Inspirasi Hidupku

Sabtu, 27 Oktober 2018

Sosok inspirator hidupku ada banyak sebenarnya mulai dari sebagai umatnya maka idola sepanjang hayat adalah Rasulullah, bunda Khadijah, bunda Aisyah, Ali bin Abi Thalib dan istrinya, Fatimah Az-Zahra, orangtuaku, guru-guruku. Semua mempunyai porsi memberikan ruang inspirasi dalam diri ini. Tak terkecuali guru-guru kecilku kini.


Namun tetap dengan lantang kuteriakkan urutan pertama setelah yang dimuliakan Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam ada orang tuaku. Papa mama adalah inspirator yang mengajarkan banyak hal padaku. Mengenal diri dan kehidupan yang melingkupiku. Bagaimana mengambil peran dan bertanggung jawab dalam  menjalani kehidupan manusia ini agar terus mampu menerjemahkan maksud Tuhan tentang keberadaan kita.
Aku belajar banyak pada mama tentang kesungguhan beliau menjalankan perannya sebagai ibu. Tidak banyak keluhan, yang nampak hanya kasih sayang yang heran entah dimana beliau selalu menemukan kembali energi untuk melakoni peran sebagai ibu rumah tangga yang seabrek tugasnya. Beliau berdua mengajarkan pula bagaimana mengelola rumah tangga yang selaras. Tak segan berbagi peran dan fungsi. Aku kadang tertegun betapa terencana kehidupan rumah tangga beliau. Rumah tangga orang tuaku tak sempurna namun setidaknya ada banyak kesan luar biasa dalam semua proses tahapan yang dilewatinya.

Diurutan setelah orang tuaku ada guru BP (Bimbingan Penyuluhan) atau kalau sekarang disebutnya konselor sekolah atau guru BK (Bimbingan Karir dan Konseling). Bapak Edi Busono namanya. Beliau adalah aktor dibalik layar yang mungkin beliau tanpa salah menjadi inspiratorku untuk menjadi seorang seperti beliau. Guru BK yang berlatarbelakang pendidikan S1 Psikologi. Lewat beliau dan atas ijin Allah Ta'alla aku menemukan misi hidup untuk menjadi konselor anak-anak dan remaja di usia 14 tahun. Dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama itu aku sudah menemukan impian untuk bisa berada ditengah anak-anak tanggung yang sedang kebingungan mencari jatidirinya. Agar ia selamat sampai tujuan menjadi manusia dewasa yang bahagia. Aku terinspirasi pada sikap beliau saat menangani anak-anak luar biasa di sekolah kami. Anak-anak yang sering "dikirim" ke ruang BP. Seingatku beliau tak pernah  marah kepada mereka justru lebih memberikan ruang pada mereka untuk bercerita tentang impiannya atau apa saja. Hingga keesokan harinya tanpa diminta mereka datang lagi dan lagi untuk berbagi kisah mereka sehari-hari. Saat itu beliau diperbantukan juga untuk jadi guru elektronika. Aku yang penasaran terus mencari tahu bagaimana bisa beliau memiliki konsep berpikir yang berbeda dari guru BP yang lain. Ternyata beliau adalah lulusan Universitas Gajah Mada jurusan Psikologi. Sayang sekali aku tidak menanyakan kelanjutannya.

Terdengar berlebihan ya..tapi cerita ini tak akan pernah usang dan akan aku ulang-ulang setiap kali ada yang bertanya bagaimana aku menemukan ketertarikanku pada dunia psikologi, anak dan remaja.

Begitulah pada dasarnya inspirator hidupku adalah semua orang  yang berhasil menitipkan inspirasinya  dalam proses perjalanan menemukan diriku. Ya semua! Siapa saja ada banyak nama dalam daftarku yang aku harus mengucapkan salam dan terima kasih. Telah membantu membentuk diriku hari ini, esok dan nanti.



#WanitadanPena
#Day06
#RumbelLiterasiMedia
#IbuProfesionalSemarang

1 komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum