Who Am I ?

Rabu, 23 Oktober 2019

"Merajut asa, meraih cita-cita."

Pentingkah kita mengenal diri sendiri? Jika memang penting, apa alasannya

Tentu saja penting, bahkan sangat penting. Sebab mengenal diri sendiri, baik itu dari perilaku, perasaan maupun motif akan menyadarkan diri akan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sehingga nantinya dapat dengan mudah diarahkan untuk menentukan strategi dalam pencapaian tujuan hidup

Setiap orang memiliki perilaku, perasaan dan motif yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Namun, satu hal yang paling penting adalah kita harus mengetahui dan mengenal dengan jelas mengenai perilaku, perasaan dan motif masing-masing diri, baik itu dilihat dari kacamata sendiri maupun kacamata orang lain.

Mengenal diri sendiri dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap diri sendiri maupun dengan interaksi dengan orang lain. Salah satu metode untuk mengetahui dan mengenal diri sendiri adalah dengan menggunakan model “Jendela Johari”.

Adapun penjelasan masing-masing kuadran tersebut adalah sebagai berikut:

Kuadran I (Open)

Kuadran ini menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui oleh diri kita dan orang lain.

Kuadran II (Blind)

Kuadran ini menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita.

Kuadran III (Hidden)

Kuadran ini menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui oleh diri sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.

Kuadran IV (Unknown)

Kuadran ini menggambarkan keadaan atau hal yang tidak diketahui oleh diri sendiri maupun oleh orang lain.

Berdasarkan model Jendela Johari di atas, dapat dijelaskan bahwa self-awareness (kesadaran diri) dapat dibangun dan ditingkatkan dengan mengurangi ukuran Kuadran II (Blind) sehingga dapat memperbesar ukuran Kuadran I (Open). 

Kuadran II (Blind) merupakan area rapuh di mana orang lain tahu akan diri kita tetapi kita tidak mengetahui atau dapat dianggap sebagai area di mana tidak kita ketahui sehingga tidak dianggap dan tidak dipedulikan, tetapi diketahui dan dianggap orang lain.

Berbeda dengan Kuadran I (Open) yang merupakan area di mana kita dan orang lain ketahui secara bersama-sama, sehingga dengan memperbesar ukuran kuadran ini maka self-awareness dan hubungan interpersonal kita akan dapat ditingkatkan pula. 

Artinya dengan begitu akan mempermudah kita dalam menentukan strategi untuk pencapaian tujuan hidup ke depan.

Pengertian Konsep Diri

KONSEP DIRI ITU APA?

Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu Self Concept, merupakan konsep mengenai diri individu yang meliputi bagaimana seseorang memandang, memikirkan, dan menilai dirinya sehingga tindakan-tindakannya sesuai dengan konsep tentang dirinya.

Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan.

Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya. 

Maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara pandang menyeluruh tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.

Faktor-faktor Pembentuk Diri

Menurut Argyle (Handry dan Heyes, 1989) berpendapat bahwa terbentuknya konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

 1.    Reaksi terhadap orang lain.
 
2.    Perbandingan dengan orang lain.
 
3.    Peranan seseorang.
 
4.    Identifikasi terhadap orang lain

Aspek-aspek dalam Konsep Diri

1. Aspek fisik, meliputi penilaian inividu terhadap sesuatu yang dimilikinya.

2. Aspek Sosial, meliputii bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh inidividu dan sejauh mana penilaian terhadap kerjanya.

3. Aspek moral, meliputi nilai- nilai dan prinsip- prinsip yang memberi arti dan arah bagi kehidupan seseorang.

4. Aspek psikis, meliputi pikiran, perasaan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri.

Macam-macam Diri

Individu ada yang mempunyai konsep diri yang positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif.

Tanda- tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif, antara lain:

1.    Yakin akan kemampuan dalam mengatsi masalah.

2.    Merasa setara dengan orang lain.
 
3.    Menerima pujian tanpa rasa malu.
 
4.    Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat.

Sedangkan tanda- tanda individu yang memiliki konsep diri yang negatif, antara lain:

1.    Peka terhadap kritik.

2.    Responsif sekali terhadap pujian.
 
3.    Cenderung bersikap hiperkritis.
 
4.    Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.
 
5.    Bersikap pesimis terhadap kompetisi.

Mengenal diri sendiri sangat penting, sebab jika tidak kita akan terombang-ambing dalam pusaran kehidupan yang semakin cepat laju perubahannya. Oleh karena itu, kita perlu aktif menggali, mengembangkan dan memiliki konsep diri yang positif. 

6 komentar

  1. kdg aku juga suka pesmis dan brpikir negatif ttg perspektif org

    BalasHapus
  2. Baik di mata orang juga sangat penting ya ka

    BalasHapus
  3. apa yang orang lain pikirkan tentang aku ya? gak usah dipedulikan lah ya?

    BalasHapus
  4. Setuju, pentingnya konsep diri 👍

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)



Salam kenal,


Dee.Irum