LOKOMOTIF IMPIAN

Sabtu, 17 Februari 2018

Lokomotif impian...aslinya sih bingung mau kasih judul apa tapi yang terpikirkan pertama itu maka ...jadilah. Lokomotif ini menggambarkan semangat resolusi ini. Selain itu karena menurut kacamata saya, impian saya ini memuat tak hanya satu agenda dan banyak mengangkut gerbong asa yang berharap mampu bersinergi dengan cita-cita lainnya tak hanya milik saya. Semoga lajunya selalu dalam lindungan restu dan keberkahan Allah Ta'alla, Aamiin.
Meski tidak selalu tertulis membuat resolusi apakah itu harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan adalah salah satu ritual yang diajarkan pada saya sejak kecil. Meski bahasa teknisnya saat itu tidak sekeren sekarang, tapi beliau selalu memancing dengan tanya yang membuat kami; saya dan adik-adik berpikiran terbuka terhadap rencana rancangan masa depan. Esok hari adalah masa depan bagi kita dihari ini, bukan? Kata papa suatu kali ketika salah satu diantara kami mencoba sedikit "nakal" karena sedang terjangkit rasa enggan untuk berpikir. Besok ya dipikir besok lah... capek-capek bikin rencana belum tentu sesuai kenyataannya. Nah, kalau sudah begini nih mama lah yang turun tangan ambil alih peran sebab tahu benar jika papa nggak sesabar itu untuk meladeni pikiran-pikiran usil itu... he-he-he. Mama bilang, "...dengan membuat rencana kita sama halnya sudah bersyukur sama Allah. Kenapa? Sebab dengan rencana itu artinya kita memakai waktu yang Allah berikan dengan maksimal. Artinya lagi kita bukan termasuk orang-orang yang merugi" .
Pastinya penjelasan mama itu tidak serta-merta membuat kami bungkam. Ada saja pertanyaan-pertanyaan nggak penting yang kami lontarkan tapi mama selalu mampu menjawabnya dengan telak. Semacam ada kamus ajaib yang menyediakan banyak jawaban dalam benak beliau...hmm.. saingannya mungkin cuma ada dikantong ajaibnya Doraemon.
Ritual atau kebiasaan itu pun akhirnya mendarah daging hingga dewasa dan berumah tangga. Suami yang terbiasa berjalan  tanpa rencana mulai perlahan berubah. Ya selain karena kesadaran tentu saja kekuatan jurus omelan turut berperan penting he-he-he...yang jelas tidak instans perlu proses tidak sebentar untuk sampai pada titik perubahan. Kurang lebih sudah dua tahun ini saya serius meminta benar-benar menjadi agenda yang tidak boleh dilewatkan.
Alhamdulillah sedikit melunak untuk mau berupaya mencari kesempatan diwaktu luangnya yang sempit. Kami berdua biasanya membuat resolusi tahunan secara terpisah, kemudian kami saling bertukar resolusi dan impian pada waktu tertentu saat suami sedang senggang.

Tahun 2018 ini secara garis besar tidak banyak resolusi baru. Yaah... tepatnya melunasi hutang-hutang impian dimasa lampau yang masih tertunda. Tahun ini saya berinisiatif untuk membuat proyek resolusi itu ala pohon impian dengan sticky note kami tulis resolusi mayor dan minor.

Resolusi atau impian besar saya di tahun ini antara lain : 
1. Memiliki, membimbing dan merawat komunitas yang mewadahi remaja berkarya. Komunitas yang digerakkan oleh remaja, dari remaja dan untuk remaja. 
2. Memiliki karya yang bermanfaat bagi banyak orang. Kerinduan saya untuk bisa ikut meninggalkan jejak positif yang berkontribusi pada peradaban. Meminjam istilah dari Fahd Pahdepie bahwa seorang penulis mampu berbuat banyak menjaga dan merawat peradaban dengan "Jihad Literasi".
3. Impian saya membuat semacam Kafe Komunitas dan Co-Working space untuk pelaku usaha kreatif yang kebanyakan kantornya online, juga para pemuda atau orang-orang yang aktif berkomunitas agar lebih rajin berbagi dan berkegiatan positif.
4. Merealisasikan niat travelling bersama suami.
5. Ikhtiar berangkat ke tanah suci, apakah umroh atau persiapan ibadah haji.
6. Diberi kesempatan lagi untuk mengandung dan merawat amanah-Nya. Impian yang ini selalu tak pernah tertinggal dalam daftar, dan tak pernah sepi masuk dalam untaian doa. Jangan tanya kenapa? Sebab jawabnya pasti akan bersambung hingga beberapa episode...hmmm...hi-hi-hi


Intinya sih impian mayor saya antara lain seperti itu, kalau impian minor pastinya sangat banyak dan berpotensi selalu bertambah. Dasar orang banyak maunya ya begini nih... he-he-he..Agak nggak nyambung ya judulnya lokomotif kok buat resolusi bentuknya pohon impian...harap dimaklumi deh kan sudah dikasih aba-aba bahwa lokomotif ini adalah penggambaran semangat bergerak untuk mewujudkan impian menjadi nyata.

#GebyarLiterasiMediaJanuari2017
#RumbelLiterasiMedia
#IbuProfesionalSemarang

1 komentar

  1. Bagus banget pohon impiannya. Semoga semua resolusinya tercapai ya. Oyaa.. asyik tuh ide co working space-nya, bisa jadi alternatif buat tempat meet up, hehe.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum