4 Langkah Cerdas Menyalurkan Bakat Anak

Senin, 16 September 2019



Salah satu pertanyaan yang sering mampir adalah bagaimana sih caranya agar orang tua menyalurkan bakat atau hobi anak dengan tepat?

Saya paham jika tak ada orang tua yang ingin anaknya menggunakan waktu luangnya dengan sia-sia. Namun, para orang tua juga sering mengalami dilema. Takut jika mereka jadi terlalu memaksakan kehendaknya, hingga menyebabkan anak malah tidak sukses dalam berkarir.

Ayah, bunda, dan para calon orang tua pembelajar perlu diketahui sebagai hal dasar utama yang harus dilakukan adalah berilah contoh. Jika hobi itu menurun dari anda tentunya dengan contoh nyata yang dilakukan orang tuanya, anak meniru dan melakukan hal tersebut sebagai salah satu kesenangannya. Orang tua hendaknya terus-menerus menajamkan bakat itu lewat serangkaian latihan.

Sudah banyak contohnya potensi bakat gagal berkembang bila tak ada daya dorong disekeliling anak yang berfungsi mengangkat motivasinya. Lambat laun bisa bakat itu dipastikan akan redup dan hilang.

Disisi lain hal dasar yang penting dan perlu diperhatikan adalah minat. Minat akan membantu menguatkan akar bakat itu sendiri. Anak akan melakukannya tanpa paksaan karena ia melakukannya dengan senang.

Saat masa pencarian bakat dan minat  tersebut orangtua harus aktif memperluas wawasan serta referensi minat anak. Ini dilakukan agar anak tidak hanya terpaku dengan satu minat itu saja.

Misal anak gemar olahraga, ia berbakat menjadi perenang yang hebat namun ia lebih berminat di olah raga sepakbola. Maka sebaiknya sebagai penyeimbang anak juga dikenalkan cabang-cabang olahraga lainnya. Pilihan pada akhirnya tetap kembali pada anak, bukan?

Kita hanya penyedia ruang untuk tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat anak. Orang tua hanya bertugas mengamati dan memaksimalkan potensinya.

Bagaimana caranya agar hobi dan bakat anak berkembang dengan tepat? Cobalah lakukan 4 langkah ini :

1. Lihatlah aktifitas perilaku anak sehari-hari.



Kegiatan apa yang kerap dilakukannya, apa yang ia tampak selalu nyaman dan bahagia? Ajeg atau terus menerus dilakukan tanpa rasa bosan atau menyerah. Amatilah dengan seksama anak cenderung berminat pada hal-hal apa saja?

2. Dokumentasikan!


Catat dan amati tiap tahap perkembangan anak dengan seksama. Jika memungkinkan foto setiap anak melakukan aktifitas hobinya atau apa saja yang anak lakukan pada saat itu.

3. Berikan berbagai  alternatif stimulus.


Stimulus atau rangsangan ini dilakukan supaya dapat membuat peningkatan kemampuan anak, contoh berikan kursus, les atau variasi permainan lain yang edukatif

4. Petakan bakatnya!


Ada berbagai tes psikologi terkait bakat dan minat yang bisa dilakukan untuk mengetahui potensi anak. Bantu dan buatlah peta sesuai fitrah bakatnya. Jika memang ada kelemahan dititik tertentu maka orang tua mampu langsung menyiasatinya. Sebaliknya bila ditemukan kekuatan maka orangtua harus segera pula memfasilitasi bakat tersebut agar berkembang dengan maksimal.

Kapan mulai bisa mengembangkan potensi hobi atau bakat dan minat anak ini?

Sejak dini atau masa pra akil baligh anak sudah bisa diamati, hingga usia 7 tahun potensinya akan makin jelas arahnya.

Bantulah eksplorasinya berikan fasilitas yang terus mampu menjadi identitas diri anak. Hingga pada saatnya nanti anak  sudah mampu dan mantap lahir juga batin untuk menunjukkan arah jalan karir pilihannya. Artinya anak jika memahami apa saja konsekuensi logis dari pilihan dan keputusannya itu. Tekadnya akan bulat dan tidak mudah menyerah.

Bagaimana mudah bukan untuk mencoba mulai melakukannya? Agar hobi, atau bakat anak tidak lagi layu sebelum mekar.

Selamat mencoba petualangan!

10 komentar

  1. Besok2 kalau dh punya berkeluarga aku praktekin dh kak..keren2 utk pembekalan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okeey..siap, semangat terus di masa pembekalannya ya 😍

      Hapus
  2. Thanks ilmunya, Kak..

    Anyway, blognya cantik 😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali kak, senangnya bisa berbagi^_^

      Hapus
  3. Lagi" belajar parenting, hihi
    Bakalan sering dibuka kalau sudah aplikasi, lanjutkan kak semangat

    BalasHapus
  4. jangankan anak, istri saja belum punya. mantap ilmunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Moga segera ketemu sama si calon yang bisa diajak belajar bareng ya kak hehe

      Hapus
  5. Lagi mo merajinkan diri mencatat portfolio anak nih. Setelah selalu berhenti dengan inkonsistensi.. 🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk, gaskeeuuun tho Bun..pasti kece portofolionya 😍😘

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum