Ceritamu, Inspirasiku

Selasa, 23 Oktober 2018

Masuk ke tantangan hari kedua rumbel literasi media Ibu Profesional Semarang. Memang ya hidup kalau nggak diberi tantangan tuh nggak ramai...nggak hidup namanya. Berasa datar aja gitu...jadi demi mengobarkan semangat menulis ini lagi. Tercipta lah "10 Days Challenge"; Tantangan 10 hari menulis. Ibarat mengejar matahari, maka tantangan ini ujian agar konsistensi tetap terkondisi tanpa digerogoti moody...ha..ha..ha...itu alasan aku banget sih.

HARI KEDUA

Tantangan hari ini bicara tentang curahan hati. Mencurahkan isi hati dan atau menerima curhatan semua memiliki maknanya. Berbagi kisah cerita kepada lain tentu saja itu jadi salah satu media relaksasi utamanya perempuan. Penat, luka dan segala macam rasa seolah menemukan muaranya ketika kita mampu membaginya. Beban terasa lebih  ringan sebab kita tahu ada yang mendengar dan menemani kita  Terutama nih buat para kaum hawa yang jumlah deposit kata-katanya tak terhingga. Yaah aku percaya itu salah satu kekuatan yang diberikan kepada kita. Semakin menemukan kekuatan ketika kita  tahu ada sandaran hati untuk berbagi. Semoga tidak terdengar sebagai pembenaran ya he-he-he..

Lalu, apa yang terjadi pada kita yang sering menerima curahan hati seseorang? Adakah manfaat yang dapat kita bawa atau malah justru akan menambah beban jiwa? Tentu saja ada maknanya. Menyediakan kelapangan hati juga telinga untuk mendengarkannya memang tidak gampang. Butuh cadangan energi positif untuk bisa bersama-sama menempuh jalannya. Bersyukur jika cerita yang kita terima hanya cerita yang baik dan bahagia saja. Transfer energi positif itu makin menambah simpanan kita. Namun, seringkali yang ingin dibagi bukanlah cerita bahagia kan? Bayangkan saja apa jadinya?

Memerlukan melatih kemampuan untuk bisa meletakkan simpati dan empati dengan tepat. Kita mencoba ikut merasakan situasi dan kondisinya tanpa ikut larut terjebak didalam pusaran kekalutan mereka. Pengalaman menjalani peran sebagai konselor sekolah, anak dan remaja yang sering bersinggungan dengan keunikan karakter dan kepribadian anak-anaknya. Ditambah para orang tua murid dengan berbagai ragam latar cerita yang tak kalah uniknya. Membuat semua peristiwa proses konseling begitu menarik. Kerap kali memang energi terkuras deras, namun senyum harapan diparas mereka yang ingin kulihat mampu menjadi penawarnya. 

Selalu kubilang pada mereka, anak-anak ideologis ku. "Bukan kalian yang belajar dari bunda tapi justru bunda yang belajar banyak dari kalian. Bukan bunda yang membantu kalian, namun kalian yang sesungguhnya membuat bunda belajar bersyukur dan mengambil hikmah dari curahan hati kalian itu!". Kusampaikan hal yang sama kepada siapapun yang telah berkenan menitipkan cerita padaku. Kalian semua adalah guru-guru ku di universitas kehidupan yang maha luas ini. Terima kasih sudah sudi berbagi inspirasi!

#WanitadanPena
#Day02
#RumbelLiterasiMedia
#IbuProfesionalSemarang

2 komentar

  1. Kalau kata mbak Adis pelayan curhat :) Tapi memang mendengar curhatan orang lain bikin kita belajar banyak hal ya, selain itu kalau buatku jadi inspirasi menulis sih :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum