Jurnal Materi Delapan Kampus Ibu Pembaharu : Scale Up! Rayakan Solusi

Selasa, 14 Desember 2021


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh

Tidak menyangka telah sampai di titik sekarang ini. Setelah berproses dari waktu ke waktu menantang diri sendiri untuk menguatkan pencarian dan pemahaman terhadap diri sendiri.

Manusia terlahir dengan takdir dan tantangannya masing-masing. Pun sebagai seorang perempuan dengan berbagai peranannya sebagai diri sendiri, istri juga ibu.

Pada tahap awal di kelas Bunda Sayang telah belajar bagaimana mendidik anak dengan baik, dilanjutkan belajar tentang seluk-beluk mengelola keluarga dengan baik di kelas Bunda Cekatan. Tidak berhenti di sana kami kemudian belajar menggali jati diri, berdaya dan mandiri di kelas Bunda Produktif. Hingga akhirnya tiba di kelas Bunda Salihah. Tempat belajar para perempuan, istri, ibu untuk mengukuhkan keberadaan dirinya agar lebih bermanfaat bagi diri, keluarga serta lingkungan di sekitarnya.

Apa yang sesungguhnya ingin dicapai di Kelas Bunda Salihah ini?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya kelas ini bertujuan agar para perempuan semakin tangguh berperan dan membawa dampak positif untuk lingkungannya. Mengusung 'tagline' Ibu Pembaharu : Dari Rumah untuk Dunia.

Maka para perempuan yang ada di kampus Ibu Pembaharu diharapkan dapat menjadi perempuan, ibu yang mampu menemukan masalahnya lalu mengubahnya menjadi sebuah tantangan untuk dipecahkan sehingga tercipta sebuah solusi yang dapat dirasakan semua pihak.

Ibu Pembaharu adalah tema yang diusung untuk ekosistem di kelas Bunda Salihah batch #1 Program ini sebelumnya sudah diperkenalkan saat Konferensi Ibu Profesional tahun 2019, di Yogyakarta.


Cinderamata Khas Kampus Ibu Pembaharu

Setiap perempuan yang berada di kampus Ibu Pembaharu akan membawa banyak cinderamata yang bisa dibawa pulang. Atau biasa disebut dengan "key takeaways". Semua yang belajar di kampus ini sangat diharapkan tidak hanya menyerap, tetapi juga dapat memproses semua ilmu yang didapatkannya agar diaplikasikan dalam kehidupannya. Ada 6 'key takeaways' yang ada di kampus Ibu Pembaharu, yaitu :

1. Keterampilan mengubah masalah menjadi tantangan dan menjadikannya solusi bagi dunia.

2. Keterampilan membangun team dan melatih kepemimpinan.

3. Keterampilan untuk menggagas sebuah ide kebaikan menjadi sebuah aksi nyata.

4. Keterampilan memetakan sumber daya yang dimiliki untuk kebaikan.

5. Keterampilan untuk membuat perubahan dan siap menghadapi perkembangan zaman.

6. Keterampilan untuk meningkatkan dampak bagi aksi yang dijalankan.

Itulah enam cinderamata yang seharusnya dapat dibawa pulang oleh semua mahasiswi kampus Ibu Pembaharu.


Lika-liku Perjalanan Pembelajaran

Saya secara personal selama menjalani masa perkuliahan selama 6 bulan dan mengikuti tahapan di kampus Ibu Pembaharu. Mulai dari tahap identifikasi masalahmu, temukan teman, pahami masalah, pilih tujuanmu, identifikasi aksimu, aaatnya berAKSI, apresiAKSI dan terakhir rayakan solusi. Pastinya juga merasakan dan mengalami lika-liku perjalanan dalam masa belajarnya yang harus pandai-pandai mengelola energi untuk bertahan tidak meredup semangatnya.

Alhamdulillah sejauh ini telah berusaha semaksimal mungkin lunas menunaikan tugas di kampus Ibu Pembaharu. Baik berupa delapan tantangan menulis jurnal dan reviu, mengikuti tiga event besar, serta menghasilkan portofolio berupa karya digital yang dikerjakan bersama tim.

Jurnal dan buddy review dikerjakan bergantian menggunakan platform blog atau instagram. Isian template setiap tugas per-pekan selalu kami koordinasikan. Tim Ruang Bicara juga bersepakat setiap Jumat sore diagendakan pertemuan daring. Membahas tugas jurnal dan juga yang berkaitan dengan proyek tim.

Sekali lagi puji syukur Alhamdulillah dengan tantangan kesibukan tiap anggota, kami tetap bisa saling memberikan dukungan dan prioritas maksimalnya. Ruang Bicara telah berhasil mengukir beberapa jejak kebermanfaatannya. Apa saja? Kerabat Rubi dapat melihatnya di video persembahan kami di sini.

Meskipun memang masih banyak yang perlu diperbaiki lagi dari waktu ke waktu. Sarana dan prasarana merupakan salah satu yang sangat saya harapkan dapat segera bisa diberikan keluasan rezeki agar dapat memiliki jaringan internet yang lebih stabil (pasang Wi-Fi). Gawai yang semakin berat karena dapur pacu sudah tidak kompatibel untuk diajak bekerja lebih keras. Sebab banyak aplikasi terkini yang membutuhkan ruang dan memori lebih besar contohnya Canva.

Sering saya terkendala untuk ikut membantu tim untuk desain karena untuk membukanya saya sulit atau error. Walaupun  terkait kendala ini sudah menyampaikan ke tim, bahwa terkait unggahan di media sosial saya akan lebih berkontribusi pada narasi untuk caption. Tetap saja masih merasa kurang maksimal.

Namun, secara keseluruhan selama di kelas Bunda Salihah telah berupaya maksimal sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan saya. Mengikuti materi perkuliahan, berdiskusi dan semua keterbatasan menjalankan apa yang telah menjadi kesepakatan tim.

Jadi apakah saya berhak lulus dari kelas bunda Salihah dan kampus Ibu Pembaharu? Jawabannya 'Ya'. Saya layak untuk lulus dari tahapan ini. Namun, seperti yang pernah saya sampaikan saat Live Sharing di Instagram Ruang Bicara, bahwa saya pribadi sangat ingin proyek ini terus ada, berkembang dan berkelanjutan.


Sebab tidak dipungkiri dengan semakin banyak bermunculan ke permukaan kasus KDRT dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak. Ruang Bicara dibutuhkan untuk memberikan edukasi dan alternatif solusi berbagi inspirasi.

Demikianlah jurnal ini dibuat dengan segala kesempurnaan kekurangan saya. Semoga kita semua selalu dilindungi dan dilimpahkan kebaikan-kebaikan dari sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Salam Baik!


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabbarakatuuh


#scaleup

#jurnalpekandelapan

#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia

#ibuprofesionaluntukindonesia

Read More

Jurnal Umpan Balik Materi Ketujuh : ApresiAksi Ibu Pembaharu

Selasa, 07 Desember 2021

Alhamdulillah di pekan ini mendapatkan buddy yang luar biasa gercep. Bahagianya tiba-tiba dicolek dan diingatkan untuk segera menuntaskan kewajiban buddy review, sebelum Konferensi Ibu Pembaharu dilaksanakan.

Setelah mencoba membaca dan memahami jurnal mbak Andriyani yang berasal dari Ibu Profesional Depok. Ditambah dengan bermain ke sosial media timnya yaitu Syakilla Tim. Akhirnya bismillahirrahmanirrahim dengan segala keterbatasan saya mencoba untuk berani memberikan sedikit ulasan, sebagai berikut :

1. Analisa Dampak apakah cukup kuat untuk menggerakkan Aksi untuk jadi bagian dari Solusi? Mengapa?

✅Sependek pemahaman saya saat membaca apa yang tertulis di jurnal. Analisa dampak sosial untuk AKSI tim masih dapat dikuatkan lagi. Lebih fokus pada tindakan spesifik tertentu yaitu untuk membantu "Find My Why" para ibu.

✅Tertulis pada jurnal, analisa dampak penting untuk melihat dan mengukur seberapa besar impact yang dihasilkan dari aksi (pilot project) yang sudah dilakukan. Jangkauan langsung kepada follower sedangkan tidak langsung non follower. Jangkauan perubahan seperti apakah yang dimaksud dan jadi target tim akan lebih mudah dilakukan jika dijelaskan rinciannya.


2. Theory of Change apakah prosesnya sudah dapat diterima dengan runtut?

✅Secara komposisi sudah cukup runtut dan akan menjadi luar biasa lagi jika dapat dikembangkan dan dikerucutkan lagi agar semakin fokus pada Impact yang jauh lebih dalam.


3. The Logic Model setelah dilakukan pengecekan ulang pola. Apakah bisa terus bergerak ke ara impact tahapan logikanya?


✅Menurut saya melihat polanya masih bisa lebih dispesifikkan. Misal konten baik yang dimaksud bentuknya berupa apa? Atau seperti apa yang dapat membantu ibu untuk bisa memahami peranan, menerima tantangan dan juga tetap mengembangkan potensinya. 


✅Tahapan logika yang disusun sependek pemahaman saya, tetap dapat bergerak ke arah impact, hanya saja akan lebih besar lagi dampaknya jika ke depan dalam melakukan AKSI (menyusun kurikulum; pilot project). Tim juga didukung oleh desainer profesional dan content planner media sosial yang mumpuni, handal, mampu bertanggungjawab dari isi hingga desain yang menarik minat netizen secara umum. Atau menunjuk member yang menguasai untuk membuat strategi di media sosialnya, agar dapat terus berkembang dan berkelanjutan dampaknya.

4. Perbandingan antara Tabel Risk Management dan Tabel Stop, Continue, Start apakah struktur berpikir pengambil keputusannya sudah benar?

✅Tabel Stop Continue and Start akan semakin baik jika dimulai dengan menulis langkah nyata tindakan atau program yang sudah dilakukan sejauh ini. Misal untuk program 'Ngemil Bareng' , continue, dua mingguan. Jadi langkah berikutnya terkait pencapaian tujuan AKSI/ dapat segera dibenahi, direalisasi dan lebih berdampak.

Itulah ulasan untuk jurnal umpan balik apresiAksi untuk buddy saya. Mudah-mudahan berkenan dan mohon maaf lahir batin jika ada kekeliruan pemahaman. Semoga di sisa usia kita selalu dimudahkan terus bergerak menebarkan kebaikan dan manfaat pada setiap kesempatan.

Aamin.


#sistemumpanbalikmateri7
#apresiaksi
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia
Read More