ibu Pembaharu ini berisi pengenalan dan pembahasan :</div><div><br></div><div>1. Indikatornya Sukses</div><div>2. Tahapan Menjadi Ibu Pembaharu</div><div>3. Problem Statement</div><div>4. Analisa Akar Masalah</div><div><br></div><div>Di awal sengaja tampilkan gambar yang berisi sebuah narasi cantik penyemangat dari Founding Mother. Kalimat yang membuatku merasa makin kepo. Iya, kepo kira-kira bisa enggak selamat sampai enam bulan ke depan hingga proyek impian mewujud. </div><div><br></div><div>Malam itu kami diajak untuk memahami tahapan menjadi inovator sosial dengan mengidentifikasi sejumlah permasalahan. Baik permasalahan personal maupun komunal atau masalah yang ada disekitar kita.</div><div><br></div><div>Proses mengidentifikasi masalah ini cukup menarik dan menantang untukku. Bagaimana enggak menantang kalau banyak banget tulisan masalahnya. Alhasil setelah mengendapkan apa yang sudah dituliskan. Aku mengerucutkan ke dalam beberapa teman serumpun.</div><div><br></div><div>Berikut ini beberapa identifikasi masalah besar yang menurut saya penting untuk disikapi saat ini.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigz0EGzmPAq9WkEWA29N5Mj-jqCnCUZlsFeD4MuAIzoE-SstSf77whVZnqkvsbS2MDnrY3WG6zknWJsIyWnt-ti5L2QLFwtOryMbseR3zdG0uxxKm_VUwTkrSa8tNDwunlpasx8GnxOOI/s1600/1625570034783145-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigz0EGzmPAq9WkEWA29N5Mj-jqCnCUZlsFeD4MuAIzoE-SstSf77whVZnqkvsbS2MDnrY3WG6zknWJsIyWnt-ti5L2QLFwtOryMbseR3zdG0uxxKm_VUwTkrSa8tNDwunlpasx8GnxOOI/s1600/1625570034783145-1.png" width="400">
</a>
</div> </div><div>Ada sembilan poin yang menjadi konsentrasi permasalahan yang menantangku. Sekian lama memang sudah berjibaku dengan isu dan kampanye perundungan. Rasanya ya akhirnya tema itu yang masih menyita perhatianku.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ZC4V-q-UlVyUv82fm6LuVwGYbYuPJh_67GJK6FXfxrbSurlku9evwN7AeK8tjkdiuUDGHt12q0KU-mlZwRm8WVtaNgYH1YKSL74AKYUH8wncudeahmtX1fB24vGxOrdHFuVRzrnRnOk/s1600/1625570027958236-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8ZC4V-q-UlVyUv82fm6LuVwGYbYuPJh_67GJK6FXfxrbSurlku9evwN7AeK8tjkdiuUDGHt12q0KU-mlZwRm8WVtaNgYH1YKSL74AKYUH8wncudeahmtX1fB24vGxOrdHFuVRzrnRnOk/s1600/1625570027958236-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div> Setelah mengidentifikasi masalah berlanjut ke langkah memastikan apakah benar-benar itu masalah untuk saya? Beberapa saat saya harus mengendapkan pemikiran sebelumnya, dan di bawah ini hasilnya.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EILXjZwuntQf_DjsC01q41mlaQZoriq4hee3xWmawDqeRwd_dwdUPtYzbjLmvewnKWcHLC7VDPGYrC3jVo6YACNj-ZqhCzhj_yBf99QOkaBT5375mT7A8xsuUsbwU5UmYXLvZYiz5uI/s1600/1625570020751921-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7EILXjZwuntQf_DjsC01q41mlaQZoriq4hee3xWmawDqeRwd_dwdUPtYzbjLmvewnKWcHLC7VDPGYrC3jVo6YACNj-ZqhCzhj_yBf99QOkaBT5375mT7A8xsuUsbwU5UmYXLvZYiz5uI/s1600/1625570020751921-3.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7zO7k_n-xnjnlJhmSyH9GDw9kC_KV47tEaplz0sbE_HbH2PZmjaGtpIPGFnwsyNdhlzqdIpEaLBTfQH1PwajS-3deh44gkI8WJPgKtH3z8aUX0mrJU_I6ulhC9GkrfEcvFKNfbdh_-6E/s1600/1625570011393815-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7zO7k_n-xnjnlJhmSyH9GDw9kC_KV47tEaplz0sbE_HbH2PZmjaGtpIPGFnwsyNdhlzqdIpEaLBTfQH1PwajS-3deh44gkI8WJPgKtH3z8aUX0mrJU_I6ulhC9GkrfEcvFKNfbdh_-6E/s1600/1625570011393815-4.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Melangkah ke tahapan selanjutnya adalah menentukan batasan pencapaian. Kenapa? Karena setiap langkah perlu ada evaluasi. Jika terukur kita bisa menetapkan langkah-langkah bermanfaat selanjutnya. Bila belum berhasil, maka bisa dimodifikasi kembali hingga mendekati apa yang dicita-citakan.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBPr7vhGcBskA3w98oXMSDnuwaT_s3XtqeMbG5VysF4GkSa2QiGR9M-DC2ZgKEzqddsYWHrPHtBi7X8_Z1ZBOyS7Au2VVwMuOxt4ZMzA3lVJTOmdslvovqTSMqqVnu51EYZ2putD-hFuk/s1600/1625570001363305-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBPr7vhGcBskA3w98oXMSDnuwaT_s3XtqeMbG5VysF4GkSa2QiGR9M-DC2ZgKEzqddsYWHrPHtBi7X8_Z1ZBOyS7Au2VVwMuOxt4ZMzA3lVJTOmdslvovqTSMqqVnu51EYZ2putD-hFuk/s1600/1625570001363305-5.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Setelah langkah ketiga dilakukan, selanjutnya tahap penting keempat. Bagian ini berisikan informasi yang memberikan konteks lebih luas tentang masalah yang sedang dihadapi.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyIEtQFK7vPbrXCzJuSXhA4AuOw3bRlDYN-uXkp1W6qlTQGqmO1WYNnTSlMaHmEGNn5C6RPjUYFu93XQk_ej-S-qogs6wEQa_mhRa84BsZ3YmS3tpg5IjnA_6-A4oj84ZxXhTVL-6nMi8/s1600/1625569991924537-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyIEtQFK7vPbrXCzJuSXhA4AuOw3bRlDYN-uXkp1W6qlTQGqmO1WYNnTSlMaHmEGNn5C6RPjUYFu93XQk_ej-S-qogs6wEQa_mhRa84BsZ3YmS3tpg5IjnA_6-A4oj84ZxXhTVL-6nMi8/s1600/1625569991924537-6.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Terakhir dari semua langkah identifikasi masalah ini adalah menganalisa akar masalahnya. </div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaBNqW_km6E2SkKTraROWKNCWdi621wEN5N5g9e2XJZCyppRt7H6A2CWcYaw4gO2oU6aIvbqCeILvsktoSkm32KMrnXpcMlIBjoymZOPgma1vzCxrxcBBs95XchD7EUcceKk4U9lZ7nU4/s1600/1625569964066288-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaBNqW_km6E2SkKTraROWKNCWdi621wEN5N5g9e2XJZCyppRt7H6A2CWcYaw4gO2oU6aIvbqCeILvsktoSkm32KMrnXpcMlIBjoymZOPgma1vzCxrxcBBs95XchD7EUcceKk4U9lZ7nU4/s1600/1625569964066288-7.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Demikianlah hasil perenungan dan percakapan dengan diri sendiri serta buah literasi juga diskusi sana sini. Harapannya selama enam bulan ke depan semua impian akan benar-benar tampak berdampak</div><div><br></div><div>Everyone a changemaker Movement. </div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Saatnya memilih berubah atau kalah! Salam Ibu Pembaharu.</span></div><div><br></div><div>#materi1</div><div><br></div><div>#ibupembaharu</div><div><br></div><div>#bundasalihah</div><div><br></div><div>#darirumahuntukdunia</div><div><br></div><div>#hexagoncity</div><div><br></div><div>#institutibuprofesional</div><div><br></div><div>#semestaberkaryauntukindonesia</div>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-86861541450330370572021-03-02T22:49:00.001+07:002021-03-02T23:03:55.063+07:005 Peluang Bisnis yang Menjanjikan Kebaikan, ISC Salah Satu Pilihannya<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEj73Yeye-ss2xwWFJi0ET4ijgEn5ojJptX3FNBel3YC1_7JX54ZqyDzDZ7K-9uzAP_XUUee1T-PkYzGN-3FKNVstkPf3AYaKICU7yp346Do3utO9neKumcOH1WYCp2qRh-c2C1wl80M/s1600/1614701021803494-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEj73Yeye-ss2xwWFJi0ET4ijgEn5ojJptX3FNBel3YC1_7JX54ZqyDzDZ7K-9uzAP_XUUee1T-PkYzGN-3FKNVstkPf3AYaKICU7yp346Do3utO9neKumcOH1WYCp2qRh-c2C1wl80M/s1600/1614701021803494-0.png" width="400">
</a>
</div><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Rasanya enggak ada salahnya teruntuk siapapun yang ingin memberikan sumbangsih terhadap perekonomian keluarga di masa sulit saat sekarang ini. Melewati masa pandemi yang telah berjalan lebih dari setahun memang memaksa kita semua untuk berlomba-lomba menguatkan imunitas. Tidak hanya imunitas tubuh tapi juga kekebalan finansial!</span><br></p>
<p dir="ltr">Ide berdagang ataupun berbisnis telah lama menjadi impian banyak orang. Tentunya dagang atau bisnis yang enggak ribet, minim modal, resiko, dan tidak menyita waktu. Meski seringkali sulit untuk memutuskan sekiranya peluang apa yang bisa dilakukan oleh semua orang dengan waktu yang relatif luwes itu.</p>
<p dir="ltr">Mengapa sulit? Sebab tidak semua orang memiliki keberanian untuk memulai untuk menjadi pedagang atau pebisnis? Saya termasuk salah satu yang kurang bernyali menjadi pedagang. Namun jika ditanya apakah saya punya cita-cita ingin jadi pebisnis? Jawabannya, Iya. Lho beda ya?</p>
<p dir="ltr"><b><br></b></p><p dir="ltr"><b>Perbedaan Pedagang atau Pebisnis</b></p>
<p dir="ltr">1. Pedagang cenderung bekerja terus menerus hampir sepanjang waktu. Pebisnis sibuk bekerja membangun sistem.</p>
<p dir="ltr">2. Pedagang lebih fokus kepada mengejar keuntungan dan menghindari kerugian. Sedangkan, pebisnis tidak hanya mengejar profit semata. Pebisnis giat membangun jaringan yang nanti kebermanfaatan usahanya mampu berdampak lebih luas.</p>
<p dir="ltr">3. Pedagang bekerja single fighter atau lebih sering bekerja sendiri. Berbeda dengan pebisnis yang bergerak bersama tim, sehingga pebisnis mampu menyelesaikan banyak hal dalam agendanya.</p>
<p dir="ltr">Itulah perbedaan pedagang dan pebisnis yang mungkin secara awam masih sering kurang dimengerti. Awalnya juga kurang paham namun sambil mempraktikkannya lambat laun jadi semakin tahu perbedaannya. Ternyata tidak cukup hanya menjadi pedagang karena tanpa sistem maka daya dan usaha akan habis masa kekuatannya. Setidaknya itu yang sama amati dari keluarga besar ibu yang mayoritas memiliki usaha seni ukir di Jepara. Berbeda sekali hasilnya yang memiliki pola pikir pebisnis dan pedagang.</p>
<p dir="ltr">Saya pernah berulang kali mencoba berjualan namun karena waktu itu hanya mengejar untung akhirnya lelah dengan sendirinya. Kemudian memutuskan bahwa saya memang tidak berbakat berdagang. Namun herannya dalam hasil Asesmen Talent Mapping yang saya ikuti beberapa waktu lalu, terdefinisikan ada bakat 'Selling' di antara 14 potensi kekuatan pribadi saya. Jadi tampaknya memang masih belum terlambat untuk tutup buku impian menjadi pebisnis, ya? :^)</p>
<p dir="ltr"><b><br></b></p><p dir="ltr"><b>5 Peluang Bisnis yang Bakal Berkembang Pesat di Masa Pandemi</b></p>
<p dir="ltr">Ada beberapa bisnis yang menjanjikan kebaikan dan diyakini bakal berkembang menjadi lahan bisnis yang menjanjikan peluang keuntungan, antara lain 5 bisnis di bawah ini :</p>
<p dir="ltr"><b>1. Minuman Herbal</b></p>
<p dir="ltr">Bukan rahasia lagi bahwa setelah virus covid-19 merajalela banyak orang kembali berusaha mendekati minuman herbal atau jamu. Kearifan lokal peninggalan nenek moyang bangsa ini mulai mendapatkan pangsa pasar penikmat baru bahkan dengan varian yang lebih banyak lagi.</p>
<p dir="ltr"><b>2. Makanan Sehat</b></p>
<p dir="ltr">Selain minuman herbal saat pandemi ini muncul kesadaran untuk lebih mengubah dan memiliki gaya hidup yang sehat. Menjauhkan makanan berpengawet ataupun yang berpotensi merusak kebugaran tubuh. Makanan sehat dan organik menjadi salah satu bisnis yang banyak dicari.</p>
<p dir="ltr"><b>3. Pendidikan</b></p>
<p dir="ltr">Sekolah memang masih memberlakukan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh, namun ketertinggalan mata pelajaran tetap harus dikejar. Maka, peluang untuk menjadi guru pembimbing secara privat dengan tetap mematuhi protokol era kenormalan baru masih sangat terbuka lebar.</p>
<p dir="ltr"><b>4. Jasa Digital Marketing</b></p>
<p dir="ltr">Pergeseran pelaku usaha jelas tampak terjadi di masa sekarang ini. Pemasaran bisnis, produk dan strategi melalui platform-platform digital merupakan terobosan yang makin digemari. Jika sahabat memiliki keahlian ini sangat mungkin untuk dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan.</p>
<p dir="ltr"><b>5. Reseller atau Dropshipper</b></p>
<p dir="ltr">Minat belanja masyarakat Indonesia selama pandemi ini tetap tinggi. Hanya saja berubah jenis pasarnya saja. Jika awalnya lebih suka jalan ke Mall atau belanja secara offline. Kini beralih memilih belanja online. Marketplace semakin diburu oleh para konsumen. Oleh karenanya dengan menjadi reseller, dropshipper ataupun mitra bisnis maka terbukalah peluang untuk mendapatkan bonus, komisi atau pemasukan.</p><p dir="ltr">Bisnis tersebut bernilai kebaikan karena selain bisa mendapatkan bonus atau keuntungan, kita bisa menolong orang lain agar memiliki kualitas hidup yang lebih baik.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Kenapa Harus PIlih ISC Globe?</b></p>
<p dir="ltr">Membaca peluang di atas maka ISC bisa jadi pilihan yang tepat untuk memulai jadi pebisnis dengan modal minimal. Terlebih ISC menyatakan bahwa keberhasilan terbaik adalah keberhasilan yang dicapai bersama-sama. </p>
<p dir="ltr">Semangat kebersamaan dan gotong royong diusung dan menjadi dasar dibentuknya sistem bisnis ISC.</p>
<p dir="ltr">PT <u>Indo</u> Supply Chain (ISC) Globe mampu membuka peluang bagi siapapun yang mau bergabung. Tidak perlu mahir berbisnis layaknya perusahaan dagang besar. Cukup menjadi mitra PT ISC Globe para mitra mampu hasilkan penghasilan dengan komisi dari pembelian produk ISC yang merupakan kategori sembako yang memang dikonsumsi tiap hari.</p>
<p dir="ltr">Kantor PT Indo Supply Chain (ISC), berpusat di MTH Square, Jakarta Timur. Resmi berdiri pada tanggal 13 Februari 2017. Saat itu ISC membuka cabang pertama di kota Jakarta dengan misi mulia untuk membantu masyarakat mendapat kehidupan yang lebih baik.</p>
<p dir="ltr">Yaitu dengan cara memberikan alternatif solusi untuk mendapatkan sumber penghasilan dari penjualan langsung produk-produk kebutuhan dasar dengan dasar kemitraan dan semangat gotong royong.</p>
<p dir="ltr">ISC telah dilengkapi perizinan dan legalitas lengkap untuk menjalankan bisnis dengan sistem penjualan langsung. ISC telah terdaftar dan diawasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM – RI).</p>
<p dir="ltr"><b>NIB :</b> 9120207121316<br>
<b>NPWP :</b> 80.334.054.6-002.000<br>
<b>SIUPL :</b> 6/SIPT/SIUPL/01/2021<br>
<b>APLI :</b> 0186/01/18</p>
<p dir="ltr">Tahun 2019, ISC telah memiliki 5 cabang yang tersebar di Bandung, Semarang, Surabaya juga Bali. Demi mempermudah proses kemitraan di tahun 2018 PT Indo Supply Chain meluncurkan aplikasi mobil (Mobile Application) ISCGlobe.</p>
<p dir="ltr">Semakin berkembang hingga akhir tahun 2020, ISC terus memperluas jangkauan area pengiriman hingga ke beberapa kota seperti Karawang, Tasikmalaya, Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo dan Malang.</p>
<p dir="ltr">Menariknya ISC tidak hanya fokus pada pengembangan bisnisnya saja, tetapi juga membantu perkembangan UKM lokal Indonesia. ISC sejauh ini sudah melakukan kerjasama dengan puluhan UKM. Penyedia produk ISC ini tersebar di Pulau Jawa serta Bali. Artinya dengan menggunakan produk-produk ISC, kita sudah memberikan support UKM Indonesia berkembang.<br></p>
<p dir="ltr">ISC melakukan terobosan dengan menjadi penyedia barang kebutuhan dasar melalui metode penjualan langsung (<i>direct selling</i>).</p>
<p dir="ltr">ISC merupakan sebuah platfom bisnis dagang online sembako yang sangat mudah dipahami oleh semua kalangan.<br>
Hanya dengan modal minim semua dapat bergabung menjadi mitra ISC.</p>
<p dir="ltr">ISC mengalihkan belanja secara konvensional ke online. Hanya dengan mengubah tempat pembelian kebutuhan dasar, mereferensikan mitra baru untuk melakukan hal yang sama lalu memiliki kesempatan untuk mendapatkan sumber penghasilan yang menjanjikan dan juga dapat diwariskan.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Cara Daftar Registrasi</b></p>
<p dir="ltr">Masyarakat calon mitra usaha sudah bisa melakukan pendaftaran secara daring baik melalui aplikasi mobile atau juga website, dan juga dapat melakukan pemesanan produk. Regitrasi kemitraan ISC GRATIS tidak dikenakan biaya apapun ya?</p>
<p dir="ltr"><b>Cara Login Mitra Baru</b></p>
<p dir="ltr">Setelah melakukan registrasi secara daring melalui website. Mitra baru bisa melakukan login, caranya sebagai berikut :</p>
<p dir="ltr">1. Buka email yang telah didaftarkan saat registrasi (pastikan email yang terdaftar aktif dan benar)<br>
2. Cek email yang dikirim oleh ISC pada folder inbox / spam<br>
3. Buka email dari ISC kemudian salin nomor ID dan password<br>
4. Buka aplikasi ISC Globe, pilih menu pada pojok kiri atas dan klik login. Kemudian login menggunakan nomor ID dan Passsword yang telah disalin tersebut.<br></p><p dir="ltr">
Kemitraan ISC berlaku seumur hidup dan dapat diwariskan dengan syarat setiap bulan Tutup Order atau minimal melakukan pembelian dengan nominal Rp. 95.000 setiap bulannya untuk semua produk</p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><b><br></b></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><b>Variasi Produk ISC</b></span><br></p>
<p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4_E97QVEDPfLJuKq5Y95ZsmNn9mdENZ13NzUCaPNcOwhHI4COwWlLAwlfUqpEHp0Yu6cQ88W1u41Q-zTVpF4VguAMLXWZOXNBvcEg7oA4ixYsistOE_Mt-1777NeDL4zakDjnjNN54WI/s1600/1614700156865554-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4_E97QVEDPfLJuKq5Y95ZsmNn9mdENZ13NzUCaPNcOwhHI4COwWlLAwlfUqpEHp0Yu6cQ88W1u41Q-zTVpF4VguAMLXWZOXNBvcEg7oA4ixYsistOE_Mt-1777NeDL4zakDjnjNN54WI/s1600/1614700156865554-0.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p><p dir="ltr">Produk yang disediakan oleh ISC sangat beragam. Hal ini sejalan dengan misinya yang ingin menjadikan perusahaan distribusi produk kebutuhan dasar yang membawa manfaat bagi pelanggan dan masyarakat.<br></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKflGHzG1_AQe1qva7QhkFHV7zOYLG-FQ906v_iKN5pnoIHBTfOffPFmdB56Oh6TGcgjvbB1Hv8ORzC1Jfvt3z84ltGK2Lp41q9Nm-yUqpYZA6zNlbifyadCzj8So_UMpB5aQvnNQHBfI/s1600/1614700144337867-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKflGHzG1_AQe1qva7QhkFHV7zOYLG-FQ906v_iKN5pnoIHBTfOffPFmdB56Oh6TGcgjvbB1Hv8ORzC1Jfvt3z84ltGK2Lp41q9Nm-yUqpYZA6zNlbifyadCzj8So_UMpB5aQvnNQHBfI/s1600/1614700144337867-1.png" width="400">
</a>
</div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Salah satu yang jadi andalannya adalah beras Gotong Royong. Meskipin bukan beras organik tapi beras tersebut mrupakan beras produksi lokal dari para petani di Indonesia.</span><br><p></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVHiT7wvCYYtmDHLTHhOS-8gITcQbAdVKQpQF8-x2s3QVdjX06Zo3KhXrJfWG8aiuYZkupsUVidSz5uio1cncfv0e6KfROJVyB8DGs4BBPa8eTwNEFActWxHVHWbrJw1Ezf_mFQz7epyw/s1600/1614700139786496-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVHiT7wvCYYtmDHLTHhOS-8gITcQbAdVKQpQF8-x2s3QVdjX06Zo3KhXrJfWG8aiuYZkupsUVidSz5uio1cncfv0e6KfROJVyB8DGs4BBPa8eTwNEFActWxHVHWbrJw1Ezf_mFQz7epyw/s1600/1614700139786496-2.png" width="400">
</a>
</div><br>
Dan, yang paling membahagiakan sebagai pecinta kopi ternyata di ISC juga menjual kopi robusta sebagai produk mutakhirnya. Selain itu ada juga nasi jagung instan yang bisa jadi alternatif bagi yang sudah mengurangi konsumsi nasi putih.<p></p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirVdzjZyc7AvlYLZualZLTSTiVZGi1uo7F2EiaazhoLJGDt_7ZKXEqDpl6ifj1hCRE_ks17gDS4VjiOZhMbjmgp1GnVD0y4cHcwbTvhyphenhyphenWjzjCU2F18_aLEwLj0DNStfX40gZK1bo7A1II/s1600/1614700128216481-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirVdzjZyc7AvlYLZualZLTSTiVZGi1uo7F2EiaazhoLJGDt_7ZKXEqDpl6ifj1hCRE_ks17gDS4VjiOZhMbjmgp1GnVD0y4cHcwbTvhyphenhyphenWjzjCU2F18_aLEwLj0DNStfX40gZK1bo7A1II/s1600/1614700128216481-3.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">Tersedia juga dua paket bundling yang bisa dipilih oleh mitra atau konsumen.</p>
<p dir="ltr"><b>Paket Bundling 1</b><br>Paket berisi produk sebagai berikut :</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhOQp6hx1Cx8Z3NeBkyBGngOTAqgcg686R9Dom36yWhAooQccvHuXaA9fXzh_YmRgTHGXiz_FWEWB4ita9xmUKAbLXNyJS2CcqKG9BvKonrvqqV-3WydUcWpqUrZggntNk0bBMwXwJSlI/s1600/1614700121058300-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhOQp6hx1Cx8Z3NeBkyBGngOTAqgcg686R9Dom36yWhAooQccvHuXaA9fXzh_YmRgTHGXiz_FWEWB4ita9xmUKAbLXNyJS2CcqKG9BvKonrvqqV-3WydUcWpqUrZggntNk0bBMwXwJSlI/s1600/1614700121058300-4.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">1. Keripik Kaca<br>
2. Keripik Pisang Coklat<br>
3. Gula Aren Cair<br>
4. Mie Kuah Rasa Bawang<br>
5. Mie Goreng Rasa Bawang<br>
6. Garam Beryodium<br>
7. Makaroni Kriuk Balado Jeruk & Coklat<br>
8. Handsanitizer<br>
<b>Harga Mitra :</b> IDR 150.000,00 (<i>termasuk PPn 10%</i>)</p>
<p dir="ltr"><b><br></b></p><p dir="ltr"><b><span style="letter-spacing: 0.2px;">Paket Bundling 2</span></b></p>
<p dir="ltr">Terdiri dari produk-produk berikut ini :</p><p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRWJC9ueylQBWaiQEOqP288R7UnOVOIkz2hDUxFHhddSu9yaz78MjSxsRFsMf77sBdOWT5u740qsdN4vfcLNkkSRAIhVLYWq0v9mYz3ElDRDkUsoL5OtCaGbq9IfOXwb5dnCo_b2UFhc4/s1600/1614700113514562-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRWJC9ueylQBWaiQEOqP288R7UnOVOIkz2hDUxFHhddSu9yaz78MjSxsRFsMf77sBdOWT5u740qsdN4vfcLNkkSRAIhVLYWq0v9mYz3ElDRDkUsoL5OtCaGbq9IfOXwb5dnCo_b2UFhc4/s1600/1614700113514562-5.png" width="400">
</a>
</div><br><p></p>
<p dir="ltr">1. Beras Merah<br>
2. Kerupuk Bawang 400gr<br>
3. Bawang Goreng<br>
4. Sambal Bawang<br>
5. Tepung Bumbu Serbaguna<br>
6. Mie Kuah Rasa Bawang<br>
7. Mie Goreng Rasa Bawang<br>
8. Garam Beryodium 2 pcs<br>
9. Bumbu Pecel<br>
10. Kecap Manis Asin<br>
11. Handsanitizer<br>
<b>Harga Mitra :</b> IDR 300.000,00 (<i>termasuk PPn 10%</i>)</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Perhitungan Komisi ISC</b></p>
<p dir="ltr">Komisi akan dicairkan minimal Rp. 50.000 setelah di potong pajak dan diberikan dengan metode bank transfer ke rekening mitra pada tanggal 10 setiap bulannya setelah mitra melakukan Tutup Poin di akhir bulan sebelumnya.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b style="letter-spacing: 0.2px;">Bertransaksi Sekaligus Berdonasi</b><br></p>
<p dir="ltr">Semakin bertambah lagi kebaikannya karena dalam ISC juga memberikan kemudahan bisa bertransaksi sekaligus berdonasi. Caranya seperti berikut :</p>
<p dir="ltr">1. Lalukan pembelian produk pada menu pemesanan<br>
2. Saat konfirmasi pemesanan ceklis kotak pada menu donasi<br>
3. Pilih nominal donasi yang diinginkan<br>
4. Klik pesan, maka nominal pembayaran pemesanan sudah termasuk dengan nominal donasi<br>
5. Silakan lakukan pembayaran transaksi (batas waktu pembayaran 1x24 jam)</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Kemana Donasi Mitra akan disalurkan?</b></p>
<p dir="ltr">ISC bekerjasama dengan WeCare untuk mengumpulkan donasi bagi mereka yang membutuhkan. <a href="https://instagram.com/wecare.id?igshid=oyp82ebelr20">WeCare</a> adalah komunitas yang menggalang dana dari para donatur untuk disalurkan pada masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan kesehatan. ISC memproses penggalangan dana dan distribusinya secara transparan dengan harapan mamlu mengajak para Mitra untuk berdonasi bersama WeCare.<br><br></p>
<p dir="ltr">ISC seperti angin segar bagi mereka yang ingin jadi pebisnis dengan modal yang minimal. Selain untuk mencukupi kebutuhan pokok keluarga sendiri, ISC juga membangun harapan para pelaku UKM di negeri kita tercinta ini. </p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Bagi teman-teman yang berminat untuk jadi mitra atau mau mencoba berbelanja untuk mendukung UKM kita agar bisa maju bersama. Bisa dibaca dan dipelajari lebih lanjut di </span><a href="https://iscglobe.com" style="letter-spacing: 0.2px;">website resmi ISC </a><span style="letter-spacing: 0.2px;">atau bisa kepo ke </span><a href="https://instagram.com/iscglobe?igshid=w79tnc056bom" style="letter-spacing: 0.2px;">Instagram ISC</a><span style="letter-spacing: 0.2px;">. Kalau masih kurang jelas juga bisa main ke </span><a href="https://youtu.be/w03CeJVTs80" style="letter-spacing: 0.2px;">YouTube channel ISC</a><span style="letter-spacing: 0.2px;"> supaya lebih banyak dapat pencerahan. Masih kurang jelas juga teman-teman yang di area Semarang bisa mampir ke </span><b style="letter-spacing: 0.2px;">STORE SEMARANG </b><span style="letter-spacing: 0.2px;">yang berada di Jl. Gedong Songo Timur No. 32 Rt. 04 Rw. 01 Kel. Manyaran Kec. Semarang Barat, Kota Semarang 50147.</span><br></p>
<p dir="ltr">Semoga kita terus bisa bisa berbisnis dan berlomba-lomba dalam kebaikan ya, Sahabat. Dan, berharap tulisan yang diikutsertakan untuk memeriahkan <i>Blogging Competition Indo Supply Chain</i> bersama komunitas blogger <a href="http://www.gandjelrel.com/?m=1">Gandjel Rel</a> ini juga bisa diambil manfaatnya.</p>
<p dir="ltr">Tabik!</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">#ISCGlobe</p><p dir="ltr">#Gandjelrel</p><p dir="ltr">#blogcompetition</p><p dir="ltr">#ISCfun</p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-11529494800751325282021-02-19T22:13:00.000+07:002021-02-19T22:13:00.347+07:00Menstimulasi Kecerdasan Emosional melalui 6 Produk Faber-Castell Creative Art Series<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWJuwoIxjUK0sYfNB0phYyl8B0FvwZmq1jGXHY4GTXUh-dGWiPh3wl0H9EtK21Yd20wUW0k_qEzXtVwEJHTJgJhKZPkni8X1DyaDwpJp0TARyFtSYQ2_eA1DAod4x_R6x8rOU__tzODRQ/s1600/1613747574845621-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWJuwoIxjUK0sYfNB0phYyl8B0FvwZmq1jGXHY4GTXUh-dGWiPh3wl0H9EtK21Yd20wUW0k_qEzXtVwEJHTJgJhKZPkni8X1DyaDwpJp0TARyFtSYQ2_eA1DAod4x_R6x8rOU__tzODRQ/s1600/1613747574845621-0.png" width="400">
</a>
</div><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Masa pandemi ini memberikan tantangan kepada seluruh keluarga di manapun berada untuk tetap bisa memiliki kegiatan yang menyenangkan meski ruang gerak di luar rumah sangat terbatas.</span><br></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p>
<p dir="ltr">Orang tua pun diharapkan selalu bisa memutar akal agar dapat menciptakan kegiatan yang menunjang kreatifitas buah hati saat berada di rumah saja. Salah satu kegiatan yang bisa jadi pilihan adalah menggambar atau corat-coret memberi warna. Bagi buah hati; anak dan remaja bisa jadi salah satu pilihan berkarya untuk mengasah sisi kreatif mereka.</p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr"><b>Sekilas tentang Faber-Castell</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiESGC5y8lbRy3YedZ20H0D6cS_CowEvwaKgwXa9ZWE2_45csBsaCnbzreQpjTKIDS37nM1wdEwvfPSnAdPGCbYm24Zg0hCBegPeOM-7k7O84nNDCjZ7FFPI6zINfOfoX-UbC7UlBdVj2g/s1600/1613747570097827-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiESGC5y8lbRy3YedZ20H0D6cS_CowEvwaKgwXa9ZWE2_45csBsaCnbzreQpjTKIDS37nM1wdEwvfPSnAdPGCbYm24Zg0hCBegPeOM-7k7O84nNDCjZ7FFPI6zINfOfoX-UbC7UlBdVj2g/s1600/1613747570097827-1.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Siapa sih yang tidak kenal produk Faber-Castell? Rasanya hampir semua orang sangat familiar dengan produk alat tulis ini. Bagi saya pribadi selain memang nyaman untuk digunakan serta hasil tulisan atau gambarnya memuaskan.</p>
<p dir="ltr">Komitmen Faber-Castell untuk menjaga dunia tetap hijau mencuri perhatian saya. Tanggung jawab tersebut diwujudkan dengan menghadirkan proyek hutan lestari di Brazil dan Colombia. Hutan dengan luas total kurang lebih sekitar <a href="tel:13000">13.000</a> hektar yang kemudian menjadi salah satu sumber bahan baku pembuatan pensil dan krayon. Setidaknya hati ini semakin tenang karena tetap bisa memiliki kontribusi untuk menjaga bumi tetap lestari.</p>
<p dir="ltr">Faber-Castell merupakan salah satu perusahaan tertua di industri alat tulis, berdiri sejak 1761 di Stein Jerman. Awalnya merupakan perusahaan keluarga yang terus berkelanjutan hingga generasi ke-9. Saat ini memiliki setidaknya 9000 orang karyawan dengan perkiraan 1000 orang di Jerman dan 8000 orang karyawan lainnya tersebar di seluruh dunia.</p>
<p dir="ltr">Bukan rahasia jika produknya sudah terkenal sebagai kualitas terbaik di kelasnya. Mulai dari yang digunakan untuk menulis, menggambar, desain kreatif hingga pensil kosmetik. </p>
<p dir="ltr">Tidak heran jika Faber Castell dipasarkan ke lebih dari 120 negara. Bahkan untuk pensil saja kapasitas produksinya dapat mencapai 2,3 milyar pensil per tahun.</p>
<p dir="ltr">Sungguh perjuangan, komitmen dan pencapaian yang luar biasa!<br></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>Soft Launching dan Workshop Online Faber-Castell, Creative Art Series</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEeGmGB1yxX5KT5NQNqwj9mxBHEIpK00Ih2Z_SctHhOTec-_aiBAhax3OoaW_h3bPT40A_vA0tE1z9HWYBkiNhjx_cDJKGcG9c1Pz_TnleLrcUhWwJ-Dr_lyzcdGJ-J9VBJMPKhCMOhSY/s1600/1613747565550635-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEeGmGB1yxX5KT5NQNqwj9mxBHEIpK00Ih2Z_SctHhOTec-_aiBAhax3OoaW_h3bPT40A_vA0tE1z9HWYBkiNhjx_cDJKGcG9c1Pz_TnleLrcUhWwJ-Dr_lyzcdGJ-J9VBJMPKhCMOhSY/s1600/1613747565550635-2.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Bahagia sekali saat mengetahui bahwa Faber Castell akan meluncurkan produk terbaru yang menjawab kebutuhan keluarga Indonesia bahkan dunia. Ibarat menemukan oase karena akan ada sarana berkreasi dan ruang karya untuk mengekspresikan diri.</p>
<p dir="ltr">Kebahagiaan bertambah saat mendapat email bahwa saya termasuk salah satu yang terpilih untuk dapat bergabung di Soft Launching & Workshop Online Faber-Castell, Creative Art Series. Acara dilaksanakan pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul <a href="tel:13001500">13.00-15.00</a> WIB. Berlipat ganda lagi keriangan hati saya saat paket produk salah satu Creative Art Series tiba di rumah.</p>
<p dir="ltr">Berbinar-binar saat membuka paketnya dan ternyata setelah 'unboxing' yang hadir di hadapan adalah produk Creative Art Series-Tote Bag. Saya pun segera membayangkan serunya kegiatan nanti. Berharap acaranya benar-benar dapat menghadirkan keceriaan, kebahagiaan dan mampu menghadirkan semangat berkreativitas di dalam keluarga. </p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>6 Produk Keren Faber-Castell Creative Art Series</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiatHDNsFzKB2K0jecEZ68ZHvwL7TWO25MproEuz5Rf17GSrwoeNZ-OSnBTmYtwn_EMJP9sBRHiPqnTz-4EENnyRacF-ayYVr-vcMwTgXQaTTRgV06kvVsTNCZPyCOu7C48A0-wH9cImDA/s1600/1613747559727464-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiatHDNsFzKB2K0jecEZ68ZHvwL7TWO25MproEuz5Rf17GSrwoeNZ-OSnBTmYtwn_EMJP9sBRHiPqnTz-4EENnyRacF-ayYVr-vcMwTgXQaTTRgV06kvVsTNCZPyCOu7C48A0-wH9cImDA/s1600/1613747559727464-3.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Faber-Castell sebagai penunjang alat tulis kreatif kini berinovasi menghadirkan seri terbaru produk Creative Art Series yang khususnya mendukung anak dan remaja tetap mampu berkreasi dari rumah. </p>
<p dir="ltr">Produk Faber-Castell Creative Art Series juga bisa menjadi kawan mengembangkan kreativitas positif bagi anak dan remaja saat mengisi waktu luang di rumah.</p>
<p dir="ltr">Meskipun segmen pasar Creative Art Series dari Faber-Castell ditujukan untuk anak dan remaja. Ragam pilihan produknya bisa dimanfaatkan untuk seluruh anggota keluarga tanpa batasan usia. Kegiatan menggambar dan mewarnai maupun membuat craft atau prakarya dapat digunakan untuk mengisi waktu luang yang ada. Bersama keluarga maupun kawan melakukan kegiatan kreatif yang bisa membuat ikatan keluarga semakin erat.</p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihsWP3K7ZneF-3vucYxIw5Oun1F_H3rY_0cYAFXfqElKobYjlxgvyo3XzUsK7QSW2QKCCKsh8Kn2_Vyz-V1aowWTvn_t2jhZGe5YzaxkziYfhnNC2k21S4THMiyKZQCLJ4q-4xMpW6E8g/s1600/1613747555236871-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihsWP3K7ZneF-3vucYxIw5Oun1F_H3rY_0cYAFXfqElKobYjlxgvyo3XzUsK7QSW2QKCCKsh8Kn2_Vyz-V1aowWTvn_t2jhZGe5YzaxkziYfhnNC2k21S4THMiyKZQCLJ4q-4xMpW6E8g/s1600/1613747555236871-4.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Seperti yang dipaparkan oleh Richard Panelewen, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia pada acara Soft Launching. “Dengan Faber Castell Creative Art Series, tidak ada yang lebih menyenangkan habiskan waktu bersama keluarga dengan menghasilkan sesuatu yang kreatif di tengah kondisi saat ini, dimana kegiatan masyarakat masih dibatasi."</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Masih menurut beliau Faber-Castell dengan produk Creative Art Series dapat mendukung kegiatan anak di rumah, dengan beralih dari menghabiskan waktu yang hanya belajar daring, bermain games, nonton TV, bermain sosial media, kini lebih bermanfaat dengan pendidikan yang bernilai positif dan tentunya memiliki unsur kreativitas.</p>
<p dir="ltr">“Faber-Castell Creative Arts Series jadikan pendidikan yang bernilai positif dan tentunya memiliki unsur kreativitas, tidak terabaikan,” imbuhnya.</p>
<p dir="ltr">Faber-Castell Creative Art Series mempunyai 6 produk yakni Stone Deco Art, Colour Your Own Tote Bag, Origami Fashion Design, 3D Art Frame, Make Your Own Kite, dan Air Jet Sport Car.</p>
<p dir="ltr">Keenam produk ini dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan tidak hanya bagi anak, tapi juga bagi remaja serta orang dewasa yang gemar seni dan kreatif menggambar, mewarnai, atau karya kreatif lainnya.</p>
<p dir="ltr">Berikut penjelasan enam jenis produk Creative Art Series dari Faber-Castell yang bisa dipilih :</p>
<p dir="ltr"><b>1. Stone Deco Art</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAw3J9SzUxqYh1o3GmO8IxVx13npJTnnocESyFzdDhwnMSlvg5YIGWbXl0RYWjqN1bxEWuaDFFTGJAXK8qcJ_sh17Pl8OEjZADhh6v3jiFjbrFf7PTktXey15TbcWGW7fFIV04foyFCuw/s1600/1613747550765060-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAw3J9SzUxqYh1o3GmO8IxVx13npJTnnocESyFzdDhwnMSlvg5YIGWbXl0RYWjqN1bxEWuaDFFTGJAXK8qcJ_sh17Pl8OEjZADhh6v3jiFjbrFf7PTktXey15TbcWGW7fFIV04foyFCuw/s1600/1613747550765060-5.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Seri ini digunakan sebagai media kreativitas yakni batu-batu alam yang bisa dibuat gambar dan diwarnai. Di dukung dengan aneka macam warna lengkap yang telah disediakan Faber-Castell.</p>
<p dir="ltr">Manfaat produk Stone Deco Arts diantaranya, mendekatkan anak dengan benda-benda alam, mengembangkan imajinasi anak untuk mewarnai benda alam dengan kreasinya sendiri.<br>
Selain itu, anak diperkenalkan dengan media lukis baru berupa batu alam selama berkreasi di rumah bersama keluarga. Cocok untuk usia anak-anak dan remaja.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwZnSQ-h30qMkxUgnr2cu-vTpzlfjXhKgtjvPAGzwohuByyV6QHwxCRZx9P-Udx27qG8oA6qQjpesj-Mi0x-VtK13iNRqWDLyogIn1NxeyM7V51eah5ADyvWMfr5scOgWsnYG_urbtuw/s1600/1613747545973883-6.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwZnSQ-h30qMkxUgnr2cu-vTpzlfjXhKgtjvPAGzwohuByyV6QHwxCRZx9P-Udx27qG8oA6qQjpesj-Mi0x-VtK13iNRqWDLyogIn1NxeyM7V51eah5ADyvWMfr5scOgWsnYG_urbtuw/s1600/1613747545973883-6.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">Paket produk Stone Deco Arts berisi:<br>
-Batu berbagai bentuk sebanyak 8 buah<br>
-Permanent Marker warna hitam<br>
-2 x Acrylic Colour set 4 (Merah, Biru, Kuning, Putih)<br>
-Brush<br>
-Palette untuk mencampur warna<br>
-Booklet Referensi<br>
-Online Workshop Coupon<br>
-Video Tutorial<br><br>
Sahabat semua bisa mendapatkan Faber-Castell Creative Art Series Stone Art Deco dengan kisaran harga Rp <a href="tel:76500">76.500</a> - Rp <a href="tel:90000">90.000</a>.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>2. Colour Your Own Totebag</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc3MAFcnRvbL0HHJL1Ajyo3afR6a1_2EtIrQVWUcrXYfE4ad_u17ZfFtNVWgLF76dHkspjFuDVjER_5i3FWmWL-4bM_gWskVa68THiUlH3DfRsvLkiwMmexeiZ8Xx7eVugRlE1H8KzK2M/s1600/1613747541150007-7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc3MAFcnRvbL0HHJL1Ajyo3afR6a1_2EtIrQVWUcrXYfE4ad_u17ZfFtNVWgLF76dHkspjFuDVjER_5i3FWmWL-4bM_gWskVa68THiUlH3DfRsvLkiwMmexeiZ8Xx7eVugRlE1H8KzK2M/s1600/1613747541150007-7.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Paket Colour Your Own Totebag, anak akan dijarkan untuk melengkapi warna pada pola totebag yang sudah ada. Lebih istimewa, paket ini akan mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan dengan menggunakan tas totebag yang bisa dipakai berulang.</p>
<p dir="ltr">Di lengkapi dengan satu set acrylic warna akan mampu mengembangkan imajinasi anak untuk mewarnai gambar totebag sesuai dengan kreasi sendiri.</p>
<p dir="ltr">Berkreasi bersama keluarga di rumah kombinasi warna dan pola warna akan melatih mix-and-match warna dengan acrylic warna tersebut. Cocok untuk usia anak-anak dan remaja.</p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4YRje5J6AtTkqqTnhLoROx-xIGR-BjCmJkd_8iaQ9dSKC2XiI6gwELmnUS96cGp_OI4vUGsnwTY1V_4tBzCKTWQjB6gbo4MhCNxvFOoEncVZO0mbXewGsVhLdppB8sA7ddW2_1IYB-ac/s1600/1613747536286561-8.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4YRje5J6AtTkqqTnhLoROx-xIGR-BjCmJkd_8iaQ9dSKC2XiI6gwELmnUS96cGp_OI4vUGsnwTY1V_4tBzCKTWQjB6gbo4MhCNxvFOoEncVZO0mbXewGsVhLdppB8sA7ddW2_1IYB-ac/s1600/1613747536286561-8.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Paket produk Colour Your Own Totebag berisi:<br>
-Totebag dengan gambar tema Owl, ukuran totebag 30 x 40 cm<br>
-2 x Acrylic Colour set 4 (Merah, Biru, Kuning, Putih)<br>
-Brush<br>
-Palette<br>
-Online Workshop Coupon<br>
Dan sahabat akan memperoleh video tutorial hanya dengan scan QR Code yang ada di cover box.</p>
<p dir="ltr">Faber-Castell Creative Art Series Colour Your Own Totebag ini dapat sahabat miliki seharga antara Rp <a href="tel:97750">97.750</a> hingga Rp <a href="tel:115000">115.000</a></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>3. Origami Fashion Design</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAvBtY-KieM48kbnPaFf0NHO76pTA3711wpwuPjn6ncBiQyVsdZRcf678u14E8AlITZVuLCSeuzbiLvc76LBXt8XVNIRXbFFKd7dkk2kHlvGj6EsoerbRh4tDN5X9VyiESTBpnY7Phll0/s1600/1613747531667989-9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAvBtY-KieM48kbnPaFf0NHO76pTA3711wpwuPjn6ncBiQyVsdZRcf678u14E8AlITZVuLCSeuzbiLvc76LBXt8XVNIRXbFFKd7dkk2kHlvGj6EsoerbRh4tDN5X9VyiESTBpnY7Phll0/s1600/1613747531667989-9.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Melatih imajinasi kreativitas seni anak dengan melipat, menempel, dan mewarnai dari bentuk origami fashion art yang tersedia.</p>
<p dir="ltr">Anak juga akan mempelajari matching warna yang pas untuk menjadi satu fashion, serta mempelajari teknik mewarnai sesuai imajinasi fashion design. Cocok untuk usia anak-anak dan remaja.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Paket Origami Fashion Design berisi:<br>
-Template dalam kertas BC ukuran A5 sebanyak 8 pcs: Template anak-anak dan dewasa<br>
-Origami Knitting Pattern 1 set 15x15cm<br>
-Colour Pencil set 12<br>
-Lem UHU Stic 8.2gr<br>
-Booklet tutorial and reference<br>
-Online Workshop Coupon<br>
Seperti yang lainnya sahabat akan mendapatkan video tutorial hanya dengan scan QR code yang ada di cover box.</p>
<p dir="ltr">Harga Origami Fashion Design ini berkisar Rp <a href="tel:76500">76.500</a> hingga Rp <a href="tel:90000">90.000</a>.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>4. Air Jet Sport Car</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNb5W8s6PkOJzWmLzOuGjVumby7gd9yMbCIyK3k3XNQyuA8aQS3r6UhJUbFCtywZvP8NRKPgf85kW_kxujS1upKAWvmNZuSsayfmxV7i8WxICXbGVW58jjwvJ4q7U5pZ7RP6VBX6xipGU/s1600/1613747527023801-10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNb5W8s6PkOJzWmLzOuGjVumby7gd9yMbCIyK3k3XNQyuA8aQS3r6UhJUbFCtywZvP8NRKPgf85kW_kxujS1upKAWvmNZuSsayfmxV7i8WxICXbGVW58jjwvJ4q7U5pZ7RP6VBX6xipGU/s1600/1613747527023801-10.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Paket Air Jet Sporyt Car berisi mainan bentuk mobil sport yang terbuat dari kardus, yang bisa dijalankan dengan tiupan angin dari balon. Bisa diwarnai sendiri menggunakan acrylic color.</p>
<p dir="ltr">Cocok untuk anak usia mulai dari kelas 3, semisal untuk membuat prakarya dari barang bekas.</p>
<p dir="ltr">Paket Air Jet Sporyt Car berisi :<br>
- 8 Tubes of Acrylic Colours<br>
- 1 Grip brush<br>
- 1 pc UHU All purpose 20ml<br>
- Car Parts<br>
- Booklet<br>
- Workshop coupon<br>
Menariknya dengan membeli satu set produk ini sahabat memperoleh kesempatan mengikuti online workshop senilai Rp <a href="tel:60000">60.000</a> dengan GRATIS.</p>
<p dir="ltr">Seri ini dapat dibeli dengan rentang <u>harga Rp </u><a href="tel:127500">127.500</a> hingga Rp <a href="tel:150000">150.000</a></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>5. 3D Art Frame</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD3CD_TvkZ2TfkzSw7AlMjyoGhU3mQF3tQJp2c83uPLSPkLvT_Zqjc9FrXRaywX2REiYKUYdyPZMSj0Pw8KBTg604IhfDGy0Mvj6yhNU_H63DM5xrBih61qX1VnDkQlJ_PMm6s7bwMXh0/s1600/1613747521431383-11.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD3CD_TvkZ2TfkzSw7AlMjyoGhU3mQF3tQJp2c83uPLSPkLvT_Zqjc9FrXRaywX2REiYKUYdyPZMSj0Pw8KBTg604IhfDGy0Mvj6yhNU_H63DM5xrBih61qX1VnDkQlJ_PMm6s7bwMXh0/s1600/1613747521431383-11.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Paket 3D Art Frame bersi frame foto atau gambar dari kertas karton duplex yang dibuat dengan tehnik “Papertole” sehingga menghasilkan efek 3D. Cocok untuk anak usia sekolah kelas 1 dan 2, semisal untuk mengenal bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi.</p>
<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Paket 3D Art Frame berisi:</span><br></p><p dir="ltr">
- 3 pcs tripen glitter<br>
- 3 pcs fineliner permanent<br>
- 1 pc UHU All Purpose 20ml<br>
- Frame materials<br>
- Booklet<br>
- Workshop coupon<br>
Lebih seru lagi dengan membeli produk ini sahabat berhak mengikuti online workshop senilai Rp <a href="tel:60000">60.000</a> secara GRATIS.</p>
<p dir="ltr">Satu set produk dapat dibeli dengan kisaran harga harga Rp <a href="tel:76500">76.500</a> hingga Rp <a href="tel:90000">90.000</a>.<br></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b>6. Make Your Own Kite</b></p>
<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7jNr12ogAXGkEXvkGxIYjNJt90enLwk7q-6yj52AXp5kk9Hys-n5yIjO339EFVLwfSBr9wR75zDiy6QJlzzFjMZCu24JRZXUwfOp-khm-rXxuny3CqLfuoBSWpRgDqYDKc-yVCEbYj-Q/s1600/1613747516170646-12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7jNr12ogAXGkEXvkGxIYjNJt90enLwk7q-6yj52AXp5kk9Hys-n5yIjO339EFVLwfSBr9wR75zDiy6QJlzzFjMZCu24JRZXUwfOp-khm-rXxuny3CqLfuoBSWpRgDqYDKc-yVCEbYj-Q/s1600/1613747516170646-12.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Paket Make Your Own Kite berisi mainan traditional daerah yang terbuat dari irisan bambu yang ditempelkan kertas minyak. Material yang disediakan dapat membuat 2 jenis layangan yang berbeda. Cocok untuk usia anak sekolah kelas 5, misal untuk mengenal kerajinan tangan daerah.</p>
<p dir="ltr">Paket Make Your Own Kite berisi:<br>
-1 pc Conpen Set 10<br>
-1 pc UHU All Purpose 20ml<br>
-2 set of kite parts<br>
-Booklet<br>
-Workshop coupon</p>
<p dir="ltr">Semakin menyenangkan karena sahabat mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop online senilai Rp <a href="tel:60000">60.000</a> dengan GRATIS. Seru kan?</p>
<p dir="ltr">Produk ini bisa dibeli dengan rentang harga Rp <a href="tel:76500">76.500</a> hingga Rp <a href="tel:90000">90.000</a>.</p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr"><b><u>Menstimulasi Kecerdasan Emosional dengan Kegiatan Mewarnai</u></b></p>
<p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Faber-Castell Creative Art Series dengan aneka warna-warni, media lukis untuk usia anak, remaja dan dewasa sangat penting untuk menggali kreativitas anak. Apalagi di masa pandemi agar kegiatan dengan tagar di rumah saja tetap atau bahkan lebih berkualitas.</p>
<p dir="ltr">Lebih dari itu, kegiatan melukis atau menggoreskan aneka warna-warni ini sangat mampu memancing stimulus anak agar mengembangkan kecerdasan emosionalnya.</p>
<p dir="ltr">Selain bisa mengeksplorasi imajinasi anak, menciptakan bonding dengan seluruh anggota keluarga. Melukis atau mewarnai bisa melatih motorik anak dalam merespon apa saja ayang ada di sekelilingnya.</p>
<p dir="ltr">Hal ini yang disampaikan oleh Psikolog Perkembangan dan akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Aisah Indati, M.S., Psikolog.</p>
<p dir="ltr">Beliau mengemukakan bahwa melukis atau corat-coret merupakan bagian <u>dari</u> masa kanak-kanak bermain yaitu Golden Period. Masa keemasan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat. Oleh sebab itu para orang tua harus melakukan segala upaya agar bisa memaksimalkannya.</p>
<p dir="ltr">Pada masa keemasan ini dibutuhkan beberapa stimulasi dari lingkungan sekitar, supaya anak mengalami perkembangan yang optimal. Sehingga sangat tepat jika salah satu pilihannya jatuh pada ragam produk Faber-Castell Creative Art Design. </p><p dir="ltr">Produk yang dapat menstimulasi perkembangan anak, dalam hal pengamatan, emosional dan sosial serta motorik halus.</p>
<p dir="ltr">Perkembangan yang optimal, akan tercapai apabila anak memperoleh stimulasi yang bervariasi. Saat itu Psikolog<span style="letter-spacing: 0.2px;">, Dr. Aisah Indati juga menjelaskan, saat anak belajar mengamati beragam warna dan bentuk yang ada dalam produk Faber-Castell Creative Art Series akan memacu inisiatif dan kreativitasnya.</span></p>
<p dir="ltr">Sisi emosi dan sosial anak juga ikut terlibat saat bereksplorasi dengan produk. Seperti saat anak melakukan proses pencampuran berbagai macam warna. Hal tersebut mengasah kepekaan emosi karena ada keterlibatan kreativitas, inisiatif serta interaksi sosial anak.</p>
<p dir="ltr">Sementara stimulasi motorik halus menurut beliau, diperoleh saat anak bereksplorasi menggunakan media pewarna, craft, maupun kertas origami. Hal ini akan melatih kepekaan motorik halus yang ada dalam diri anak.</p>
<p dir="ltr">Dr. Aisah Indati menambahkan kecerdasan emosional anak, amat memegang peranan penting tidak hanya untuk saat ini namun juga di kehidupannya mendatang. Keberhasilan itu dapat di raih melalui lingkungan yang sehat, yang mendukung untuk memberikan stimulasi-stimulasi. Salah satunya melalui kegiatan menggambar dan mewanai.</p>
<p dir="ltr"><b>Kecerdasan Emosional</b></p>
<p dir="ltr">Menurut Buku <i>Handbook of Intelligence</i> pengertian<br>
kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan mengekspresikan emosi, mengasimilasi emosi dengan pikiran, berpikir dan menalar dengan emosi, dan meregulasi emosi diri sendiri dan orang lain.</p>
<p dir="ltr">Ciri-ciri Individu dengan <b>Kecerdasan Emosional Rendah</b><br>
diambil dari Buku Emotional Intelligence for Dummies, yaitu :</p>
<p dir="ltr">1. Merasa marah dan cemas tanpa mengetahui sebabnya.<br>
2. Tidak memahami perasan orang lain dalam banyak situasi.<br>
3. Kesulitan dalam menanggapi perilaku dan perasaan orang lain.<br>
4. Bersikap egois.<br>
5. Sulit mengontrol emosi, terutama ketika stres.<br>
6. Tidak memahami hubungan antara emosi, pikiran, dan perilaku.<br>
7. Tidak mudah bertemu orang baru dan menjalin atau mempertahankan hubungan.<br>
8. Pasif-agresif dalam berkomunikasi dengan orang lain.<br>
9. Lebih sering berpikir negatif dalam melihat sesuatu.<br>
10. Sulit beradaptasi terhadap perubahan.<br>
11. Dijauhi oleh orang lain.</p>
<p dir="ltr">Kemampuan atau Skill dalam kecerdasan emosional menurut Goleman dalam Buku Handbook of Intelligence, dijelaskan jika seseorang memiliki kecerdasan emosional yang baik, pada akhirnya akan lahir dorongan kemampuan dalam memahami emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain serta memelihara hubungan.</p>
<p dir="ltr">Anak dan remaja yang terbiasa dilatih untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya sejak dini. Dirinya akan tumbuh menjadi orang dewasa yang siap menghadapi tantangan lingkungannya, termasuk dunia kerja.</p>
<p dir="ltr"><b>Manfaat Kecerdasan Emosional dalam Lingkungan Kerja</b><br>
yang diambil dari Buku Emotional Intelligence for Dummies, yakni sebagai berikut :</p>
<p dir="ltr">1. Mampu mengelola stres kerja dengan lebih baik.<br>
2. Meningkatkan hubungan dengan rekan kerja.<br>
3. Mampu menghadapi atasan dengan lebih efektif.<br>
4. Menjadi lebih produktif<br>
Mampu mengatur prioritas kerja dengan lebih baik.<br>
5. <u>Menjadi</u> anggota tim kerja yang lebih baik.</p>
<p dir="ltr">Pada acara Soft Launching Faber-Castell Creative Art Series di sesi kedua Dr. Aisah Indati, M.S., Psikolog juga menyampaikan perihal bahwa sangat penting untuk memelihara kesehatan mental. Apalagi di situasi yang masih serba sulit terprediksi seperti ini, kita semua perlu memahami kriteria mental sehat.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic70cUofBHdC7hG6a6c1hZJgOSFMhG0jWPt37fmfPk5h2ZYVaG2Yz5D5VuwN3FZfZpUohDJr4th4j9cb5f9i-mJOiXGnkkLsBiqhqRkRdk9feOb8HpB3vH4Yeg36j6DoiKX2bOC4t2j38/s1600/1613747508629632-13.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic70cUofBHdC7hG6a6c1hZJgOSFMhG0jWPt37fmfPk5h2ZYVaG2Yz5D5VuwN3FZfZpUohDJr4th4j9cb5f9i-mJOiXGnkkLsBiqhqRkRdk9feOb8HpB3vH4Yeg36j6DoiKX2bOC4t2j38/s1600/1613747508629632-13.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr"><b>Berikut Kriteria Mental Sehat </b>yang disampaikan oleh beliau, antara lain :</p>
<p dir="ltr">1. <i>Self Knowledge dan Self Understanding, artinya mengenali </i>dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya</p>
<p dir="ltr">2. <i>Self Objectifocation dan Self Acceptance</i>, merupakan pemahaman diri dan penerimaan diri</p>
<p dir="ltr">3. <i>Self Esteem</i>, berarti mempunyai harga diri</p>
<p dir="ltr">4. <i>Self Confidence</i>, yaitu memiliki percaya diri.</p>
<p dir="ltr">5. <i>Interpersonal Relationship and Social</i>, yaitu punya niat untuk berhubungan dengan orang lain secara interpersonal maupun sosial.</p>
<p dir="ltr">Saya pun pada sesi tanya jawab setelah beliau menyelesaikan penjelasan materinya memberanikan diri untuk bertanya. Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia psikologi anak dan remaja serta pegiat kampanye anti bullying tergerak untuk mencari tahu. Bisakah Creative Art Series ini menjadi salah satu alat untuk membantu korban bullying?</p>
<p dir="ltr">Alhamdulillah beliau menjawab sangat bisa, produk Faber-Castell Creative Art Series dapat digunakan untuk membantu korban bullying melepaskan emosi negatif atau kemarahan yang tertahan. Semacam Art Therapy untuk membantu mereka agar dapat secara mandiri menyembuhkan diri (Self Healing).</p>
<p dir="ltr">Rupanya kegiatan mewarnai yang digagas oleh Faber-Castell melalui produk teranyar Creative Art Series ini tidak hanya dapat membantu orang tua menstimulasi anak dan remajanya untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik. Namun, dapat bermanfaat untuk tujuan kebaikan yang lainnya. Contohnya bagi anak, remaja atau orang yang menjadi korban bullying. </p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Sepanjang workshop online mewarnai bersama-sama dipandu dengan Mbak Yayu sungguh seru. Tidak terasa waktu cepat berlalu, bahkan kegiatan melukis Tote Bag itu cukup jadi 'waktu jeda' saya yang bermakna. memilih warna, mencampurnya, memulasnya pada kain tas. Semua urutan itu dapat mengalirkan energi positif baru. Tidak meleset dari harapan saya di awal, bersyukur bisa diberi kesempatan untuk bergabung di acara Soft Launching & Workshop Online Faber-Castell.</p>
<p dir="ltr">Saya yakin produk-produk ini juga dapat bermanfaat untuk penanganan pasca trauma akibat bencana atau semacamnya. Luar biasa! Jadi memang bukan sekedar mewarnai tapi bisa memberi arti.</p>
<p dir="ltr">Bagaimana sahabat sudah semakin ingin maksimal kekepoannya? Atau mau langsung borong untuk memilikinya? Buruan cek dan pesan di <a href="https://tokopedia.link/O4kKIF6d0db">Official Online Shop Faber-Castell </a><u></u>di Tokopedia untuk dapatkan harga spesialnya.<br></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-55829301107569630382021-02-09T15:21:00.001+07:002021-02-09T15:21:42.665+07:00Zona O : 4 Peran dalam Hexagon City Virtual Conference yang mana pilihanmu?<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tak terasa sudah sampai di zona O pekan pertama. Bukan Institut Ibu Profesional kalau tidak ada kejutan. Bagaimana tidak terkejut dan sempat dibuat 'nyut-nyutan' saat diberitakan oleh Founding Mother Ibu Septi tentang rencana Virtual Conference.</span><br></p>
<p dir="ltr">Belum habis keriaan menjalankan Hexacare Festival yang marathon zoom tiap hari selama dua pekan. Pekan ini dapat bonus untuk mengembangkan diri sesuai passion dan level kebahagiaan kita. Tak ada paksaan yang ada kesadaran mengenali apa yang mampu kita bagi.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wyK0IcDfFi46Un8QIi50Tx1BUcLfZHM8QXGYWfgUHfgrrC7EkwRUGaW7o3UmdpRHp5orU_A09vA2w3y0DAFJMHQnPzwxAqsBWqlqKNonz45K6KOX52ujDSgE2x5APUBgdtp9ayklZw8/s1600/1612858846350114-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8wyK0IcDfFi46Un8QIi50Tx1BUcLfZHM8QXGYWfgUHfgrrC7EkwRUGaW7o3UmdpRHp5orU_A09vA2w3y0DAFJMHQnPzwxAqsBWqlqKNonz45K6KOX52ujDSgE2x5APUBgdtp9ayklZw8/s1600/1612858846350114-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">Pekan ini mulai tanggal 8-21 Februati akan ada konferensi dalam jaringan selama 14 hari. Mungkin saja ini adalah konferensi pertama yang terbesar yang pernah ada dan dilakukan oleh para perempuan pembelajar. Berbagi banyak hal keilmuan diberbagai platform media sosial. Jadi ingin tahu apa saja dinamika perasaan teman-teman menjalani peran ini? </p>
<p dir="ltr">Ada berbagai pilihan yang bisa dijalankan yaitu :<br>
1. Host atau speaker, peran ini hexagonia nanti akan membagikan ilmu dan atau pengalaman<br>
2. Participant yakni mengikuti jalannya acara dari awal sampai akhir<br>
3. Bumblebee adalah peserta yang bisa berpindah dari satu acara ke acara lainnya<br>
4. Butterfly adalah yang memilih diam dan merefleksikan apa yang sudah didapat</p>
<p dir="ltr">Tiap hari tidak perlu ikut semuanya hanya dialokasikan minimal satu jam dan maksimal dua acara yang terpenting sesuai kesepakatan dengan keluarga. Jangan sampai mengalihkan kewajiban utama.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb8BeiWrxYnDIGpbyikqzonLOXmzYr1k5sOjg75RRVfuqaKIY7YcaWMYYUAMm1oIC0h6IbBCJY0qGDwy8ZNhUU1uT52kNxuknSpuM82uz7-SODTI3XVopJSzIIsMyQ7_zx_bjigBODtPI/s1600/1612858805260684-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb8BeiWrxYnDIGpbyikqzonLOXmzYr1k5sOjg75RRVfuqaKIY7YcaWMYYUAMm1oIC0h6IbBCJY0qGDwy8ZNhUU1uT52kNxuknSpuM82uz7-SODTI3XVopJSzIIsMyQ7_zx_bjigBODtPI/s1600/1612858805260684-1.png" width="400">
</a>
</div><br></p>
<p dir="ltr">Pekan ini masih memilih untuk menjadi partisipan dan juga bumblebee. Oleh karena masih bingung untuk memilih platform apa yang nyaman dan materi apa yang ingin disampaikan. Jadi partisipasi peran yang penting pekan ini adalah mendukung teman-teman yang akan tampil sebagai speaker. Ternyata hasilnya materi yang dibawakan teman-teman luar biasa. Senin lalu meski agak terlambat sempat mengikuti satu tema di IG live tentang berbenah. Sebuah PR yang sering menjadi wacana saja...he he he</p><p dir="ltr"><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdfjjtEtZzjxWbqxF6PmWd4i0bQWtGEpRJ80x1LS9zDUbp4OOwq3fVB00fQjjXPNtlooX8FnIzMLI2BUe6Z42QidZOHiW_Vj_63Cb3jQvElAEBzGdnF46_S46o1eivpfp4Aaj3vmDhss4/s1600/1612858761922671-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdfjjtEtZzjxWbqxF6PmWd4i0bQWtGEpRJ80x1LS9zDUbp4OOwq3fVB00fQjjXPNtlooX8FnIzMLI2BUe6Z42QidZOHiW_Vj_63Cb3jQvElAEBzGdnF46_S46o1eivpfp4Aaj3vmDhss4/s1600/1612858761922671-2.png" width="400">
</a>
</div></p><p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Semoga pekan depan sudah menemukan peran lain yang bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang. Targetnya bisa live ke melalui Instagram sebab ada keinginan sebab jauh dalam hati ingin menargetkan anak-anak ideologis dan kawan-kawan muda lain yang lebih familiar dengan IG live.<br></p>
<p dir="ltr"><b>#ZonaO</b><br>
<b>#HexagonCityVirtualConference</b><br>
<b>#HexagonCity</b><br>
<b>#Hexagonia</b><br>
<b>#KuliahBundaProduktif</b><br>
<b>#InstitutIbuProfesional</b><br>
<b>#IbuProfesionalforIndonesia</b><br>
<b>#SemestaKaryaUntukIndonesia</b></p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-5287583641696332922021-02-02T09:58:00.001+07:002021-02-02T09:58:13.154+07:00Berpikir Lateral : Pilih 7 Warna Topimu!<p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBU29uQexGxx-e5LdaMrc3zGHEHmH-fsWypIw7MZ4FEVofGWUUrF6g6A36ka0QdNPR2XI7mPUakOBrY2z-BIUEvkvtZZSo6ETCVURpzbLiWM_sxrTXMFRgLnU_3ASc0-bsG1lBnw6nJVg/s1600/1612234684734191-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBU29uQexGxx-e5LdaMrc3zGHEHmH-fsWypIw7MZ4FEVofGWUUrF6g6A36ka0QdNPR2XI7mPUakOBrY2z-BIUEvkvtZZSo6ETCVURpzbLiWM_sxrTXMFRgLnU_3ASc0-bsG1lBnw6nJVg/s1600/1612234684734191-0.png" width="400">
</a>
</div></span><span style="letter-spacing: 0.2px;">Pekan ini materi yang diberikan berkaitan </span><u style="letter-spacing: 0.2px;">dengan</u><span style="letter-spacing: 0.2px;"> konsep berpikir yang dirancang seorang psikolog bernama Edward de Bono. Melalui bukunya yang berjudul “Berpikir Lateral” pada tahun 1985 ia memperkenalkan konsep "</span><i style="letter-spacing: 0.2px;">Six Thinking Hat</i><span style="letter-spacing: 0.2px;">".</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p>
<p dir="ltr">Menurut de Bono, kesulitan utama berpikir adalah kebingungan. Oleh karena itu ia memberikan premis bahwa otak manusia dapat berpikir dengan diberikan tantangan yang berbeda-beda. Dirancang secara terstruktur agar dapat berpikir dan mengidentifikasi dari arah yang berbeda.</p>
<p dir="ltr">Berpikir lateral dapat dipahami sebagai usaha berpikir yang berfokus mencapai solusi untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak pada umumnya. Sebuah upaya yang cenderung diabaikan oleh orang yang berpikiran <u>logis.</u></p>
<p dir="ltr">Proses yang dikembangkan oleh de Bono memberikan ruang pikir kita mampu melihat ide dari berbagai sudut serta fokus yang lebih kaya. Kita diarahkan untuk membagi fokus pada 6 titik saja agar bisa membuat analisa permasalahan yang efisien dan menyeluruh.</p>
<p dir="ltr">Adapun terkait konsep berpikir lateral dan Projects Passion Co House Laras Hati pada Sabtu tanggal 23 Januari 2021 lepas menghelat wahana dari booth pendidikan dilanjutkan diskusi tim. Alhamdulillah hampir mayoritas anggota tim dapat hadir untuk ikut sesi sharing.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFddMn-_qWtHO8Iu3r1EeJAtm0JxekCUpi_7qHgC4ElbR2tF5qaI_oOU8qP5vHz_nvaKuULO0qOadCdSZfCwJrzgeOOjoAIxY0dgAsntmob-05w912KvcZx8WOCChPALZX1AJItt1eOY/s1600/1612234671957322-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFddMn-_qWtHO8Iu3r1EeJAtm0JxekCUpi_7qHgC4ElbR2tF5qaI_oOU8qP5vHz_nvaKuULO0qOadCdSZfCwJrzgeOOjoAIxY0dgAsntmob-05w912KvcZx8WOCChPALZX1AJItt1eOY/s1600/1612234671957322-1.png" width="400">
</a>
</div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Sore hari itu kami bisa saling mengalirkan rasa terkait topi-topi yang akan kami gunakan untuk keberhasilan Hexacare Festival yang sudah dijalani separuh jalan.</span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Hasil detail sharing tim Laras Hati sebagai berikut :</span><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></p><p dir="ltr"><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0EaJAqqA5Qk3AVa_mzWJ7EJ-PQomGmxDvrDkIltSa6EDggfvlTudr2NesO01Yem4G8xhE2cpp94pL4exi3J9yZVOQs_6Hxpr43R0ItfhFXyTVAcibNADZBYq7Mq5QIV5wav0RA1YuLi0/s1600/1612234653249357-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0EaJAqqA5Qk3AVa_mzWJ7EJ-PQomGmxDvrDkIltSa6EDggfvlTudr2NesO01Yem4G8xhE2cpp94pL4exi3J9yZVOQs_6Hxpr43R0ItfhFXyTVAcibNADZBYq7Mq5QIV5wav0RA1YuLi0/s1600/1612234653249357-2.png" width="400">
</a>
</div><br></span></p><p dir="ltr">Selama hampir satu setengah jam itu kami juga mendapatkan ide-ide baru terkait action plan team yang dirangkum seperti gambar di bawah ini :</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpTmzQgM-2NfwwXwgRe0Eo63RbaY3tOkz40oLp9IKYR5-p4sCUeGlChK81dlNbi7OWzxzsa1e_JlrVXBQLT7EDIwEqVJgp6OPZk6D9_MvI6bqMvvwjhwSss0pUgcXGhqm8vWJkYaleIKs/s1600/1612234638196685-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpTmzQgM-2NfwwXwgRe0Eo63RbaY3tOkz40oLp9IKYR5-p4sCUeGlChK81dlNbi7OWzxzsa1e_JlrVXBQLT7EDIwEqVJgp6OPZk6D9_MvI6bqMvvwjhwSss0pUgcXGhqm8vWJkYaleIKs/s1600/1612234638196685-3.png" width="400">
</a>
</div><br>Pekan ini <i>action plan</i> yang insya Allah ingin kami akan segera eksekusi adalah 'closing ceremony' self care untuk tim Laras Hati.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9yP88nFu7EkGhdv4HuejfEkFjzdCwwFh7BI_g25oZwtI0rFQWOAY0EJUQdf8iSgylce3DfxgojoV2u7PwwPtiAdy9QFetQ0TIBqLuf8U0P3GLfb4z5Unr1IfYaG_5atYwtnBMtoRMhKQ/s1600/1612234630276599-4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9yP88nFu7EkGhdv4HuejfEkFjzdCwwFh7BI_g25oZwtI0rFQWOAY0EJUQdf8iSgylce3DfxgojoV2u7PwwPtiAdy9QFetQ0TIBqLuf8U0P3GLfb4z5Unr1IfYaG_5atYwtnBMtoRMhKQ/s1600/1612234630276599-4.png" width="400">
</a>
</div><br>Terkait Action Plan dengan cluster dapat juga dilihat pada gambar di bawah ini :</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDR3GqbFQNJVkYTPmpb02N13dFxwYqiTxxzkzFirj_9fB63vXIchNYAvNDUya2b7Zzu_wvkAX7882ykpoG75fV2Zj1favkDRRPZbk2xihlK3ObdGxf_VKvyCYSbNdnxqFgNCeL3G-q6dY/s1600/1612234621063940-5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDR3GqbFQNJVkYTPmpb02N13dFxwYqiTxxzkzFirj_9fB63vXIchNYAvNDUya2b7Zzu_wvkAX7882ykpoG75fV2Zj1favkDRRPZbk2xihlK3ObdGxf_VKvyCYSbNdnxqFgNCeL3G-q6dY/s1600/1612234621063940-5.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Berharap semua member cluster dapat menjadi ambassador dari seluruh project passion co house yang ada. Saling melengkapi dan menyemarakkan acara-acara yang akan diselenggarakan.</p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Akhir kata dari jurnal pekan ini, semoga Allah mampukan dan mudahkan dengan segala kebaikan-kebaikan agar senantiasa niat untuk berdampak selalu diberkahi-Nya.</p><p dir="ltr">Aamiin</p>
<p dir="ltr">#HexagonCity<br>
#Hexagonia<br>
#ZonaG<br>
#KuliahBundaProduktif<br>
#InstitutIbuProfesional</p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1653757800886572327.post-26894281618872955412020-11-24T20:54:00.001+07:002020-11-29T07:03:13.518+07:00Seri Jurnal Hexagon City : Menggambar Peta Produktivitas Hidup<p dir="ltr">Hai...hai Hexagonia!</p><p dir="ltr"><br>
Hujan lebat, angin kencang, udara dingin dan basah berhembus setiap hari. Butuh stamina, semangat serta energi yang tidak sedikit untuk tetap bisa melanjutkan perjalanan. Ibarat memegang kemudi kapal butuh fokus agar tetap selamat berlayar hingga tujuan.</p><p dir="ltr">Kurang lebih situasi di atas tidak jauh beda untuk menggambarkan apa yang sedang saya rasakan secara personal saat ini. Semesta masih menjawab niat mendapatkan Endurance sebagai karakter Hexa yang ingin saya latih. Tiga pekan di November banyak episode kehidupan luar biasa yang harus dilewati, hingga tidak terasa sudah sampai di ujung bulan ke sebelas ini.</p><p dir="ltr">Terbersit ingatan pada sebuah mantra motivasi dari seorang panutan saya, Buya Hamka.<br><b>
"Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi"</b>.<br>
Membaca dan merenungkan kalimat Buya membuat saya harus terhubung kembali pada "<i>Strong Why</i>" saya saat memberanikan diri memulai perjalanan ini. Saya harus menata fokus, berhati-hati dalam mengatur energi agar terus berkembang kesabarannya menghadapi apapun situasinya.</p><p dir="ltr">Tadinya tidak ingin menceritakan apa yang sedang saya lalui ini. Ada keraguan bagaimana jika malah membuat rasa tidak nyaman bagi tim. Namun pada akhirnya saya memutuskan untuk menjelaskan keterbatasan apa yang sedang terjadi. Berharap mendapatkan bantuan dari anggota tim agar bisa terkoneksi dengan keluarga di Co-Housing Laras Hati. Saya berpikir jika tidak disampaikan malah akan menimbulkan friksi yang membuat salah sangka.</p><p dir="ltr">Setelah melakukan <i>check-in</i> yang lebih seperti aliran rasa dan dapat tanggapan positif dari teman-teman rasanya melegakan sekali. <b><i>Let's Talk</i></b>! Itu merupakan mantra baru yang saya temukan dari <i>check-in</i> kali ini. </p><p dir="ltr">Lalu bersama-sama memahami materi yang di sampaikan pekan lalu dan membahas <u>aktivitas</u> 4E for nation. <b>4E adalah enjoy<i>, easy, excellent, </i>dan <i>earn</i></b>. Kegiatan dikatakan '<i><b>Enjoy</b></i>' bila dilakukan dengan bahagia dan merasa senang. <b><i>'Easy'</i></b> jika terasa mudah melakukan apapun tantangannya. <i><b>'Excellent'</b></i> artinya tantangan dapat dituntaskan dengan hasil yang memuaskan. Terakhir kategori <b><i>'Earn'</i></b> jika apa yang dilakukan berhasil menciptakan dampak baik bagi lainnya. Memang tinggal di Hexagon City warganya harus semakin mampu mengenali dan memilah segala langkah juga aktivitasnya agar lebih terarah. Berikut aktivitas 4E personal saya :<br></p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNyAJLHlWg1ntMezSNEjSz9H0KPXsqq3LBMw47j14P_BqJ111oY_9jvgtUBMz3-b78l36QmTQMNgsge0AzqK_eap5m33LU_8QF2HpxHNwnJYuu-t78bpkCihrLq7qHOIncvcxrMi5PkqQ/s1600/1606226075077565-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNyAJLHlWg1ntMezSNEjSz9H0KPXsqq3LBMw47j14P_BqJ111oY_9jvgtUBMz3-b78l36QmTQMNgsge0AzqK_eap5m33LU_8QF2HpxHNwnJYuu-t78bpkCihrLq7qHOIncvcxrMi5PkqQ/s1600/1606226075077565-0.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">Kegiatan yang saya lakukan masih masuk ranah enjoy saja namun berharap semakin meningkat jadi excellent bahkan hingga earn.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh54uGnkZBhZ8PmQHgD6d8jJ3DVPET9IuBIpp1Lex1yNx-0igufjMFjZ_DJTzQ6f6H14c4LYBMKkFWzYXb0FD6M2YXctyN8EwupEAtB-zhLo6ss5J75GBx3eFTlcn7o8TGAvLIc7wnvbkA/s1600/1606226060549397-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh54uGnkZBhZ8PmQHgD6d8jJ3DVPET9IuBIpp1Lex1yNx-0igufjMFjZ_DJTzQ6f6H14c4LYBMKkFWzYXb0FD6M2YXctyN8EwupEAtB-zhLo6ss5J75GBx3eFTlcn7o8TGAvLIc7wnvbkA/s1600/1606226060549397-1.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr"><br></p><p dir="ltr">Kami saling berbagi peran di antara segala macam kesibukan kami masing-masing. Saling menguatkan karena terkadang bisikan ingin menyerah datang berhembus semakin kencang. Sesederhana apapun kami berusaha belajar asertif untuk menyampaikan. Tujuannya agar dapat didiskusikan, saling colek, peduli, mengambil peran dan menawarkan bantuan agar bisa saling melengkapi.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1kLClYG2XC-09F2NW0ILGecMKXponBswmHOiy7XQ5iHrhPnNNQ9dVFGFwMGmY246R8zo2YS4n0X6z_fE7TXdS-2gCPX-CroVsHO82kfg5DXJ0PbL1pkvIKo9C27Jx5rTeAFT9HBl0JBI/s1600/1606226037613214-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1kLClYG2XC-09F2NW0ILGecMKXponBswmHOiy7XQ5iHrhPnNNQ9dVFGFwMGmY246R8zo2YS4n0X6z_fE7TXdS-2gCPX-CroVsHO82kfg5DXJ0PbL1pkvIKo9C27Jx5rTeAFT9HBl0JBI/s1600/1606226037613214-2.png" width="400">
</a>
</div><br>Maka dengan pilihan peran tersebut layar yang terkembang pun makin lebar. Berharapnya mampu terus saling mengisi kemampuan diri agar bisa lebih kaya manfaat.</p><p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2A4uCMJS5NHlAzgxPrEpHKJoFMbtall1V86dhbkJ-phPMfQYyDlIdZXL0R_7YrHq5_d7sP7eHxDrPVaKG3ci2K9uNyBOXaV1BkFeUyeH7w1ENDWPLHZi4YcbXVvGIkPnwYIV2abFa2VE/s1600/1606226028414112-3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2A4uCMJS5NHlAzgxPrEpHKJoFMbtall1V86dhbkJ-phPMfQYyDlIdZXL0R_7YrHq5_d7sP7eHxDrPVaKG3ci2K9uNyBOXaV1BkFeUyeH7w1ENDWPLHZi4YcbXVvGIkPnwYIV2abFa2VE/s1600/1606226028414112-3.png" width="400">
</a>
</div><br></p><p dir="ltr">
</p><p dir="ltr">#zonaE<br>
#HexagonCity<br>
#Hexagonia<br>
#ProjectPassion<br>
#KuliahBundaProduktif<br>
#InstitutIbuProfesional</p>Dee.Irumhttp://www.blogger.com/profile/09006867065372400630noreply@blogger.com0