Pekan ini keseruan tentu saja bertambah, mendebarkan mungkin seperti itu kalau diterjemahkan pakai aksara. Ibarat sedang menemukan belahan jiwa, kepada siapa ruh cinta ini terpaut...eaaa.
Tantangan kali ini adalah berbagi kebahagiaan dengan memberikan hadiah kepada teman-teman terpilih. Hadiah yang bisa meningkatkan semangat dan kebahagiaan kita dan juga mereka.
Bukan bermaksud berlebihan tapi saya selalu menyakinkan diri bahwa kita akan selalu didekatkan pada apa saja yang sefrekuensi. Nggak pernah salah gaul deh. Semestakung begitu orang-orang bilang. Benang merah yang tak tampak itu nyata mengaitkan jiwa-jiwa yang mencari pautannya.
Sejak dongeng disampaikan ibu Septi malam itu, terbayang sudah dua nama yang akan terpilih untuk menerima kado cinta dari saya. Satu nama muncul belakangan. Saya pikir mau belanja ide dulu untuk meramu hadiah sederhana untuk saudari ideologis baruku.
Eh, qadarallah sekali lagi semestakung. Dua nama yang terlintas dalam benak itu justru malah mengirimkan kadonya terlebih dahulu. Nggak bisa menahan senyuman karena bahagia sekaligus takjub. Ajaib! Nama ketiga yang muncul pun juga nggak disangka sama seperti cerita sebelumnya. Dipikirkan dan beliau yang malah mengirimkan kadonya.
Saya pikir cukup tiga saja atau maksimal lima sampai enam teman baru yang akan diberikan hadiah. Mereka yang saya rasakan lumayan intens dan hangat obrolannya. Puji syukur hampir semua orang yang saya maksud dalam benak bisa saling berbalasan hadiah, kemudian ditambah dua orang lainnya yang secara pribadi saya kirim kudapan kesukaannya. Seperti bunda Diyah dari IP Jepara obrolan kami tersambung kembali karena beliau bertanya tentang keluarga Getar Suara. Lalu, karena beliau berasal dari keluarga parenting saya tawarkan kado sederhana. Alhamdulillah beliau menyukainya.
Sama halnya dengan cerita bunda Eka Rizki dari Tangerang Kota, beliau juga menyampaikan kebahagiaan yang sama. Baru sengaja dikirim di saat terakhir karena sewaktu saya lihat statusnya beliau sedang safar bersama para punggawa bisnisnya keluar kota. Kado sederhana yang saya tahan beberapa waktu itu tentang Public Speaking for Business.
Saya memang kagum dengan semangat bisnis beliau seperti yang pernah saya ceritakan pekan lalu, hingga akhirnya hadiah kecil itu terbesit untuk diberikan. Berharap tanah sederhana ini mampu menambahkan semangat memberdayakan lingkungan sekitarnya.
Mau tahu apa saja hadiah yang saya dapatkan? Nah, simak ya cerita tentang keenam hadiah luar biasa yang saya terima. Saya tulis sesuai dengan urutan serah terima hadiah.
1. Bunda Lathifa-KalSel (Parenting)
Beliau yang pertama kali mengirimkan cemilan untuk membantu saya belajar lebih percaya diri dan serius belajar Public Speaking. Kami akhirnya bertukar kado karena beliau memang salah satu orang yang terbersit ialah beliau.
Saya kirimkan beberapa video tentang Parenting Nabawiyah dan tulisan saya terkait Parenting atau Innerchild.
2. Bunda Enggar Swan-Jember (Ratu Dapur/Cooking)
Beliau mengirimkan sebuah hadiah berisi
PDF berisi 16 halaman tentang Teknik Public Speaking sebagai hadiah. Wah, ini keren banget karena ilmunya bernutrisi tinggi. Sebagai tanda cinta saya kirimkan hadiah tentang food preparation yang kadang saya tonton tapi tidak untuk sering dipraktekkan. Dapur salah satu tempat spesial tapi bukan tempat ternyaman untuk berlama-lama di sana...he he he...
3. Bunda Laila Makmunah-Jepara (Manajemen Marah)
Beliau mengirimkan saya hadiah melalu rekaman suaranya. Rupanya ini Potluck pertama yang pernah dikirimkan untuk jadi cemilan. Temanya tentang 'Mengelola Sampah dengan 5R'. Sungguh di luar dugaan Allah Ta'alla memang Maha asyik dengan segala rencana-Nya. Informasi ini memang sedang saya butuhkan terkait proyek sosial yang sedang dalam ancang-ancang diwujudkan. Bismillahirrahmanirrahim Bi'idznillah. Mungkin ini sekali lagi yang disebut semestakung. Kita akan di dekatkan atau di jauhkan untuk mendukung semua kebaikan-kebaikan yang sesuai dengan kemampuan peranan kita.
Hadiah yang sudah saya persiapkan untuk beliau merupakan cemilan favorit di keluarga besarnya. Sebuah tips sederhana untuk mengelola emosi dan rasa marah (Smart Happiness). Senangnya lagi bunda Laila malah memberikan sebuah pertanyaan sekaligus request yang lama nian tertunda. In syaAllah ya Bun akan segera dieksekusi tulisannya...Ganbatte!
4. Bunda Febrin Aisyah-KalSel (Parenting)
Kalau bunda satu ini sebenarnya teman lama yang dipertemukan dalam dunia Parenting dan Talent Mapping. Kami sering terlibat diskusi terkait "kerinduan" tentang impian dunia pendidikan, psikologi dan juga hal lain tentunya.
Meski secara fisik baru sekali bertemu, rasanya ada saja obrolan yang bisa kami sambungkan terkait hal yang saya sebutkan sebelumnya. "Sejarah" menyatukan kami he he he (apaan sih!).
Bunda Febrin mengirimkan hadiah terkait Innerchild yang diramunya sendiri. Bagi saya ini sebuah kehormatan bisa mencicipi hasil olahan beliau sendiri. Temanya pun unik yaitu 'Mendidik Tanpa Trauma Masa Lalu' dan sekali lagi ada kekuatan yang menggerakkan tema ini ke hadapan saya. Ya saat ini memang saya juga sedang fokus ke tema ini (Innerchild) selain menambah terus wawasan serta kemampuan tentang Public Speaking.
Kado artikel sederhana ala saya terkait parenting dan innerchild yang pernah saya ramu di blog pun saya kirimkan ke beliau. Semoga saja suatu saat entah kapan itu tulisan tersebut bisa memetik buah manfaat.
5. Bunda Yessi-KalSel (Innerchild)
Masih dari Kalimantan Selatan nih beliau menyapa terlebih dahulu dan terharu kado yang dibungkus cantik dikirimkan kepada saya.
Sebuah video mengenai ilmu Public Speaking yang disampaikan oleh Pandji Pragiwaksono. Cemilan wajib para pembelajar ilmu per-Public Speaking-an. Cocok dan renyah banget untuk dinikmati. Silahkan yang mau ikut belajar bisa intip di sini.
6. Bunda Murni-Gresik (Manajer Marah)
Hadiah yang baru saja matang dikirim dari Gresik, sungguh saya nggak pernah menduga menerimanya. Sebuah link video tentang Public Speaking yang sebelumnya disajikan di acara IP regional Gresik. Kebetulan? Tentu saja tidak! Tidak ada daun jatuh yang tanpa ijin dan sepengetahuan-Nya.
Tidak banyak yang mampu saya bagi, hanya kado sederhana yang memang ada di almari literasi dan diracik dan dibagikan dengan cinta.
Selalu seru bukan cerita tiap pekannya? Camping ground yang membuat ransel saya semakin penuh dengan kebahagiaan.
Bagaimana denganmu kawan? Masih kah bahagiamu tertawan? Semoga kita semua dimampukan untuk mendekatkan diri pada hal-hal baik dan penuh kemanfaatan.