CITA-CITA SEJAUH IMPIAN

Rabu, 24 Oktober 2018


Wah sudah masuk hari ketiga, godaan setan inkonsistensi pasti lah ada....wusss...wusss...meniup sepoi-sepoi dikepala supaya terlena. Eitsss...hushh...husssh...jurus berkelit harus selalu siap siaga nih he...he...he... dan Alhamdulillah tantangan hari bicara tentang cita-cita. 

***

"Bunda, ini ditulis cita-cita atau impian?", seorang siswa menghampiriku sambil menunjuk kertas kosong berukuran F4 putih polos  masih bersih yang dibagikan di kelas. Aku mengisyaratkan untuk duduk kembali ke bangku semula, sambil berjalan ke arahnya. Ya, hari itu agendanya adalah membuat mind mapping mengenai perjalanan impian mereka dari masa remaja hingga masa dewasanya. Aku berdiri sebentar memandang sekeliling kelas, kuperhatikan satu persatu tertangkap mataku ada anak-anak yang masih ragu mau menuliskan apa. Disudut lain beberapa siswa tampak sudah yakin dan kuperhatikan ekspresi wajah mereka serius sekali menulisnya. 
Ku hentikan langkah didekat tempat duduk siswa yang bertanya. Badan agak aku putar serong agar tetap luas pandanganku melihat aktifitas para siswa. "Anak-anak, sebelum ibu jawab pertanyaan temanmu tadi siapa yang tahu beda cita-cita dengan impian? Atau menurut kalian sama saja?", aku bertanya sambil menyapu pandangan dari tiap sudut kelas.

Kelas menjadi sedikit riuh sejenak dalam hati aku sedikit geli sebenarnya. Tapi memang harus ada proses gaduh seperti itu karena proses belajar hingga sampai tataran paham itu tidak seragam. Ada yang berpendapat itu adalah persamaan kata, tapi tak sedikit yang bilang beda.

"Cita-cita itu nyata kalau impian itu bisa jadi itu cuma khayalan Bun", jawab salah seorang siswa. Kemudian disusul jawaban-jawaban lain dari beberapa siswa. Setelah kurasa cukup mereka diskusi bebas dan agar level kebingungan tidak semakin tinggi maka aku mencoba beri penjelasan kepada mereka. 



CITA-CITA ATAU IMPIAN 

Kurang lebih begini penjelasanku saat itu, arti kata cita-cita dalam KBBI V berarti kehendak, keinginan yang selalu terngiang dalam pikiran, dan atau bisa diartikan tujuan yang sempurna untuk dicapai dan dilaksanakan. Sedangkan impian berarti barang atau sesuatu yang sangat diinginkan. Cita-cita dan impian saling terkait satu sama lain. Cita-cita itu selangkah lebih maju dibandingkan impian. Namun cita-cita hanya akan jadi sekedar kata-kata jika tidak memiliki impian didalamnya. Impian adalah bahan bakar menuju terwujudnya cita-cita.
Penjelasanku saat itu sepertinya berhasil, seketika setelah selesai menjelaskan mereka lantas bersemangat menggambarkan mind mapping perjalanan cita-cita dan impiannya. Ku tersenyum melihatnya, tampak olehku banyak mata berbinar memancarkan cahaya yang tidak biasa saat menuliskan semua itu. 
Aku yakin cita-cita dan impian ibarat sebuah peta yang mengantarkan tiap orang pada tujuannya. Hampir bisa aku pastikan ketika ada anak datang ke ruang konselingku. Anak yang dianggap bermasalah, terlanjur diberi label nakal, dan lain sebagainya oleh orang dewasa disekelilingnya.. Mereka itu ialah anak-anak yang jarang ditanyai apa cita-cita dan impian mereka? Banyak pula karena mereka malah belum mampu menerjemahkan keinginan sebenarnya yang sesuai dengan bakat, minat dan passion-nya. Bagaimana bisa menerjemahkan keinginan jika mereka tidak diajarkan mengenal diri mereka sendiri? Alih-alih dikenalkan malah yang mereka pahami adalah impian dan cita-cita imitasi yang bukan asli datang dari dalam diri. 
Maka tiap kali mereka datang, dengan apapun ragam kenakalan yang dijelaskan rekan lain. Pertanyaan paling awal yang selalu aku tanyakan adalah "Kamu punya cita-cita dan impian tidak, Nak?".
"Apa cita-citamu kelak waktu sudah jadi manusia dewasa? Coba ceritakan?!".
Hanya sebuah kalimat yang sederhana bukan? Percakapan ini meskipun tampak sederhana akan terus mengalir dan menumbuhkan kembali harapan, serta kebanggan diri sekaligus memberikan tujuan hidup baginya. Semua perlu nilai makna, agar kita hidup tak sekedar hidup belaka.

#WanitadanPena
#Day03
#RumbelLiterasiMedia
#IbuProfesionalSemarang

1 komentar

  1. Suka banget sama quote nya mbak :) Dan aku salah satu anak yang dulu suka kebingungan kalau ditanyain soal cita-cita :D :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum