Bagaimana Cara Mengatasi Gagap pada Anak dan Kapan Kita harus Melakukan Pemeriksaan?

Minggu, 27 Oktober 2019



Pastikan Anda sudah membaca artikel sebelumnya tentang mengenal apa itu gagap atau stuttering termasuk gejala yang tampak dan tidak tampak. Jika belum silahkan mampir membaca lebih dulu di sini, agar lebih jelas memahami apa itu gagap.

Menghadapi anak gagap tentu dilematis. Takut salah bersikap. Muncul pertanyaan"bagaimana harus bersikap yang benar?" dan "Apakah tidak masalah jika anak tahu saya merasa kasihan padanya?". Tentu saja ini wajar terjadi perasaan tegang semacam itu.

Simpan pertanyaan itu dan mulai bergerak mendekati si anak. Ajak berbincang-bincang hangat, meski sedikit. Tawarkan bantuan atau menanyakan apa yang dikehendakinya. Keterbukaan bisa membantu anak untuk mandiri menolong dirinya.

Keluarga dapat bekerjasama membantu anak mengatasi gangguan bicaranya. Cara mengatasi dan membantunya, antara lain sebagai berikut :

1. Tak acuh atau kelewat melindungi.
Perlakuan berlebihan alih-alih menolong justru dapat membuat nyali anak mengecil. Sebab, merasa dirinya dibedakan. Bersikap saja sewajarnya dan bangun kepercayaan dirinya

2. Mengakui gagapnya. Membuat pengakuan atas gangguan yang ada padanya.

3. Jangan melontarkan kritik atau perkataan yang negatif. Biarkan anak menyelesaikan kalimatnya hingga akhir. Jangan menjadi orang dewasa yang egois, yang menuntut anak langsung tepat memperbaiki kelemahannya. 

4. Buat suasana kondusif, lebih santai saat berbicara agar anak senang dan tenang menikmati perbincangan dengan orang tuanya. Suasana rumah yang kondusif, tenang dan tertata akan membantu anak memilihkan ketegangannya.

5. Libatkan komunikasi yang efektif. Yakinkan pada anak bahwa sekalipun ia penderita stuttering (gagap) anak tetap dapat berkomunikasi efektif.

6. Jangan dipaksa bahkan memarahinya agar meneruskan kalimat jika saat anak tengah bercerita tiba-tiba gagapnya muncul.

7. Mendengarkan semua perkataannya dengan tenang dan penuh perhatian. Hindari ekspresi jengkel, tidak sabar atau frustasi.

8. Bebaskan ia untuk lebih menunjukkan ekspresinya saat mengungkapkan gagasan-gagasan tanpa banyak menginterupsinya dengan berbagai pertanyaan. Beri sedikit jeda waktu sebelum menanggapi ceritanya.

9. Membantu anak menerima dirinya apa adanya. Apa yang terjadi padanya akan bisa dilewati bersama. Berikan dorongan agar ia mampu percaya diri dan menolong dirinya sendiri.

Seyogyanya, orang tua yang mendapati anaknya mengulang kata atau bunyi tertentu dengan tempo yang semakin cepat dibandingkan anak sebayanya, maka itulah saatnya anak harus dibawa ke ahli untuk diperiksa secara menyeluruh apakah anak membutuhkan terapi wicara atau tidak.

Sedihnya, masih cukup banyak orang tua juga beberapa ahli medis yang beranggapan bahwa gagap akan sembuh sendiri. Memang bisa jadi itu benar, tapi tindakan itu sangat beresiko.

Lalu, kapan kita harus mendatangi ahli untuk melakukan pemeriksaan pada anak yang gagap?

1. Bila pengulangan dan perpanjangan kata yang dilakukan anak terdengar lebih intens dan konsisten.

2. Perhatikan raut wajahnya, otot mulut dan leher anak apakah ada tampak menunjukkan ketegangan.

3. Muncul aktivitas nonverbal yang menyertainya saat berbicara. Misalnya, wajah yang menegang, mata yang terus berkedip, kepala yang bergerak-gerak ke satu sisi dan lain sebagainya.

4. Menghindar dengan jelas aktivitas percakapan saat orang lain berusaha mengajaknya bicara.

5. Menghindari kata-kata tertentu atau mengubah kata di tengah perbincangan.

6. Gagap berkepanjangan hingga usianya lebih dari 5 tahun.

7. Tiap kali berbicara anak tampak kepayahan. Anak tampak sekali berupaya keras untuk bisa menyampaikan apa yang hendak ia katakan.

Gagap memang gangguan bicara yang tidak bisa disepelekan. Namun, kesabaran dan kerja keras semua pihak akan membantu anak menemukan jalan kesembuhannya. Tetap semangat dan jangan berputus asa. Yakinlah pasti banyak yang akan mendukung perjuangan Anda.

* Diolah dari berbagai sumber lainnya

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum