5 Fakta Ciamik Tahap Bunda Cekatan menurut si Kupu-kupu Cantik

Rabu, 22 Juli 2020

Waktu demi waktu bergulir dengan cepatnya, bukan karena perputaran waktu yang berlari lebih kencang. Namun, perjalanan metamorfosis menuju kupu-kupu cantik itulah yang begitu seru hingga kami tak lagi menghitung detik per detik.

Tahapan Bunda Cekatan Batch 1 ini memang menyajikan kemasan yang berbeda. Tak hanya kemasan tetapi hidangan yang disiapkan pun selalu penuh kejutan. Mungkin kami memang sengaja dilatih untuk mengelola keterkejutan itu. Kami seolah disiapkan agar sigap dan cekatan menangkap segala momentum. Namanya juga Tahap Bunda Cekatan artinya memang sudah naik level dong cara belajarnya.


Sedikit mereviu mengapa para ibu dan calon ibu harus terus berproses yaitu agar semua perempuan tanpa terkecuali bersiap menghadapi segala kompleksitas tantangan kehidupan. Seorang Ibu sejatinya merupakan manajer dalam rumah tangganya. Ia harus belajar merdeka dan bahagia sejak dari pikirannya. Masih ingat prinsip ini kan, BeiBuns?

1. Put first thing first
2. One bite at the time
3. Delegating

Mahasiswi di Tahap Bunda Cekatan ini harus mengasah lebih tajam ketiga prinsip tersebut. Hal ini merujuk pada slogan Bunda Cekatan 'Kebanggaan Keluarga'. Bunda dan calon bunda di tahan ini harus mampu bergerak memantaskan diri untuk mencapai tujuannya.

Tahapan ini dilakoni selama 7 purnama dengan melewati semua proses metamorfosis. Mulai kelas telur-telur, kemudian kelas ulat dan naik kelas menjadi kepompong yang harus melakukan tirakat puasa hingga akhirnya menjelma menjadi kupu-kupu cantik yang terbang kesana kemari menebar kebahagiaan di taman sari.



Simaklah 5 fakta ciamik selama petualangan 7 pekan si kupu-kupu cantik berikut ini :

1. Lebih Mengenal Diri Sendiri

Sebelum memulai perjalanan peta pikiran atau mind map jadi material penting yang harus dibuat. Tentu saja ini membutuhkan kepercayaan dan penghargaan pada diri sendiri. Sejauhmana kita mengenal diri kita, apa mau kita, fokus, sasaran, serta apa tujuan hidup kita. Komunikasi jujur dengan diri sendiri sangat diperlukan untuk bisa mengenali apa yang mungkin masih tersembunyi.

2. Terencana dan Terarah

Kami dilatih untuk mampu berpikir runtut, terukur dan terarah dengan segala rencana aktivitas yang akan dilakukan.

3. Skala Prioritas

Tahapan Bunda Cekatan juga mendorong kami untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat sesuai skala prioritas, baik secara individual ataupun dengan tim.


4. Komitmen dan Konsistensi

Ini bagian tersulit buat saya untuk menjaga ritmenya, kadang sudah berada di titik nadir dan ingin balik kanan karena kehilangan fokus. Tapi puji syukur Alhamdulilah mendapat banyak dukungan untuk tetap menyelesaikan sampai garis finis.

Pada bagian ini yang harus dikalahkan adalah kebiasaan menunda dan berusaha menahan diri untuk tidak reaktif pada kejutan-kejutan yang ditemui selama berproses. Perlu mengatur strategi dan energi untuk selalu mampu menikmati harmonisasi ritmenya.


5. Berkembangnya Peran dan Ketrampilan Rasa

Tidak bisa dipungkiri bahwa melalui tahap-tahap di Bunda Cekatan mengembangkan peran kita sebagai perempuan, ibu dan calon ibu. Misal yang tadinya hanya sebagai bendahara atau tukang catat naik level menjadi manajer keuangan keluarga. Saya yang belum terbiasa dengan teknik konseling REBT dengan bantuan mentor mampu membedakan dan menggabungkan dengan teknik konseling CBT. Akhirnya sebagai praktisi kemampuan peran saya sebagai konselor berkembang.

Sebagai mentor saya juga melatih mengembangkan rasa dan ketrampilan untuk berbagi apa yang saya ketahui dan pelajari. Tema Konseling dan Komunikasi Asyik dengan Remaja memang unik hingga membuat saya juga harus terus mengasah literasi untuk membantu mentee menemukan apa yang dibutuhkannya. Tak segan di sela mentoring saya meminta mentor saya untuk berkenan meladeni permintaan saya untuk 'brainstroming'. Studi kasus langsung sebagai sarana pembelajaran, agar sama-sama belajar menemukan solusi mandiri.

Nah, 5 fakta ciamik ala saya sudah terungkap di sini. Bagaimana dengan BeiBuns semua? Apakah kita mendapat perasaan dan pengalaman yang sama? Semoga ada yang berbeda sih jadi saya bisa ikutan belajar lagi apa yang masih ditambahkan dari proses ini.

Lalu, apakah saya bahagia selama menjalani Tahap Bunda Cekatan? Tentu saja saya berbahagia menemukan begitu banyak cemilan di belantara ilmu. Bisa menikmati semua yang ingin kita cicip asal jangan sampai kekenyangan dan salah jalan. Kebahagiaan lain adalah menemukan saudari baru lewat Buddy System, membentuk Family Project untuk saling menguatkan ilmu yang akan dan atau sudah dikuasai, dan terakhir program mentorship. Tak henti bersyukur saya menemukan mentor dan mentee yang luar biasa. Tidak sungkan berbagi ilmu dan saling mengisi hingga melewati akhir program tersebut. Rasanya kok seperti menemukan belahan hati.. Klik!

Terima kasih mentor dan mentee kesayangan. Kohesivitas ini pula yang membuat saya bertahan hingga akhir tahapan.

Oh ya, sebagai penutup tahan Bunda Cekatan Batch 1 ini pekan kedelapan kami diminta membuat proyek keroyokan bersama regional masing-masing. Proyek itu adalah pembuatan video selebrasi. Proses kreatif pembuatan video pendek seru dengan waktu yang terbilang singkat. Mulai dari usulan konsep, siapa pemangku tanggung jawab proses pembuatannya dan sebagainya. Alhamdulillah semua Allah mudahkan. Teman-teman merujuk pada satu konsep dan Mbak Akmala dengan besar hati menawarkan diri berperan menjadi penanggung jawabnya. Masya Allah.

Setelah itu semua kami diminta untuk mengirimkan video berdurasi dua detik dengan konsep yang sudah disepakati. Wah, tiba-tiba semua antusias menggambar kupu-kupi cantik dan ucapan terima kasihnya. Waktu mengumpulkan ada yang posisi kamera terbalik, tangannya salah arah jadi harus pengambilan gambar ulang deh. Hasilnya? Ah, kami nyaris semua berkomentar jika dibuat terharu saat pertama kali melihat tayangan yang dibagi melalui WAG HIMA Ibu Profesional Semarang.

Akhirnya yang bisa saya simpulkan adalah semua akan sampai pada kesuksesan dengan definisinya masing-masing. Kuncinya adalah niat, usaha, doa dan tujuan yang jelas lakukan semuanya berulang. Boleh lelah tapi jangan berhenti melangkah.

"Latihan - Percayakan - Kerjakan - Tingkatkan - Mengulang Latihan - Percayakan kembali - Tingkatkan semua ke level berikutnya dan begitu seterusnya"

Mengapa begitu? Sebab sebagai manusia apapun predikatnya harus mampu mengembangkan perannya di manapun dia berada. Bagi saya pribadi jadi semakin memahami bahwa anugerah Allah Subhana Wa Ta'alla sudah sedemikian besarnya, hingga muncul pertanyaan kepada diri sendiri apakah cukup hanya mau bersyukur sekedarnya?

#aliranrasabuncek1
#selebrasibuncek1









Read More

Sparkling Butterfly : Pekan Ketujuh Jurnal Kupu-kupu

Selasa, 07 Juli 2020

Selamat Pagi!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh

Pekan ini adalah pekan ketujuh kupu-kupu cantik merayakan kemesraan tali kasih mentor dan mentee. Menari bersama berkeliling taman bunga dan saling berbagi manisnya putik sari.

Berbagi pengalaman, ilmu, membongkar rasa, saling merapat, menganyam cerita layaknya teman seperjalanan. Kawan yang siap sedia berbagi pelajaran hidup.

Sedari awal mentorship aku memang membuka diri hanya untuk berbagi pengalaman yang pernah dijalani selama berada di dunia konseling. Utamanya tentu tema yang aku kuasai yaitu Psikologi Pendidikan dan Remaja, sebab sungguh sejujurnya berat rasanya mengatakan diri ini sudah ahli. Masih jauh panggang dari api. Lebih nyaman bagiku untuk menggunakan kalimat lainnya.

Alhamdulillah mendapatkan kepercayaan dua mentee yang luar biasa. Naik turun hubungan kami jelas pasti ada terutama soal waktu kencan. Banyak sekali aral dalam menjalani program Mentorship. 

Selama perjalanan enam pekan rasanya memang berkejaran dengan waktu. Belum lagi ditambah dengan gawai yang memang kurang fit karena baterainya sudah aus hingga menggelembung akibat terlampau penuh dengan beban.

Minggu ini diminta untuk merayakan kebahagiaan hubungan kami selama mentoring. Surat cinta pun datang dari mentee dan mentorku. Saling menguatkan untuk lebih bersemangat menghadapi selangkah lagi program mentorship ini.

Surat cinta lebih dulu datang dari mentorku yang sabar dan telaten meladeni banyaknya pertanyaanku. Sebab terkadang masih kebingungan dengan kemiripan beberapa teori. Mau tahu isi surat cintanya? Yuk baca bersama-sama ya...

Kemajuan mentee Dian Eka
1. Mengerti aturan dan kesalahan dasar konseling
2. Memahami prinsip2 dasar REBT
3. Bsa membedakan REBT dan CBT
4. Aktif berdiskusi seputar konseling
5. Praktek sebagai klien dan mentor sebagai konselor

Sedangkan surat cinta dari kedua menteeku bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

Bukan kelas bunda cekatan kalau tidak ada kejutan. Ternyata ada sesuatu yang makin unik di pekan ini yaitu kami harus menggambarkan suasana hati kami melalui pemilihan warna-warni yang diberikan pada sayap kupu-kupu kami. Sebuah tambahan tantangan pengalaman yang di luar kebiasaan, bukan?

Pertama sekali aku mencoba mewarnai dengan menggunakan template yang sudah disediakan. Namun, kemudian entah kenapa tidak merasakan sensasinya yang lebih berkesan maka aku hentikan saja prosesnya. Lalu mencoba mengunduh gambar dasar baru untuk diwarnai. Tetapi sama saja terasa ada rasa yang kurang.


Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil krayon yang lama terbengkalai di rak. Mulailah aku menggambar dengan piranti seadanya dan hasil gambar yang juga ala kadarnya. Namun, entah mengapa rasanya justru hati riang gembira dan puasnya malah tiada tara. 

Tara! Jadilah 'Sparkling Butterfly', seekor kupu-kupu berwarna majemuk alias pelangi. Berwana-warni dan seolah berkilauan terbang bebas merayakan kebahagiaannya. 

Ya! Itu suasana hati saya selama belajar bersama dalam mentorship ini, baik bersama mentor dan mentee. Rasanya menyenangkan sekali mendapatkan banyak ilmu, cerita dan asupan pengalaman dari sudut pandang yang berbeda.

Terima kasih mentor dan menteeku sudah bersedia berbagi bahagia untuk dibawa terbang bebas dibirunya angkasa raya. Merdeka!

#bundacekatanbatch1
#buncektahapkupu-kupu
#terimakasihmentor
#terimakasihmentee

Read More