Badai Blast

Kamis, 26 September 2019

Jangan Biarkan Mereka Kesepian / Foto : Pixabay

Sebelum sedikit kita akan obrolkan tentang apa itu BLAST. Coba kita sama-sama menjawab, nggak usah teriak dalam hati juga boleh. Berapa banyak anak Indonesia yang dibesarkan dengan dukungan sosial, emosional dan spiritual yang kuat? Jawabannya tentu tidak dapat kita pastikan secara kuantitatif dengan angka, namun secara umum melalu fakta kita bisa melihat bahwa tidak banyak anak Indonesia yang dibesarkan dengan dukungan sosial, emosional dan spiritual yang baik.

Fakta-fakta mengerikan yang setiap hari selalu saja ada dikabarkan media tentang perilaku negatif anak yang mengarah pada asusila, amoral, serta kriminal tidak mampu terelakkan lagi.

Bisa kita lihat video yang diunggah oleh SEMAI 0RG tentang kondisi yang mengepung anak-anak Indonesia kini. Melalui serangkaian penelitian di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Didapatkan fakta bahwa 93 dari 100 anak SD sudah mengakses pornografi, 21 dari100 remaja telah melakukan aborsi, 135 anak jadi korban kekerasan, 5 dari 100 anak tertular penyakit menular seksual, 63 dari 100 remaja sudah pernah melakukan hubungan seksual diluar nikah. Tayangan  selengkapnya bisa dilihat disini .

Banyak pula anak yang lantas merusak diri sendiri. Ini semua tak lain disebabkan oleh dipicu badai BLAST. 

Apa itu BLAST?

*Bored, bosan dengan rutinitasnya, harian dan sekolah.

*Lonely kesepian sebab secara kuantitas dan kualitas tidak dekat dengan orang tuanya.

*Angry-Afraid, marah yang disebabkan situasi yang akar masalahnya bersumber pada ketidakpuasan serta rasa takut cerita pada orang tua.

*Stress, rasa tertekan dengan yang situasi melingkupinya.

*Tired, kelelahan akibat akumulasi masalah yang bertumpuk-tumpuk

BLAST adalah fenomena yang menggambarkan rapuhnya kondisi anak-anak di era sekarang ini. Mereka tumbuh dengan jiwa yang kosong. Tidak ada kelekatan emosional (bonding) yang baik diantara anggota kelompok terkecil dan terintim bernama KELUARGA.

Alih-alih menanamkan pemahaman spiritual (akidah), adab, moral justru malah sering absen berperan memberikan pendidikan dan pengasuhan pada anak.

Orangtua terlibat hanya sebagai penyedia fasilitas, materi, tanpa berusaha andil aktif melakukan proses pendidikan. Memandang tenaga subkontrak seperti pihak sekolah lah yang bertanggung jawab penuh pada pembentukan karakter dan pendidikan anak.

Baik dari sisi kognitif, moral, atau kemampuan lain yang harus dikembangkan. Akhirnya anak merasa diabaikan, sendirian menghadapi kenyataan masalah yang terjadi pada dirinya.

Anak tidak punya tempat cerita saat ia bingung atau mendapatkan masalah di sekolah. Bingung harus mencari perlindungan dari siapa saat merasa tidak aman. Sebab anak tidak merasa nyaman, merasa orang tuanya tidak mampu memberikan rasa aman.

Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua?

1. Sediakan waktu, hadir dan terlibat secara kuantitas dan kualitas.

2. Sediakan "TELINGA BERHATI" yang selalu  dan siap mendengar, pahami cerita dan permasalahannya.

3. Ajarkan dan contohkan anak regulasi emosi yang baik dan benar.

4. Jadilah orang tua pembelajar yang terus memantaskan diri untuk jadi panutan teladan anak.

5. Jadikan rumah sebagai pusat ketahanan, kekuatan dan kenyamanan bagi anak.

Tiap keluarga harapannya terus konsisten dengan cara apapun secara maksimal melalukan BLAST manajemen, agar kita bersama-sama mampu menyelamatkan generasi emas Indonesia. 

Generasi terbaik, pemegang tongkat estafet peradaban.

25 komentar

  1. Balasan
    1. With my pleasure kakak, terima kasih sudah main ke sini^_^

      Hapus
  2. Big hug, sangat bagus tulisannya kak 😊👍🤝

    BalasHapus
    Balasan
    1. Big hug juga kakak..makasih sudah mampir yaa jangan kapok hehe

      Hapus
  3. Membangun generasi emas ya kak, kalau boleh tau setiap postingan berhubungan dengan parenting itu berdasarkan data survei atau ada sumber" google dll?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disarikan dari banyak sumber kak, termasuk pengalaman pribadi 'nyemplung' di dunia pendidikan dan parenting. Kalau
      yang ini sumber bacaan literasinya dari YouTube channelny SEMAI ORG..ada pasti biasanya sumber referensi utama aku sertakan..^_^

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih pak..untuk semangat dan dolannya ke sini

      Hapus
  5. Peran keluarga memang yg no 1, smoga para ortu yg sibuk di luaran n lupa anak, segera pulang 😣
    *Salken dr Tokyo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. salam balik dari Genk Valletter hehe

      Hapus
  6. Makasih infonya, dee

    Salam kenal dari aku, Gendhuk Gandhes

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga kak, makasih sudah main ya..jangan kapok hehe

      Hapus
  7. baru tai tentang b-l-a-s-t. tulisannya bermanfaat jiwaa.

    BalasHapus
  8. Bermanfaat sekali tulisannya. Terimakasih atas ilmunya, Kak.

    BalasHapus
  9. Balasan
    1. Terima kasih kak buat semangat dan jauh-jauh main kemari jangan kapok ya hehe

      Hapus
  10. Mencengangkan ya, Kak..
    Kondisi anak-anak di Indonesia ini... Pe-er bagi orangtua nih, menjauhkan anakku dari "badai BLAST"

    Terimakasih sharing-sharing nya, kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya fenomena yang asli bikin ngeri, sedih lihat fakta ini

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum